This Author published in this journals
All Journal Avant Garde
Muhammad Suryono
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONSTRUKSI PEMBERITAAN CALON PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO DAN ABURIZAL BAKRIE JELANG PEMILU PRESIDEN 2014 DI MEDIA ONLINE Muhammad Suryono; Wenny Maya Arlena
Avant Garde Vol 2, No 2 (2014): AVANT GARDE
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.352 KB) | DOI: 10.36080/avg.v2i2.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media onlineKompas.com dan Republika Online mengkonstruksi pemberitaan tentang CapresPrabowo Subianto & Aburizal Bakrie jelang Pemilu Presiden 2014, edisi beritabulan Oktober 2013. Objek penelitian ini adalah pemberitaan mengenai CapresPrabowo Subianto & Aburizal Bakrie terkait Pemilu Presiden tahun 2014 nanti.Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Framing dari Robert N.Entman yang mempunyai empat elemen, Define Problems, Diagnose Causes,Make Moral Judgement dan Treatment Recommendation. Paradigma penelitian iniadalah paradigma konstruktivisme dengan menggunakan pendekatan deskriptifkualitatif. Hasil penelitian Kompas.com dalam pemberitaannya tentang CapresPrabowo Subianto mengangkat isu tentang persaingan antara Prabowo denganJokowi dalam rivalitas beberapa hasil survei. Prabowo menang dalam hasil surveiPolitical Weather Station (PWS) dan Lingkar Survei Mahasiswa Indonesia(LSMI), Prabowo unggul dalam hal ketahanan nasional dan tegas. Sedangkanpada Republika Online mengangkat isu tentang persaingan antara Prabowodengan Jokowi dalam rivalitas beberapa aksi. Prabowo butuh pasangan wapresyang dekat dengan rakyat guna menandingi Jokowi, karena Jokowi lebih ungguldalam elektabilitas dan popularitas capres.Kompas.com dalam pemberitaanyatentang Capres Aburizal Bakrie mengangkat isu rendahnya elektabilitas Ical, tapitak pengaruhi pencapresannya. Golkar menilai tidak naiknya elektabilitas Icalsecara signifikan dianggap sebagai hal yang wajar dan tetap mendukung Icalsebagai capresnya. Sedangkan pada Republika Online juga mengangkat isurendahnya elektabilitas Ical dan sangat mempengaruhi pencapresannya. Icaldianggap tak mampu mendongkrak popularitas Partai Golkar, sehingga Golkarharus mengevaluasi kembali pencapresan Ical dan menggelar konvensi capres.