Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Ares Pohon Pisang Menjadi Manisan Ares Pisang Yenny Sri Margianti
Viabel : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 14 No 2 (2020): Nopember 2020
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/viabel.v14i2.1210

Abstract

Keberadaan manisan ares pisang di masyarakat belum begitu dikenal bahkan asing karena manisan ares pisang ini merupakan sesuatu yang baru, original, dan akan diperkenalkan menjadi daftar menu olahan manisan. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui cara pengolahan ares pisang hingga menjadi manisan ares pisang dengan menambahkan kayu manis dan untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap konsentrasi penambahan kayu manis dalam olahan manisan ares pisang. Penelitian ini dilakukan tiga olahan manisan yaitu Olahan A: pemanasan 30 menit + kayu manis 5 gram + tanpa warna, Olahan B: pemanasan 40 menit + kayu manis 8 gram + warna hijau, Olahan C: pemanasan 50 menit + kayu manis 10 gram + warna merah. Setiap Olahan diberikan Ares pisang 300 gram + gula pasir 80 gram+ 0,5 sendok teh garam asem ditambahkan air 500 ml dan perendaman ares pisang dengan air kapur sirih selama selama 10 jam.. Pengambilan sampel penalis dilakukan secara sengaja, dengan jumlah populasi 25 orang mahasiswa Universitas Bojonegoro Berdasarkan analisis variansi (ANOVA) satu arah menunujkkan bahwa penilaian panelis terhadap manisan ares pisang memberikan pengaruh nyata pada Aroma dan Rasa. Dan memberikan pengaruh tidak nyata pada Warna dan Tekstur Perlakuan pengolahan yang terbaik berdasarkan rata – rata penilaian organoleptik oleh panelis adalah olahan C yaitu aroma (2,70), Rasa (3,36),Tektur (2,80) dan Warna (3,00). Olahan C adalah Rebus air 500 ml + 80 gram gula pasir + 10 gram kayu manis + ares yang sudah dipotong bentuk dadu direbus selama 50 menit. Kata kunci : limbah, ares, manisan, tingkat penerimaan.
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN SELAI PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L ) (Studi Kasus Di Desa Balenrejo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur 2018) Yenny Sri Margianti
Jurnal Agriovet Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan dari usaha pengolahan Selai Pepaya California (Carica papaya L) di Desa Balenrejo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, dan untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari usaha pengolahan produk selai Pepaya California (Carica papaya L) di Desa Balenrejo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Analisis data yang digunakan adalah analisis usaha untuk mengetahui besarnya keuntungan dan nilai tambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh Home Industri kelompok petani sebesar Rp 9.634,89/kg. Efisiensi pengolahan pepaya menjadi produk selai sebesar 2,4, memberikan nilai tambah bruto sebesar Rp 158.900/kg nilai tambah netto sebesar Rp 158.849,5/kg, nilai tambah bahan baku Rp 1158.900/kg dan nilai tambah tenaga kerja sebesar Rp 264.800/JKO. Kata Kunci : Agroindustri, papaya California, nilai tambah
ANALISIS NILAI TAMBAH EGGROLL LABU KUNING PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA: (Studi Kasus di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah) Yenny Sri Margianti
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2019): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.935 KB)

Abstract

Pertanian dan industri agribisnis menjadi peran penting untuk pertumbuhan perekonomian nasional terbukti dengan adanya keunggulan yang dapat dipertimbangkan. Keunggulan tersebut adalah nilai tambah pada agroindustri. Agroindustri mampu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di pedesaan, serta mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat. Industri skala rumah tangga pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu yang melakukan pengolahan labu kuning menjadi eggroll labu kuning merupakan salah satu industri pengolahan hasil pertanian di Kabupaten Blora. Rumusan masalah sebagai berikut: 1) Seberapa besar keuntungan industri pengolahan labu kuning menjadi Eggroll labu kuning di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora . 2) Seberapa besar nilai tambah labu kuning menjadi produk Eggroll labu kuning di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Tujuan penelitian meliputi : 1) Untuk mengetahui biaya, 2) Untuk mengetahui penerimaan, keuntungan dan efesiensi dari industri pengolahan labu kuning menjadi eggroll labu kuning di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. 3) Untuk mengetahui nilai tambah per bahan baku dan nilai tambah per tenaga kerja. Metodologi penelitian meliputi : 1) Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive pada bulan April 2019, 2) Metode pengambilan responden dilakukan dengan cara sensus yaitu seluruh anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sebanyak 31 orang, 3) Metode pengambilan data yang diambil dengan menggunakan data primer dan data sekunder, pengambilan data primer dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) dan observasi, 4) Metode analisis data yang digunakan adalah analisis usaha untuk mengetahui besarnya keuntungan efesiensi dan nilai tambah. Hasil penelitian menununjukkan bahwa keuntungan yang diterima dari industri skala rumah tangga pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sebesar Rp 360.791,76 dengan efisiensi sebesar 1,96. Pengolahan labu kuning menjadi eggroll labu kuning yang dilakukan pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu memberikan nilai tambah bruto sebesar Rp 435.083,00 nilai tambah netto sebesar Rp 432.809,76 nilai tambah per bahan baku sebesar Rp 63.701,76/kg dan nilai tambah per tenaga kerja sebesar Rp 54.385,38/JKO (jumlah jam kerja).
EFISIENSI AGROINDUSTRI EGG ROLL LABU KUNING (WALUH) (Cucurbita moschata Durch): ( Studi Kasus di Kelurahan Ngroto, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah) Yenny Sri Margianti
Oryza - Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 5 No. 1 (2019): Oryza- Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.959 KB)

Abstract

Salah satu ciri pembangunan pertanian yang dimiliki Indonesia yang mempunyai potensi sebagian dari sektor pertanian adalah kebijaksanaan dalam menjaga keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri, kaitan yang paling sesuai adalah pengolahan produk-produk pertanian ke dalam pembangunan agroindustri (Banoewidjojo, 1983:3). Penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember 2019 dengan mengambil lokasi di Kelurahan Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah usaha pembuatan egg roll labu kuning (waluh) efisien dan layak bagi pengrajinnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan dan mengetahui tingkat efisiensi usaha pembuatan egg roll labu kuning (waluh) dari segi teknis, harga dan ekonomis. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah metode sensus dan survei di lapangan. Untuk menguji hipotesis ini digunakan analisis RC-Ratio. Hasil penelitiannya adalah: Rata-rata total biaya usahatani pembuatan egg roll labu kuning (waluh) per orang per hari adalah sebesar Rp. 240.240,-.Rata-rata penerimaan yang diperoleh pengrajin sebesar Rp. 308.571,-. Sedangkan rata-rata pendapatan pengrajin responden per orang per hari yaitu sebesar Rp. 68.331,- .Hal ini dapat membuktikan bahwa usaha pembuatan egg roll labu kuning (waluh) memperoleh pendapatan yang positif atau menguntungkan. Nilai R/C Ratio usahatani pembuatan egg roll labu kuning (waluh) adalah 1,28 hal ini dapat dikatakan bahwa usaha pembuatan egg roll labu kuning (waluh) tersebut efisien dan layak karena RC-ratio ≥ 1,2. Berdasarkan hasil analisis RC-Ratio 1,28 mengandung makna bahwa dalam setiap 1 korbanan untuk menghasilkan 1,28 penerimaan atau 0,28 pendapatan/keuntungan. Jika dikonversi ke persen maka setiap korbanan 100% untuk menghasilkan 128% penerimaan atau 28% pendapatan/keuntungan.
Analisis Kesuburan Tanah di Pertambangan Minyak Tradisional Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro: Analysis of Soil Fertility in Traditional Oil Mining in Wonocolo Village, Kedewan District, Bojonegoro Regency Nindy Callista Elvania; Yenny Sri Margianti; Santi Amanda Tiara; Dimas Bagus Nugroho
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol. 8 No. 2 (2023): Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL)
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mitl.v8i2.5350

Abstract

Wonocolo Village is known as a traditional mining area. This study aims to determine the level of soil contamination in traditional oil mining activities by testing N, P, K, organic matter and lime content of the soil. The method used in this research is using a proposive random sampling method. The results of testing the quality of soil in mining activities were found not to contain N,P,K. This can be seen when testing using N,P,K solutions, there was no change in soil color, organic matter and soil lime content when testing on 7 soil samples. only 2 soil samples contained organic matter and soil lime content, namely the 3rd and 7th samples. This can be seen from the presence of foam on the soil samples when dripped with H2O2 and HCL solutions. So it can be concluded that the soil in the Wonocolo mining area is highly polluted, so it is necessary to carry out bioremediation and phytoremediation the quality of soil in mining activities were found not to contain N,P,K. This can be seen when testing using N,P,K solutions, there was no change in soil color, organic matter and soil lime content when testing on 7 soil samples. only 2 soil samples contained organic matter and soil lime content, namely the 3rd and 7th samples. This can be seen from the presence of foam on the soil samples when dripped with H2O2 and HCL solutions. So it can be concluded that the soil in the Wonocolo mining area is highly polluted, so it is necessary to carry out bioremediation and phytoremediation.