HOTMARIA TAMPUBOLON
Staf Pengajar Jurs.PKK FT UNIMED

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MENCIPTAKAN WIRAUSAHA DI RUMAH Tampubolon, Hotmaria
JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA Vol 12, No 24 (2014): JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA
Publisher : JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Entrepreneurship is expected to grow in Indonesia, in line with the ratio of the total population by the number of existing businesses, where entrepreneurs in Indonesia is still very low (0.24%) when compared with the number of entrepreneurs in Singapore about 7%, India 10% and China 10%. The Government strongly encourages the growth of the number of entrepreneurs in Indonesia, because the increase in the number of entrepreneurs will support the economy and increase employment opportunities that reduce unemployment. Policies and programs to accelerate growth in the number of entrepreneurs from various parties, both private and government agencies involved to encourage the entrepreneurial spirit, which can be started from around the house. With the knowledge, skills and practical experience gained through formal and informal channels, someone is very likely to open a business / entrepreneurship at home. Business / entrepreneur in the home is a business activity carried on in homes since the process to marketing. Kata Kunci : Wirausaha.
DUNIA MODE DAN BIDANG USAHA PEMBUATAN BUSANA Tampubolon, Hotmaria
JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA Vol 15, No 2 (2017): JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA
Publisher : JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

From time to time, clothing stores sell clothing with unique cutting styles. This piece of clothing style captured the hearts of buyers, so clothing that some time before was very popular, had to be abandoned, thats the appearance of a fashion phenomenon. By "fashion" is meant a way of dressing with a style cut or style that is more accepted by a group of people at a certain time. Fashion  that comes from the west, quickly imitated by men and women. Sometimes the mode initially gets criticized, because it feels unsuitable or clumsy. Gradually many people choose and follow the latest fashion for fear of getting the title "missed mode". Growing rapidly between nations, the more people recognize the various cultures affecting each other. This communication also influences the development of fashion. To follow the flow of fashion well, we need to know the basic style of a fashion that must reappear in the next mode with a difference in the short length of the skirt. Thus fashion that has a basic style will last longer, which means that fashion is not quickly behind fashion, so it also saves finance.
MENCIPTAKAN WIRAUSAHA DI RUMAH Tampubolon, Hotmaria
JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA Vol 12, No 24 (2014): JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jkss.v12i24.3580

Abstract

ABSTRACT Entrepreneurship is expected to grow in Indonesia, in line with the ratio of the total population by the number of existing businesses, where entrepreneurs in Indonesia is still very low (0.24%) when compared with the number of entrepreneurs in Singapore about 7%, India 10% and China 10%. The Government strongly encourages the growth of the number of entrepreneurs in Indonesia, because the increase in the number of entrepreneurs will support the economy and increase employment opportunities that reduce unemployment. Policies and programs to accelerate growth in the number of entrepreneurs from various parties, both private and government agencies involved to encourage the entrepreneurial spirit, which can be started from around the house. With the knowledge, skills and practical experience gained through formal and informal channels, someone is very likely to open a business / entrepreneurship at home. Business / entrepreneur in the home is a business activity carried on in homes since the process to marketing. Kata Kunci : Wirausaha.
DUNIA MODE DAN BIDANG USAHA PEMBUATAN BUSANA Tampubolon, Hotmaria
JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA Vol 15, No 30 (2017): JURNAL KELUARGA SEHAT SEJAHTERA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jkss.v15i2.8770

Abstract

From time to time, clothing stores sell clothing with unique cutting styles. This piece of clothing style captured the hearts of buyers, so clothing that some time before was very popular, had to be abandoned, thats the appearance of a fashion phenomenon. By "fashion" is meant a way of dressing with a style cut or style that is more accepted by a group of people at a certain time. Fashion  that comes from the west, quickly imitated by men and women. Sometimes the mode initially gets criticized, because it feels unsuitable or clumsy. Gradually many people choose and follow the latest fashion for fear of getting the title "missed mode". Growing rapidly between nations, the more people recognize the various cultures affecting each other. This communication also influences the development of fashion. To follow the flow of fashion well, we need to know the basic style of a fashion that must reappear in the next mode with a difference in the short length of the skirt. Thus fashion that has a basic style will last longer, which means that fashion is not quickly behind fashion, so it also saves finance.
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM MENGHASILKAN LULUSAN YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA TAMPUBOLON, HOTMARIA
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era globalisasi yang berlangsung saat ini menuntut peran pendidikan teknologi dan kejuruanagar semakin mantap. Masalah relevansi, peningkatan mutu dan efisiensi penyelengaraanpendidikan teknologi dan kejuruan sudah sering dipertanyakan, Hal ini didasarkan bahwa semakinsulitnya lulusan pendidikan teknologi dan kejuruan untuk memperoleh pekerjaan, sementara jumlahlulusannya semakin bertambah. Seluruh bidang keahlian dalam dunia kerja terbentuk dari hubunganantara manusia dengan benda. Manusia terdiri dari komponen jasmani dan komponen rohani atauide, sedangkan benda dapat berbentuk perangkat keras dan perangkat lunak yaitu data. Dengandemikian bidang keahlian dalam dunia kerja terbentuk atas hubungan manusia, ide, benda dan data.Pengembangan sistem pendidikan teknologi dan kejuruan perlu dirancang sesuai dengan kebutuhanindustri. Untuk dapat mencapai tujuan ini, keterlibatan dunia industri harus dikembangkan dalammenetapkan berbagai standar keahlian, pengembangan kurikulum dan kebijakan pengelolaan sistempendidikan. Tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia diharapkan akan berubah. Hal ini akanmengubah pula harapan dan keinginan generasi muda dan orang tuanya. Indonesia diperkirakanakan mengikuti jejak pengalaman berbagai Negara lain, dimana tingkat pendidikan yang semakintinggi merupakan kebutuhan individu dan keluarganya. Meningkatnya tingkat pendidikan angkatankerja harus diimbangi pula dengan meningkatnya ketrampilan kerja dan produktivitasnya.Kata Kunci; Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Lulusan dan Dunia Kerja.
Korelasi Antara Motivasi Belajar dan Kepercayaan Diri dengan Hasil Belajar PKL Siswa SMK Purba, Rasita; Tampubolon, Hotmaria; Rambe, Armaini; Aritonang, Rohana; Azmi, Chairiza
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 2 No. 3 (2018): December 2018
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.161 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ; (1) motivasi belajar siswa; (2) kepercayaan diri siswa; (3) hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan); (4) hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan); (5) hubungan kepercayaan diri dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan); (6) hubungan motivasi belajar dan kepercayaan diri dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan). Desain penelitian adalah deskriptif korelasional. Lokasi penelitian di SMK Negeri 10 Medan. Pengambilan sampel digunakan teknik Total Sampling, sehingga yang menjadi sampel penelitian seluruh kelas XI Boga dengan jumlah 42 orang. Data motivasi belajar dan kepercayaan diri dikumpulkan dengan menggunakan angket sedangkan data hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) dengan dokumentasi nilai . Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif data, uji kecenderungan, uji persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji lineritas dan keberartian persamaan regresi ganda, uji hipotesis dengan uji korelasi product moment, uji parsial dan uji korelasi ganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan variabel motivasi belajar siswa termasuk kategori cenderung cukup sebesar 100 persen, kepercayaan diri cenderung cukup yaitu sebanyak 88,09 persen dan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) cenderung tinggi dengan persentasi sebesar 100 persen. Hasil analisis normalitas dengan dk=5 pada ketiga variabel adalah normal untuk motivasi belajar (Xhitung=8,84<Xtabel= 11,07), kepercayaan diri (Xhitung= 10,98<Xtabel= 11,07), dan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) (Xhitung=6,75<Xtabel= 11,07). Hasil analisis data korelasi product moment menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) dengan nilai rhitung > rtabel (0,81>0,304), artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan). Terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) dengan nilai rhitung > rtabel (0,94>0,304), artinya semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin tinggi hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan). Hasil analisis korelasi ganda terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kepercayaan diri dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) dengan nilai Fhitung > F­tabel (3,44>3,28), artinya semakin tinggi motivasi belajar dan kepercayaan diri siswa, maka semakin tinggi hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan).
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Siswa SMK Mutiara, Erli; Tobing, Marnala; Purba, Rasita; Tampubolon, Hotmaria; Rambe, Armaini; Panjaitan, Fitria Ningsih
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.685 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v3i3.3161

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan ; (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model Pembelajaran Ekspository pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan; (3) Pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai yang berjumlah 60 siswa. Sampel penelitan diambil dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk hasil belajar pengetahuan bahan Makanan. Teknik analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diperoleh rata-rata sebesar 76,60 dan standar deviasi 7,27 dengan tingkat kecenderungan termasuk kategori tinggi sebesar 56,7 %, sedangkan dikelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori diperoleh nilai rata-rata 60,30 dengan standar deviasi 10,65 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar pengetahuan bahan makanan cenderung cukup sebesar 70,0%. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel (6,989 > 1,671). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan siswa SMK. Hal ini berarti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Ornamen Tumbuhan Dalam Rias Wajah Fantasi Bagi Siswa SMK Tata Kecantikan Kulit Tobing, Marnala; Purba, Rasita; Tampubolon, Hotmaria; Gratia, Shion Sola
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2020): December 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.936 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif ornament tumbuhan dalam rias wajah fantasi bagi siswa kelas XII jurusan tata kecantikan kulit SMK Negeri 1 Beringin. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) yang terdiri dari 5(lima) langakah pengembangan yaitu: 1) potensi masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli 5) revisi produk. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) orang ahli media dan 3 (tiga) orang ahli materi. Objek penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran rias wajah khusus karakter pada materi rias wajah fantasi dalam bentuk media pembelajaran interkatif dengan format Power point. Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner) dengan menggunakan skala likert dalam penilain. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Menghasilkan produk media pembelajaran interaktif ornament tumbuhan dalam rias wajah fantasi bagi siswa kelas XII jurusan tata kecantikan kulit SMK Negeri 1 Beringin. 2) Media pembelajaran interaktif dinyatakan masuk dalam kategori layak dengan melalui beberapa tahapan yaitu : 1) validasi oleh ahli media menyatakan bahwa 87,3% dengan kategori “ sangat baik” karena memenuhi standar kelayakan, 2) validasi oleh ahli materi menyatakan bahwa 86,6% dengan kriteria “ sangat baik” dengan memenuhu standar kelayakan isi.
Korelasi Antara Motivasi Belajar dan Kepercayaan Diri dengan Hasil Belajar PKL Siswa SMK Purba, Rasita; Tampubolon, Hotmaria; Rambe, Armaini; Aritonang, Rohana; Azmi, Chairiza
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 2 No. 3 (2018): December 2018
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v2i3.3160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ; (1) motivasi belajar siswa; (2) kepercayaan diri siswa; (3) hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan); (4) hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan); (5) hubungan kepercayaan diri dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan); (6) hubungan motivasi belajar dan kepercayaan diri dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan). Desain penelitian adalah deskriptif korelasional. Lokasi penelitian di SMK Negeri 10 Medan. Pengambilan sampel digunakan teknik Total Sampling, sehingga yang menjadi sampel penelitian seluruh kelas XI Boga dengan jumlah 42 orang. Data motivasi belajar dan kepercayaan diri dikumpulkan dengan menggunakan angket sedangkan data hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) dengan dokumentasi nilai . Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif data, uji kecenderungan, uji persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji lineritas dan keberartian persamaan regresi ganda, uji hipotesis dengan uji korelasi product moment, uji parsial dan uji korelasi ganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan variabel motivasi belajar siswa termasuk kategori cenderung cukup sebesar 100 persen, kepercayaan diri cenderung cukup yaitu sebanyak 88,09 persen dan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) cenderung tinggi dengan persentasi sebesar 100 persen. Hasil analisis normalitas dengan dk=5 pada ketiga variabel adalah normal untuk motivasi belajar (Xhitung=8,84<Xtabel= 11,07), kepercayaan diri (Xhitung= 10,98<Xtabel= 11,07), dan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) (Xhitung=6,75<Xtabel= 11,07). Hasil analisis data korelasi product moment menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) dengan nilai rhitung > rtabel (0,81>0,304), artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan). Terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) dengan nilai rhitung > rtabel (0,94>0,304), artinya semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin tinggi hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan). Hasil analisis korelasi ganda terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kepercayaan diri dengan hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan) dengan nilai Fhitung > F­tabel (3,44>3,28), artinya semakin tinggi motivasi belajar dan kepercayaan diri siswa, maka semakin tinggi hasil belajar PKL (praktik kerja lapangan).
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Siswa SMK Mutiara, Erli; Tobing, Marnala; Purba, Rasita; Tampubolon, Hotmaria; Rambe, Armaini; Panjaitan, Fitria Ningsih
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v3i3.3161

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan ; (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model Pembelajaran Ekspository pada mata pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan; (3) Pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai yang berjumlah 60 siswa. Sampel penelitan diambil dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk hasil belajar pengetahuan bahan Makanan. Teknik analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diperoleh rata-rata sebesar 76,60 dan standar deviasi 7,27 dengan tingkat kecenderungan termasuk kategori tinggi sebesar 56,7 %, sedangkan dikelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori diperoleh nilai rata-rata 60,30 dengan standar deviasi 10,65 dengan tingkat kecenderungan hasil belajar pengetahuan bahan makanan cenderung cukup sebesar 70,0%. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel (6,989 > 1,671). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan siswa SMK. Hal ini berarti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan