p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal FLUIDA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Kondisi Operasi Proses Pencampuran Bahan Pada Pembuatan Produk Chloroprene Rubber (Studi Deskriptif Di Industri Polimer) Ishmar Balda Fauzan; Nelsa Rahmita; Bintang Iwhan Moehady
Fluida Vol 11 No 1 (2015): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v11i1.557

Abstract

Chloroprene rubber adalah salah satu jenis karet sintetis yang biasa dikenal dengan namaNeoprene. Proses pembuatan chloroprene rubber dengan cara pencampuran bahan-bahan yang terdiri dari polimer, oil, bahan kimia, carbon, dan accelerator. Pencampuran chloroprene rubber menggunakan mesin mixing yang dinamakan kneader.Pada produksi chloroprene rubber di industri, terdapat dispersi bintik putih. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi operasi optimum pada proses pencampuran bahan pada produksi chloroprene rubber yang tidak terdispersi, terdispersi, dan mendapatkan efisiensi pencampuran. Indikator keberhasilan proses yaitu jika tidak terdapat bintik putih secara visual dan memiliki persen dispersi <0,5%. Evaluasi terhadap produk chloroprene rubber dilakukan dengan menganalisis % jumlah produk chloroprene rubber yang terdispersi bintik putih dengan cara visual dan mengevaluasi kondisi proses dengan beberapa variasi. Kondisi operasi proses meliputi temperatur pencampuran, kecepatan putar rotor, dan waktu pencampuran. Variasi temperatur operasi yang diambil adalah 72°C, 74°C, 76°C, 78°C, dan 86°C. Kecepatan putar rotor dengan variasi 21rpm, 23rpm, 25rpm, 28rpm, dan 30rpm. Variasi waktu pencampuran yaitu pada 14,5 menit, 15 menit, 17 menit, 18 menit, dan 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi optimum terjadi pada 86°C, 30rpm, dan 18 menit yaitu produk tidak memiliki bintik putih, dengan jumlah produk terdispersi 0,49% dan memiliki efisiensi pencampuran sebesar 4,5%, sehingga memenuhi kriteria indikator keberhasilan.
Optimasi Kondisi Operasi Kolom Destilasi untuk Meningkatkan Konsentrasi Ethylene Dichloride (EDC) Umpan Furnace (Studi di PT Asahimas Chemical) Bintang Iwhan Moehady; Amanda Putri; Esa Mayasari
Fluida Vol 12 No 1 (2019): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v12i1.1600

Abstract

Ethylene Dichloride (EDC) dengan konsentrasi yang tinggi akan menghasilkan Vinyl Chloride Monomer (VCM) dengan konsentrasi yang tinggi. EDC akan mengalami perengkanhan menjadi VCM didalam peralatan yang disebut furnace. Konsentrasi EDC yang tinggi akan memperpanjang umur furnace karena terdapat lebih sedikit High Boiling Component (HBC) yang mengakibatkan terbentuknya coke. Konsentrasi EDC rata-rata yang ada sebesar 99,6% (w/w). Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk meningkatan konsentrasi EDC di aliran atas kolom distilasi TW-303 lebih besar atau sama dengan 0,2 % (w/w) dari 99,6% (w/w). Optimasi variabel yang dilakukan adalah laju alir refluk kolom distilasi TW-304, tekanan kolom bagian bawah TW-304 dan tekanan kolom bagian atas TW-303. Hasil optimasi menunjukkan dapat dilakukannya peningkatan konsentrasi EDC di aliran atas kolom distilasi TW-303 sebanyak 0,2% (w/w) dengan laju alir 77063,0859 kg/h. EDC dengan konsentrasi tersebut dapat meningkatkan umur furnace sampai dengan 1,5-2 tahun.
Aktivitas Bacillus subtilis pada Media Tulang Ayam dalam Pembentukan Gelatin Sudrajat Harris Abdulloh; Bintang Iwhan Moehady; Irwan Hidayatulloh
Fluida Vol 13 No 1 (2020): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v13i1.2221

Abstract

ABSTRAK Gelatin merupakan bahan tambahan yang banyak terdapat pada industri makanan, minuman, dan tekstil. Gelatin terbentuk secara kimia melalui proses asam dan basa atau dengan bantuan aktivitas mikroorganisme. Proses kimia pembentukan gelatin membutuhkan waktu antara satu sampai lima minggu, sedangkan proses dengan aktivitas mikroorganisme terbentuk antara 12 sampai 24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat gelatin dengan menggunakan bakteri Bacillus subtilis ATCC No. 21228 serta bahan baku tulang ayam. Aktivitas bakteri Bacillus subtilis akan merombak kolagen dalam tulang ayam menjadi gelatin. Kondisi operasi yang digunakan yaitu: temperatur 45, 50, dan 55°C; pH 7, 8, dan 9; dan konsentrasi 120 g/L, 160 g/L, 200 g/L dan 240 g/1. Analisis terhadap produk yang diperoleh menggunakan uji kandungan protein dan uji pembentukan gelatin. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum terjadi pada pH = 9, T = 45°C, konsentrasi (C) = 200 g/L, dan konversi rata-rata = 72,25%. Kata kunci: Gelatin, Bacillus subtilis, limbah tulang ayam ABSTRACT Gelatin is an additive that is widely available in the food, beverage, and textile industries. It is formed chemically through acid and alkaline processes or with the help of microorganism activity. The chemical process for gelatin takes 1-5 weeks, while the process with microorganism activity occur only 12-24 hours. This study aims to make gelatin using the bacteria Bacillus subtilis ATCC No.21228 from raw material for chicken bones. The activity of the Bacillus subtilis bacteria will convert collagen in chicken bones into gelatin. The operating conditions used in this work were: temperature under 45, 50, and 55°C; pH between 7, 8, and 9; and concentrations of 120 g/L, 160 g/L, 200 g/L and 240 gr/1. The result tested to obtain the existing protein and gelatin content. The results showed that the optimum conditions occurred at pH = 9, T = 45°C, concentration = 200 g/L, and the average conversion = 72.25%. Keywords: Gelatin, Bacillus subtilis, chicken bone waste