Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFEKTIVITAS PERENDAMAN BENIH DALAM AIR PANAS TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT ADAS (Foeniculum vulgare Mill) Riya Wahyu Sriwigati; Libria Widiastuti; Mohamad Ihsan
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2021): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v5i1.1373

Abstract

This study aims to determine the effect of submersion seeds in hot water and submersion time on the viability of fennel seeds and growth of fennel seeds (Foeniculum vulgare Mill). This research was conducted from October to December 2020, in Manggung Village RT 02 RW 04 Sukorejo Village, Musuk District, Boyolali Regency. Altitude ± 800 m asl. This study uses an environmental design in the basic pattern of Completely Randomized Design (CRD) arranged factually with 2 (two) factors repeated 3 (three) times. The first factor is submersion seeds in hot water, which consists of three levels (P1: 50ºC, P2: 60ºC, and P3: 70ºC). The second factor was the submersion time which consisted of 3 kinds of treatments (W1: 10 minutes, W2: 15 minutes, and W3: 20 minutes). The observation parameters consisted of the number of seeds germinating, germination capacity, plant height, number of leaves, root length, and weight of fresh seeds. The results showed that: Submersion treatment with hot water had a significant effect on the number of germinated seeds. And had a very significant effect on germination, plant height, number of leaves, root length, and weight of fresh seeds. The treatment of submersion time had a significant effect on the parameters of the number of seeds germinated and the germination capacity and had no significant effect on other parameters. The combination of P2W1 treatment (submersion with hot water temperature of 60°C and submersion time for 10 minutes) was able to break the dormancy of fennel seeds well until they reached 100% germination. The P x W treatment interaction showed no significant effect on other parameters.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) DAN AIR KELAPA PADA DAYA IMUNITAS BEBERAPA VARIETAS TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP PENYAKIT Fusarium oxysporum Annedya Widhi Utami; Mohamad Ihsan; Libria Widiastuti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2250

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun kelor dan air kelapa dalam menekan daya imunitas pada beberapa varietas tanaman tomat yang disebabkan oleh penyakit Fusarium oxysporum. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan September 2020 sampai Januari 2021 di Dusun Manggung RT 02 / 04 Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dengan ketinggian 700 - 1000 m dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) macam varietas yang terdiri atas 2 taraf (T1 : New precious dan T2 : Marta F1) dan pemberian macam pestisida (P0 : tanpa pemberian pestisida atau kontrol, P1 : Ekstrak daun kelor, P2 : Air kelapa, dan P3 : pestisida kimia Dithane m-45 sebagai pembanding). Parameter pengamatan terdiri atas tinggi tanaman, jumlah buah, berat buah, berat brangkasan kering, dan intensitas serangan penyakit.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon macam varietas dan pemberian macam pestisida memberikan pengaruh terhadap serangan Fusarium oxysporum, pertumbuhan dan hasil pada tanaman tomat. Perlakuan macam varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, kemudian berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah, tetapi berpengaruh tidak nyata pada berat buah, berat brangkasan kering dan intensitas serangan penyakit. Perlakuan pemberian macam pestisida berpengaruh sangat nyata terhadap parameter berat buah, berat brangkasan kering dan intensitas serangan penyakit tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah buah. Perlakuan macam pestisida pada ekstrak daun kelor sebanyak 30 ml/l memberi hasil efektif dan mengatasi serangan Fusarium oxysporum. Interaksi perlakuan macam varietas dan pemberian macam pestisida menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah buah, dan intensitas serangan penyakit. Hal ini dapat disimpulkan bahwa interaksi antara macam varietas dan macam pestisida tidak saling bersinergi dalam pertumbuhan tanaman tomat. Namun interaksi perlakuan macam varietas dan perlakuan macam pestisida menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap parameter berat buah.
KONSENTRASI POC KULIT PISANG DAN DAUN KELOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA (Lactuca sativa) SECARA HIDROPONIK Renaldi Adi Prasetyo; Mohamad Ihsan; Tri Pamujiasih
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2542

Abstract

Penelitianxini dilakukan untukxmengetahui pengaruh konsentrasi POC kulit pisang dan daun kelor terhadap hasil tanaman selada pada sistem  hidroponik.xPenelitian ini menggunakanxRancangan AcakxLengkap (RAL)xterdiri atas 2xmacam factor perlakuan denganx4 ulangan.xFaktor pertama yangxditeliti adalahx beberapaxmacam pupuk organikxcair (M) yangxterdiri dari M1: POCxDaun Kelor, dan M2: POCxKulit xpisang. Faktor perlakuan kedua berupaxbeberapa macamxkonsentrasi (K) yangx terdiri dari K1: 40 ml/L,xK2: 50 ml/L, K3:x60ml/L dan K4:x70ml/L. Data yangxdiperoleh dianalisisxmenggunakan uji sidikxragam One-WayxANOVA (Uji F)xpada taraf 5%xdan 1%. xPengujian kemudianxdilanjutkan denganxuji jarakxberganda DuncanxMultiple RangexTest (DMRT)xpada tarafx5% untukxmengetahui perlakuanxmana yang terbaikxdan berpengaruhxnyata terhadapxrespon parameter.xHasil penelitianxmenunjukkan bahwaxxPemberian POCxkulit pisang denganxkonsentrasi 50xml/L (M2K2) memberikanxhasil terbaikxpada parameterxjumlah daunxdan beratxkonsumsi.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH PERTANIAN DALAM MEMPERKUAT SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN KARANGANYAR Mohamad Ihsan; Tri Rahayu; Shalahuddin Mukti Prabowo; Umi Nur Solikah
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2021): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.843 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i4.3112

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan daerah binaan, berkembangnya kemitraan antara Fakultas Pertanian UNIBA dengan masyarakat di Desa Gebyok, Kecamatan Mojogedang, menumbuhkan semangat masyarakat untuk memanfaatkan limbah-limbah petanian agar memiliki nilai tambah. Metode kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan dan pelatihan praktek. Kegiatan pengabdian ini melakukan praktek pembuatan perangkat untuk pembuatan pupuk organik cair. Salah satu bentuk evaluasi atas keberhasilan program ini adalah praktek dan pembagian kuisioner. Kuisioner tersebut berisi pertanyaan singkat mengenai materi-materi yang telah diberikan selama proses pengabdian masyarakat. Praktek memberikan gambaran kepada para anggota kelompok tani dalam memahami penjelasan yang dilakukan oleh para penyuluh. Kuisioner ini merupakan alat ukur sejauh mana program pengabdian ini dapat memberikan perubahan tentang cara pandang masyarakat terhadap pupuk cair organik yang dihasilkannya.
PENGARUH UMUR BIBIT DAN MEDIA TANAM ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KALE (Brassica oleracea var. sabellica) Annisa Nur Hidayah; Mohamad Ihsan; Libria Widiastuti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of seed age and planting media as well as the best interaction between seedling age and planting media on the growth and yield of kale plants (Brassica oleracea var. sabellica). This research has been carried out from September 2022 to November 2022 which was carried out in the Ngruwuh Wetan RT 03 / 12 Punduhsari Village, Manyaran District Wonogiri Regency with an altitude of ±230 m above sea level. This study used a completely randomized design (CRD) of seedling age consisting of 3 levels ((U_(1 ):12 days ater sowing, U_2: 14 days ater sowing, U_3: 16 days ater sowing) and the application of various organic planting media M_1(soil: manure=1: 1), M_2 (soil: manure: cocopeat = 1: 1: 1), M_3 (soil : manure: burnt husk = 1: 1: 1), and M_4 (soil: manure: cocopeat: burnt husks= 1: 1: 1: 1). There were 12 experimental units with 3 tests where each experimental unit consisted of 3 sample plants so that there were 108 plants. The observation parameters consist of plant height, leaf width, root length, total leaf weight, and fresh plant weight. The results showed that the age treatment of seedlings had a very noticeable influence on plant height, leaf width, root length, total leaf weight, and fresh plant weight. Seeding U_1 (12 hss) seedlings gave the best results in the growth and yield of kale plants. The treatment of various planting media has a very noticeable effect on plant height, leaf width, root length, total leaf weight, and fresh plant weight. Organic growing media M_2 (soil: manure: cocopeat: burnt husks= 1: 1: 1) gives the best results for the growth and yield of kale plants. Meanwhile, the interaction between the age treatment of seedlings and the type of organic planting media showed an unreal influence on all observation parameters. INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur bibit dan media tanam serta interaksi terbaik umur bibit dan media tanam organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kale (Brassica oleracea var. sabellica). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September 2022 sampai November 2022 di Ngruwuh Wetan RT 03/12 Punduhsari, Manyaran, Wonogiri dengan ketinggian ±230 m dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) umur bibit terdiri atas 3 taraf (:12 hss, : 14 hss, : 16 hss) dan pemberian macam media tanam organik   (tanah: pupuk kandang = 1: 1),  (tanah: pupuk kandang: cocopeat= 1: 1: 1),(tanah: pupuk kandang: sekam bakar = 1: 1: 1, dan  (tanah: pupuk kandang: cocopeat: sekam bakar = 1: 1: 1: 1).  Terdapat 12 unit percobaan dengan 3 ulangan, tiap unit percobaan terdiri dari 3 sampel sehinggat terdapat 108 tanaman. Parameter pengamatan terdiri atas tinggi tanaman, lebar daun, panjang akar, berat daun total, dan berat tanaman segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan umur bibit memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, panjang akar, berat daun total, dan berat tanaman segar. Umur bibit  (12 hss) memberikan hasil terbaik dalam pertumbuhan dan hasil tanaman kale. Perlakuan macam media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, panjang akar, berat daun total, dan berat tanaman segar. Media tanam organik  (tanah: pupuk kandang: cocopeat: sekam bakar= 1: 1: 1) memberikan hasil terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kale, sedangkan interaksi antara kedua faktor perlakuan tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan.
KAJIAN KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZPT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PARE (Momordica charantia L.) Makruf Wibowo; Mohamad Ihsan; Tri Pamujiasih
AGRONOMIKA Vol 19 No 1 (2021): JURNAL AGRONOMIKA FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas Islam Batik Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pare. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman, panjang buah per tanaman dan berpengaruh sangat nyata terhadap berat brangkasan segar, berat buah per tanaman. Perlakuan zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap berat brangkasan segar, jumlah buah per tanaman, berat buah pertanaman dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang buah per tanaman. Interaksi antara perlakuan komposisi media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Berat buat per tanaman tertinggi 180,67 g, diperoleh dari kombinasi perlakuan S3P3 (Komposisi media tanam tanah, pupuk kandang sapi, arang sekam dengan perbandingan 1:3:1 dan kosentrasi ZPT hormonik Nasa 3 cc/ l air). Berat buah per tanaman terendah 101,67 g, diperoleh pada kombinasi perlakuan S1P1 (Komposisi media tanam tanah, pupuk kandang sapi, arang sekam dengan perbandingan 1:1:1 dan kosentrasi ZPT hormonik Nasa 1 cc/ l air)