Kennetha Karfinto
Pelita Harapan University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN SENSORI KUE SEMPRONG YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG BERAS MERAH PECAH KULIT DAN SOSOH Kennetha Karfinto; Nuri Arum Anugrahati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 15, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.175 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v15i1.53953

Abstract

Kue semprong merupakan kue tradisional Indonesia dengan bahan dasar tepung beras putih. Tepung beras merah diketahui memiliki kadar serat pangan yang lebih tinggi daripada tepung beras putih dan dapat digunakan sebagai pengganti tepung beras putih. Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan karakteristik fisikokimia tepung beras merah pecah kulit dan sosoh, menentukan pengaruh jenis tepung beras merah serta rasio tepung beras putih dan tepung beras merah terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensori kue semprong, dan menentukan formulasi kue semprong terbaik berdasarkan kadar serat pangan, karakteristik sensori, dan tekstur kue semprong. Kedua jenis tepung beras merah digunakan sebagai substitusi tepung beras putih pada pembuatan kue semprong dengan rasio tepung beras putih dan tepung beras merah 100:0, 75:25, 50:50, dan 25:75. Hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung beras merah pecah kulit memiliki rendemen (89,69±0,06%) yang lebih rendah daripada tepung beras merah sosoh (90,66±0,05%), daya serap air (108,02±2,05%), kadar serat pangan (6,21±0,10%), dan kadar pati resisten (2,95±0,01%) yang lebih tinggi dari tepung beras merah sosoh (103,41±1,21; 3,06±0,02; 0,79±0,01%). Kadar air kedua jenis tepung berkisar antara 6,20±0,23% hingga 6,55±0,48%. Kue semprong formulasi terbaik terbuat dari tepung beras putih dan tepung beras merah pecah kulit dengan rasio 25:75. Kue semprong formulasi terbaik memiliki kadar serat pangan tertinggi (5,95 ± 0,00%), memiliki atribut sensori yang agak disukai panelis, memiliki tekstur agak keras (2456,70 ± 173,52 g) dan agak renyah (869,49 ± 8,64 g), serta intensitas rasa tidak asing.