Fenomena perlambatan pertumbuhan laba pada bank pelat merah yang disebabkan tekanan ketidakpastian ekonomi global dan domestik namun disisi lain performa keuangan pada bank swasta salah satunya BCA yang tetap dapat mempertahankan keunggulan kinerja keuangannya menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan bank milik pemerintah diantaranya : Bank Mandiri ; Bank BRI; Bank BNI; dan Bank BTN dan rasio keuangan bank milik swasta nasional yaitu : BCA; Bank Danamon; Bank Mega; Bank MNC; Bank Permata ; dan Bank Sinarmas pada tahun 2016 – 2018 ditinjau dari aspek rasio quick ratio(QR), banking ratio(BR), dan loan to assets ratio(LAR), dan return on equity(ROE). Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan metode analisis runtun waktu (time series) dan menghitung rata-rata nilai pada tiap rasio keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari rasio QR menunjukkan Bank BUMN dan Bank Swasta memiliki nilai rata-rata sama yaitu sebesar 0,11 persen. Rasio BR dari Bank BUMN memperlihatkan perbedaan jumlah rata-rata adalah sebesar 0,91 persen kemudian dibandingkan rata-rata pada Bank SWASTA yang tidak terpaut jauh perbedaannya yaitu sebesar 0,83 persen. Rasio LAR dari Bank BUMN adalah sebesar 8,71 persen, sedangkan rata-rata pada Bank SWASTA sebesar 7,64 persen, terdapat selisih sebesar 1,07 persen Sedangkan rasio ROE pada Bank BUMN menunjukkan rata-rata sebesar 0,16 dibandingkan dengan jumlah rata-rata Bank SWASTA yang terdapat banyak selisih sebanyak 0,13 persen yaitu sebesar 0,03 persen.Kata Kunci: quick ratio(QR), banking ratio(BR), loan to assets ratio(LAR), return on equity(ROE)