Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kebijakan Pesantren dalam Pengelolaan Pendidikan di Indonesia Aep Tata Suryana; Tatang Ibrahim; Muslem Daud; Hery Saparudin; Acep Nurlaeli
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 21, No 2 (2020): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v21i2.2110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kebijakan pesantren dalam pengelolaan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, sumber utama penelitian ini adalah data-data dokumen kebijakan pendidikan di Indonesia pada masa sebelum adanya UU No.4 Tahun 1950 jo No.12 Tahun 1954, masa Undang-Undang no. 4 tahun 1950 jo No.12 Tahun 1954 (Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah), Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 (Sistem Pendidikan Nasional), Undang-undang No. 20 tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional), serta PP 55 tahun 2007 (Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan) dan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemerintah mendominasi kebijakan terhadap pesantren karena pesantren menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional, hal ini terjadi sejak dimasukkannya pendidikan pasantren dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan PMA Nomor 13 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa pemerintah turut serta mengatur pesantren melalui kebijakan pendidikan keagamaan Islam, konsekwensinya pesantren berada dalam tarik menarik kepentingan antara masyarakat dengan pemerintah. Sehingga dalam beberapa kebijakan tersebut terutama menyangkut standarisasi pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, sarana prasarana, dan pembiayaan sangat menyulitkan masyarakat dalam implementasinya di lapangan, karena masyarakat memiliki keterbatasan nilai untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING HUBUNGANNYA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN Indah Lestari; Aep Tata Suryana; A Heris Hermawan
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Islamic Educational Management
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v7i1.14677

Abstract

This research is based on the existence of e-learning management that offers less solutions to the problems of the education world, causing learning to decline in the effectiveness of the pandemic.The problem is reflected in the madrasah aliyah city of bogor, which performs study based e-learning with an application e-learning madrasah and experiences a decline in learning effectiveness, such as the lack of interaction impact, the educators who do not empower the opticible e-learning system and other infrastructure management barriers. The purpose of this research is specifically to discuss the reality of the relation between learning management and learning effectiveness in state Madrasah Aliyah throughout the city of Bogor with quantitative research type descriptive method and using random samples with the slovin formula a significance level of 10% so that the number of research samples is 100 madrasah students. The results showed that there was a relationship between e-learning based management and learning effectiveness in Madrasah Aliyah Negeri of Bogor City with a significance level of 0.604** included in the correlation coefficient value of 0.60-0.799, meaning that the relationship between the two variables was included in the strong significant category. so that if e-learning-based management is improved, the effectiveness of learning will also increase.
TEORI DAN PRAKTIK MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PESANTREN Aep Tata Suryana
Al - Mujaddid: Jurnal Ilmu-ilmu Agama Vol 2 No 1 (2020): Al - Mujaddid : Jurnal Ilmu-ilmu Agama
Publisher : STAI Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51482/almujaddid.v2i1.36

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tentang teori dan praktik manajemen sarana dan prasarana pesantren. Metode penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan Tulisan ini adalah kajian literatur tentang teori dan praktik manajemen sarana dan prasarana pesantren. Sumber kajian adalah berupa buku-buku yang berkenaan dengan dengan tema tersebut dan Jurnal-jurnal ilmiah yang relevan sebagaimana yang telah disebutkan dalam kepustakaan naskah ini. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pondok pesantren Al-Husaeni telah melakukan kegiatan manajemen sarana dan prasarana diantaranya adalah perencanaan yang dilakukan dengan cara musyawarah pada setiap akhir tahun dan di ikuti oleh semua pengurus dan beberapa santri. Setelah diadakan perencanaan, langkah selanjutnya adalah pengadaan barang di pondok pesantren sesuai kesepakatan dalam proses perencanaan. Setelah diadakan pengadaan barang atau benda yang masuk ke dalam pesantren di lakukan pencatatan atau dapat di sebut juga inventarisasi yaitu pencatatan jenis barang, jumlah barang, dan kondisi barang. Kegiatan pemeliharaan yang di lakukan pondok pesantren Al-husaeni dilakukan oleh semua orang yang berada di pesantren dari santri, ustaz, dan lebih di wajibkan lagi adalah pengurus pesantren bagian sarana dan prasarana.
PENGELOLAAN KEUANGAN PESANTREN Aep Tata Suryana
Al - Mujaddid: Jurnal Ilmu-ilmu Agama Vol 2 No 2 (2020): Al - Mujaddid : Jurnal Ilmu-ilmu Agama
Publisher : STAI Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51482/almujaddid.v2i2.42

Abstract

The purpose of this research is to find out the description of pesantren financial management. By the title of the research, the research uses the literature method. The results of the study explained that financial management is an act of financial administration/administration which includes recording, planning, implementation, accountability, and reporting. Thus, school financial management can be interpreted as a series of activities regulating school finance from planning, accounting, spending, supervision, and accountability of school finances. Financial management of boarding schools is one of the substances of the management of educational institutions that will also determine the smooth operation of boarding schools. As is the case with the substance of education management in general, financial management activities in Islamic boarding schools should be carried out through the processes of planning, organizing, directing, coordinating, supervising, or controlling. Some financial management activities take the form of obtaining and determining sources of funding, use of funds, reporting, auditing, and accountability. Through financial management activities, the funding needs of Islamic boarding school activities can be planned, procured, transparently recorded, and used to finance the implementation of Islamic boarding school programs effectively and efficiently. For that purpose, the financial management of Islamic boarding schools includes: (1) Improving the effectiveness and efficiency of the use of financial boarding schools; (2) Increasing financial accountability and transparency in Islamic boarding schools; and (3) Minimizing misuse of the boarding school budget.
Kebijakan Pesantren dalam Pengelolaan Pendidikan di Indonesia Aep Tata Suryana; Tatang Ibrahim; Muslem Daud; Hery Saparudin; Acep Nurlaeli
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 21, No 2 (2020): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v21i2.2110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kebijakan pesantren dalam pengelolaan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, sumber utama penelitian ini adalah data-data dokumen kebijakan pendidikan di Indonesia pada masa sebelum adanya UU No.4 Tahun 1950 jo No.12 Tahun 1954, masa Undang-Undang no. 4 tahun 1950 jo No.12 Tahun 1954 (Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah), Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 (Sistem Pendidikan Nasional), Undang-undang No. 20 tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional), serta PP 55 tahun 2007 (Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan) dan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemerintah mendominasi kebijakan terhadap pesantren karena pesantren menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional, hal ini terjadi sejak dimasukkannya pendidikan pasantren dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan PMA Nomor 13 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa pemerintah turut serta mengatur pesantren melalui kebijakan pendidikan keagamaan Islam, konsekwensinya pesantren berada dalam tarik menarik kepentingan antara masyarakat dengan pemerintah. Sehingga dalam beberapa kebijakan tersebut terutama menyangkut standarisasi pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, sarana prasarana, dan pembiayaan sangat menyulitkan masyarakat dalam implementasinya di lapangan, karena masyarakat memiliki keterbatasan nilai untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut.
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DENGAN CITRA LEMBAGA Aep Tata Suryana; Zenda Kirana
Jurnal Isema : Islamic Educational Management Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Islamic Educational Management
Publisher : Laboratorium Jurusan S1 Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/isema.v7i2.19328

Abstract

A leader in educational institutions is often the attention of experts, in this case, especially with regard to the leadership of the head of the madrasa as the main person in charge of the existence of an educational institution, the problem in this study is how the leadership of the head of the madrasa in improving the good image of the institution in the eyes of the community. This study aims to determine the relationship between Madrasah Principal Leadership and Institutional Image at State Madrasahs in Sumedang Regency. This research method uses a quantitative approach with the type of correlational method. Based on the results of the study, it showed that the leadership of the Head of State Madrasahs in Sumedang Regency included very high qualifications, namely 4.26 in the interval range of 4.20 – 5.00. The image of the institution is included in the very high qualification of 4.29 which is found in the interval range of 4.20 - 5.00. The results obtained from the correlation of the significance of the relationship between the leadership of the madrasah principal and the image of the institution obtained 0.000. Therefore, the value of 0.000 <0.005 and the value of the correlation coefficient of 0.528 is in the interval value of 0.51 - 0.75, which means that the leadership of the madrasa head has a very strong relationship with the image of the institution. Then the coefficient of determination R Square 0.278 means that the contribution of the leadership variable of the madrasa principal to the image of the institution is 27.8%