Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH VARIASI BERAT FOAMING AGENT CaH2 TERHADAP KARAKTERISTIK PADUAN Mg-Ca-Zn METAL SELULAR BERBASIS SISTEM Mg-Zn-CaH2 Kartika, Ika; Amal, M Ikhlasul; Sutowo, Cahya; Sukarso, Sulistyoso Gian; Sriyono, Bambang
Metalurgi Vol 29, No 2 (2014): Metalurgi Vol.29 No.2 Agustus 2014
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v29i2.286

Abstract

PENGARUH VARIASI BERAT FOAMING AGENT CaH2 TERHADAP KARAKTERISTIK PADUANMg-Ca-Zn METAL SELULAR BERBASIS SISTEM Mg-Zn-CaH2. Pada penelitian ini dilakukanpembuatan metal selular dengan jenis struktur open cell dari serbuk paduan Mg-Ca-Zn berbasis sistem Mg-CaH2-Zn. Penambahan CaH2 ditujukan untuk memicu pelepasan gas hidrogen dari partikel CaH2 dalam serbukpaduan sehingga mendorong terbentuknya pori. Komposisi paduan yang dipilih adalah sebesar Mg –2 %berat Zn– 1,2 % berat CaH2; dan Mg –2 %berat Zn – 10 % berat CaH2. Hasil dari serbuk paduan setelah milling dankompaksi diuji dengan DTA (differential thermal analysis), sedangkan hasil sintering dikarakterisasi dengan ujiXRD (X-ray diffraction) dan pengamatan struktur mikro menggunakan SEM-EDS (scanning electronmicroscopy-energy dispersive spectroscopy). Dari hasil analisa menggunakan XRD, terlihat bahwa prosespencampuran secara mekanik serbuk Mg-Ca-Zn-CaH2 menghasilkan fasa tunggal Mg (HCP), fasa tunggal Zndan fasa biner Mg2Ca selain fasa terner Mg-Ca-Zn.
Fenomena Temper Embrittlement Pada Baja Martensitik AISI 410 Untuk Aplikasi Stem Gate Valve 20” Class 150 Grade WCB [Temper Embrittlement Phenomena of AISI 410 Martensitic Steel for Stem Gate Valve 20” Class 150 Grade WCB ] Senopati, Galih; Sutowo, Cahya; Mabruri, Efendi
Metalurgi Vol 31, No 1 (2016): Metalurgi Vol. 31 No. 1 April 2016
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.561 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v31i1.84

Abstract

Temper embrittlement is a phenomenon that will decrease the toughness of steel due to tempering process at a certain temperature range. This phenomenon has been found in martensitic steel. This research is investigated the failure in stem gate valve of crude oil pipeline system. The stem gate valve material is made of stainless steel AISI 410. Several examinations were done to study cause of failure in stem gate valve such as visual inspection, chemical composition test using OES (optical emission spectrometer) and EDS (energy dispersive spectrometry), metallography observation by using optical microscopy (OM) and SEM (scanning electron microscopy), fractography using SEM, and Rockwell hardness test. Chemical composition test result on stem gate valve showed 13,65-13,67 wt.% Cr. The content of Cr in stem material is out from the required composition of AISI standard with the requirement of Cr amount 13,5 wt.%. Fractography result on the surface of failure stem area by SEM was observed intergranular crack followed by secondary crack. Its indicated that stem gate valve failure was caused by temper embrittlement due to tempering process.AbstrakTemper embrittlement merupakan fenomena penurunan kekuatan dari material baja yang disebabkan oleh proses tempering pada rentang temperatur tertentu. Beberapa kasus temper embrittlement ditemukan pada baja martensitik. Pada studi kali ini dilakukan pengamatan terhadap stem gate valve pada sistem perpipaan minyak mentah yang mengalami patah. Stem gate valve tersebut terbuat dari baja tahan karat martensitik tipe AISI 410. Kemudian dilakukan beberapa pengujian untuk mengetahui proses terjadinya patah pada stem gate valve yang meliputi pemeriksaan visual, analisa komposisi kimia dengan OES (optical emission spectrometer) dan EDS (energy dispersive spectrometry), pengamatan metalografi dengan OM (optical microscopy) dan SEM (scanning electron microscopy), fraktografi dengan SEM, serta uji keras Rockwell. Hasil pemeriksaan pada stem gate valve menunjukkan komposisi Cr adalah 13,65-13,67 % berat atau melebihi batas atas standar AISI 410 yaitu 13,5 %berat. Dari pengamatan struktur mikro diketahui material stem gate valve dalam kondisi telah dilakukan proses tempering dan teramati adanya secondary crack. Dari pengamatan fraktografi diketahui jenis retakan pada permukaan stem yang patah adalah retakan antar butir (intergranular crack) yang mengindikasikan terjadinya proses temper embrittlement pada saat proses tempering material stem gate valve.
ANALISA KERUSAKAN PADA ATAP ZINCOATING DI LINGKUNGAN ATMOSFER INDUSTRI[Damage Analysis of Zincoted Roof in the Industrial Atmospheric] Anwar, Moch Syaiful; Sutowo, Cahya; Pramono, Andika Widya; Priyono, Budi; Nasoetion, Ronald
Metalurgi Vol 27, No 3 (2012): Metalurgi Vol.27 No.3 Desember 2012
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.095 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v27i3.232

Abstract

ANALISA KERUSAKAN PADA ATAP ZINCOATING DI LINGKUNGAN ATMOSFER INDUSTRI.Telah terjadi kerusakan pada atap salah satu pabrik di Kawasan Industri di Bekasi. Atap tersebut telahdilindungi oleh lapisan zinccoating. Namun, setelah pemakaian selama 16 bulan, atap tersebut telahmengalami kerusakan. Bentuk kerusakannya adalah deposit berwarna kecoklatan tebal dan tipis yangmenempel pada atap tersebut. Pada tulisan ini, analisa kerusakan yang dilakukan antara lain pemeriksaanvisual, SEM-EDAX, metalografi, uji kerapatan deposit, dan analisa laju korosi. Hasil menunjukkan bahwawarna kecoklatan yang menempel pada atap tersebut disebabkan karena adanya deposit besi oksida dariudara. Adanya deposit tersebut mengakibatkan terjadi korosi galvanik antara deposit besi oksida denganzinccoating. Laju korosi terbesar ditemukan pada atap dengan deposit warna kecoklatan tebal. AbstractThere has been damage to the roof of a factory in Industrial Area in Bekasi. The roof has been coated by azincoating. However, after 16 months of usage, the roof has been damaged. The form of damage is thick andthin brownish deposits that stick on the roof. In this paper, the analysis of the damage include visualinspection, SEM-EDAX, metallography, test of deposit density, and analysis of the corrosion rate. Theresults showed that the color brown that sticks to the roof caused by the deposit of iron oxide from the air.The existence of deposits resulted in galvanic corrosion between iron oxide deposit and zincoating layers.Greatest corrosion rate was found in the roof with a thick brownish deposits.
ANALISA PENGARUH PENGELASAN TIG DAN MIG PADA SAMBUNGAN LAS DENGAN MATERIAL TIPE SS316 DAN SS304 Sutowo, Cahya; Budiawan, Ichwan
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2008): SINTEK JURNAL
Publisher : University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya material baja digunakan tidak dalam bentuk lembaran ataupun potongan.Tetapi digunakan dengan membuatnya suatu bentuk sehingga perlu dilakukannya  proses penyambungan (pengelasan) untuk menghasilkan suatu produk yang siap pakai.  Jenis pengelasan yang tersedia beaneka ragam. Sehingga harus dapat memilih teknik pengelasan yang tepat agar diperolehnya suatu produk dengan hasil yang baik. Masalah yang ada pada pengelasan baja tahan karat sangat tergantung pada jenis baja tahan karat yang  akan dilas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengelasan terhadap kekuatan tarik, kekuatan impak,  kekerasan mikro Vickers dan struktur mikro pada material SS304 dan SS316. Pengelasan dilakukan dengan metode TIG dan MIG serta benda uji memiliki ketebalan 2 - 3 mm. Selanjutnya dilakukan pengujian yang meliputi uji tarik, uji impak,  uji kekerasan serta uji struktur mikro. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai tegangan tarik tertinggi pada material  SS316 dengan metode pengelasan TIG yaitu sebesar 602.61 N/mm2 dan untuk material SS304 dengan metode pengelasan MIG yaitu sebesar 347.71 N/mm2. Nilai kuat impak terbesar pada material SS316 dan SS304 diperoleh dengan metode pengelasan MIG yaitu sebesar 570.5 J/cm2 dan 696.8 J/cm2. Nilai kekerasan mikro Vickers tertinggi untuk material SS316 nilai kekerasan mikro Vickers tertinggi pada daerah lasan dan HAZ diperoleh dengan metode pengelasan MIG yaitu sebesar 528.1 HVn dan 231.8 HVn, sedangkan pada daerah base metal nilai kekerasan mikro Vickers tertinggi diperoleh dengan metode pengelasan TIG yaitu sebesar 187.5 HVn. Untuk material SS304 pada daerah lasan dan HAZ diperoleh dengan metode pengelasan MIG yaitu sebesar 548.6 HVn dan 362.2 HVn, sedangkan pada daerah base metal mempunyai nilai yang sama besar yaitu sebesar 220.6 HVn baik dengan metode pengelasan TIG maupun MIG. Sehingga dapat diperoleh metode pengelasan yang baik digunakan untuk material SS316 dan SS304 adalah metode pengelasan MIG.
KARAKTERISTIK MATERIAL BIOKOMPETIBEL APLIKASI IMPLAN MEDIS JENIS BONE PLATE Cahya Sutowo; Muhammad Ikhsan; Ika Kartika
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komponen  bone  plate  adalah  salah  satu  alat  medis  yang  di  buat  untuk  menggantikanstruktur  dan  fungsi  suatu  bagian  biologis.  Di  pasaran komponen  bone  plate  mempunyaiharga  yang  variatif  tergantung  materialnya,  karakterisasi  material  bone  plate  telahdilakukan menggunakan beberapa pengujian yaitu pengujian komposisi kimia, metalografi,pengujian  kekerasan  dan  pengujian  korosi.  Hasil  pengujian  komposisi  kimia  padakomponen bone plate A dan bone plate B menunjukan material klasifikasi jenis baja tahankarat  Austenitik.  Bone  plate  A  baja  tahan  karat  Austenitik  316L  dengan  kandunganmolibdenum  1,94%,  dan  khrom  20,48%,  sedangkan  bone  plate  B  baja tahan  karatAustenitik  304L  kandungan  molibdenum  0,149%,  dan  khrom  20,08%.  Nilai  kekerasanbone plate A sebesar 181,56 HB dan bone plate B sebesar 152,92 HB. Hasil metalografipada  material  bone  plate  A  dan  bone  plate  B  menunjukkan  struktur  mikro  dengan  fasaaustenitik. Hasil pengujian korosi metode CMS menunjukkan bahwa bone plate A denganlaju korosi 0,80 mpy dan bone plate B dengan laju korosi 1,15 mpy. Dari karakterisasi datapengujian  tersebut  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  komponen  bone  plate  yang  berasaldari  material  baja  tahan  karat  Austenitik  316L  dapat  dibuat  melalui  proses  manufakturyang ada tanpa harus import, sehingga dapat lebih tepat dimensinya sesuai dengan anatomidengan harga yang terjangkau.
ANALISA KEGAGALAN PADA POROS BAJA KARBON S45C APLIKASI KOMPONEN AS SINK ROLL Cahya Sutowo; Budi Priyono
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah terjadi kegagalan pada komponen poros baja karbon, kegagalan terjadi  pada saat komponendioperasikan.  Poros  untuk  aplikasi as  sink  roll berfungsi  untuk  memutar  drum,  poros  atau  asdisambungkan  dengan  drum  melalui  pengelasan,  pada  area  lasan  tersebut terjadinya  kegagalan.Untuk  mengetahui  penyebab  terjadinya  kegagalan,  dilakukan  serangkaian  pengujian  terhadapkomponen as  sink  roll antara lain  :  pengamatan  visual  (fraktografi),  pengujian komposisi  kimia,pengamatan  metalografi,  pengujian  kekerasan  dan pengujian  SEM/EDS  pada  bagian  komponenyang mengalami kegagalan. Hasil pengujian menunjukkan material komponen as sink roll sesuaidengan  standar  JIS  G4051  S45C  untuk kategori Carbon  Steels  for  Machine  Structural  Use.Kegagalan yang dialami adalah kegagalan fatique dengan daerah awal retakan berasal dari bagiantepi komponen. Kegagalan ini terjadi disebabkan oleh konsentrasi tegangan pada daerah logam lasselama  komponen  dioperasikan,  adanya  mikroporositas  di  permukaan  logam  las  dan  adanyainklusi.
PENGARUH VARIASI BERAT FOAMING AGENT CaH2 TERHADAP KARAKTERISTIK PADUAN Mg-Ca-Zn METAL SELULAR BERBASIS SISTEM Mg-Zn-CaH2 Ika Kartika; M Ikhlasul Amal; Cahya Sutowo; Sulistyoso Gian Sukarso; Bambang Sriyono
Metalurgi Vol 29, No 2 (2014): Metalurgi Vol.29 No.2 Agustus 2014
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v29i2.286

Abstract

ANALISA KERUSAKAN PADA ATAP ZINCOATING DI LINGKUNGAN ATMOSFER INDUSTRI[Damage Analysis of Zincoted Roof in the Industrial Atmospheric] Moch Syaiful Anwar; Cahya Sutowo; Andika Widya Pramono; Budi Priyono; Ronald Nasoetion
Metalurgi Vol 27, No 3 (2012): Metalurgi Vol.27 No.3 Desember 2012
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.095 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v27i3.232

Abstract

Fenomena Temper Embrittlement Pada Baja Martensitik AISI 410 Untuk Aplikasi Stem Gate Valve 20” Class 150 Grade WCB [Temper Embrittlement Phenomena of AISI 410 Martensitic Steel for Stem Gate Valve 20” Class 150 Grade WCB ] Galih Senopati; Cahya Sutowo; Efendi Mabruri
Metalurgi Vol 31, No 1 (2016): Metalurgi Vol. 31 No. 1 April 2016
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.561 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v31i1.84

Abstract

Temper embrittlement is a phenomenon that will decrease the toughness of steel due to tempering process at a certain temperature range. This phenomenon has been found in martensitic steel. This research is investigated the failure in stem gate valve of crude oil pipeline system. The stem gate valve material is made of stainless steel AISI 410. Several examinations were done to study cause of failure in stem gate valve such as visual inspection, chemical composition test using OES (optical emission spectrometer) and EDS (energy dispersive spectrometry), metallography observation by using optical microscopy (OM) and SEM (scanning electron microscopy), fractography using SEM, and Rockwell hardness test. Chemical composition test result on stem gate valve showed 13,65-13,67 wt.% Cr. The content of Cr in stem material is out from the required composition of AISI standard with the requirement of Cr amount 13,5 wt.%. Fractography result on the surface of failure stem area by SEM was observed intergranular crack followed by secondary crack. Its indicated that stem gate valve failure was caused by temper embrittlement due to tempering process.AbstrakTemper embrittlement merupakan fenomena penurunan kekuatan dari material baja yang disebabkan oleh proses tempering pada rentang temperatur tertentu. Beberapa kasus temper embrittlement ditemukan pada baja martensitik. Pada studi kali ini dilakukan pengamatan terhadap stem gate valve pada sistem perpipaan minyak mentah yang mengalami patah. Stem gate valve tersebut terbuat dari baja tahan karat martensitik tipe AISI 410. Kemudian dilakukan beberapa pengujian untuk mengetahui proses terjadinya patah pada stem gate valve yang meliputi pemeriksaan visual, analisa komposisi kimia dengan OES (optical emission spectrometer) dan EDS (energy dispersive spectrometry), pengamatan metalografi dengan OM (optical microscopy) dan SEM (scanning electron microscopy), fraktografi dengan SEM, serta uji keras Rockwell. Hasil pemeriksaan pada stem gate valve menunjukkan komposisi Cr adalah 13,65-13,67 % berat atau melebihi batas atas standar AISI 410 yaitu 13,5 %berat. Dari pengamatan struktur mikro diketahui material stem gate valve dalam kondisi telah dilakukan proses tempering dan teramati adanya secondary crack. Dari pengamatan fraktografi diketahui jenis retakan pada permukaan stem yang patah adalah retakan antar butir (intergranular crack) yang mengindikasikan terjadinya proses temper embrittlement pada saat proses tempering material stem gate valve.
SINTESIS PADUAN TITANIUM BERBASIS Ti-Mo-Nb UNTUK APLIKASI BIOMATERIAL Cahya Sutowo; Fendy Rokhmanto
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31807

Abstract

Abstrak: Meningkatnya usia harapan hidup penduduk akan berdampak pada peningkatan jumlah penduduk usia lanjut dan dengan meningkatnya penduduk usia lanjut maka potensi terjadinya penyakit tulang degeneratif yang dideritapun semakin meningkat. Namun tingginya kebutuhan material sebagai implan pengganti tulang masih diimpor sehingga diperlukan penguasaan teknologi untuk mengurangi ketergantungan terhadap material implan impor tersebut. Tujuan penelitian ini adalah penguasaan teknologi pembuatan ingot paduan titanium (Ti-5%Mo-9%Nb) melalui proses peleburan (remelting dan alloying) dan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh penambahan unsur Mo dan Nb terhadap struktur mikro dan sifat mekanis paduan titanium yang dihasilkan. Paduan titanium dengan penambahan unsur molybdenum dan niobium disintesis melalui proses peleburan dengan beberapa kali proses menggunakan tungku vakum busur listrik. Material paduan atau ingot yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi untuk memastikan bahwa hasil sintesis melalui proses peleburan sesuai dengan kharakteristik paduan titanium berbasis Ti-Mo-Nb dengan melakukan uji Spektroskopi Emisi Optik, pengamatan struktur mikro, uji keras mikro Vickers dan uji sound elastisitas. Paduan Ti-5Mo-9Nb yang dihasilkan memiliki nilai kekerasan dan modulus elastisitas sebesar 335 HV dan 99 GPa, nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan nilai kekerasan dan modulus elastisitas dari Ti6Al4V, hal ini menunjukkan bahwa sintesis paduan berbasis Ti-Mo-Nb melalui proses peleburan berulang untuk mendapatkan sistem paduan Ti-5Mo-9Nb ini berpotensi untuk diaplikasikan sebagai biomaterial atau material implant yang lebih baik.Kata kunci: Paduan titanium, molibdenum, niobium, Ti-Mo-Nb, biomaterial