Yulia Chyntia Hariati
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Modifikasi Garu Pegas dan Bajak Piring Menjadi Alat Pembumbun dan Pembuat Bedengan Yulia Chyntia Hariati; Dedi Wardianto; Finky Anggara; Dion Nofriendi Pratama; Aulian Ilmi; Wiko Pratama
Agroteknika Vol 1 No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agtk.v1i1.17

Abstract

Pembumbunan dan pembuatan bedengan merupakan kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan setelah dan sebelum penanaman. Pembumbunan dan pembuatan bedengan masih dilakukan secara manual dengan menggunakan koret dan cangkul. Pembumbunan dan pembuatan bedengan secara manual memerlukan lebih banyak waktu, tenaga dan biaya. Alat pembumbn dan pembuat bedengan terdiri dari garu pegas dan bajak piring yang jarang digunakan karena kurang efektif saat penggunaan di lahan. Alat pembumbun dapat digunakan pada berbagai jarak tanam dengan menyesuaikan letak piringan dan rear wheel traktor terhadap barisan tanaman. Alat pembuatan bedengan akan membentuk bedengan dengan lebar bedengan atas 55 cm, lebar bedengan bawah 1 m, tinggi bedengan 25 cm dan jarak antar bedengan atau alur adalah 30 cm. Dalam 1 kali lintasan alat pembuat bedengan dapat membuat 1 bedengan dengan dengan 1 alur sedangkan alat pembumbun akan membumbun 2 baris tanaman. Dari uji kinerja alat, didapat kapasitas kerja alat pembuat bedengan adalah 0.2767 ha/jam dan kapasitas alat pembumbun 0.371 ha/jam. Untuk pembumbunan dan pembuatan bedengan, biaya pokok dan BEP berturut-turut adalah Rp. 199.533 /ha dan 19,21 ha/tahun dan Rp. 271.517/ha dan 20,90 ha/tahun.
RANCANG BANGUN DAN ANALISA ALAT PENGUPAS KOPI Yulia Chyntia Hariati; Alvino Muktila Zendy; Ahmad Husein Harahap; Wahyu Wahyu; Irwan A; Jamaluddin Jamaluddin; Yuni Ernita; Sandra Melly; Muhammad Riza Nurtam
LUMBUNG Vol. 19 No. 1 (2020): Februari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.841 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v19i1.198

Abstract

Pengupasan kulit kopi sangat berpengaruh pada kualitas kopi yang dihasilkan. Kendala yang dihadapi dalam pengupasan kopi tradisional adalah waktu dan energi yang digunakan terlalu besar. Alat pengupas kopi berfungsi untuk mengupas atau memisahkan kulit kopi dari biji kopi dan diharapkan bisa membantu petani dalam mengupas hasil dengan maksimal dan efektif. Alat pengupas kopi berkapasitas 200 kg/jam. Hasil analisa ekonomi teknik alat pengupas kopi didapat biaya tetap Rp. 1.179.630/tahun, biaya tidak tetap Rp. 16.069/jam, biaya pokok Rp. 82/kg dan Break Event Point (BEP) 1.567 kg/tahun.