This Author published in this journals
All Journal Amerta Nutrition
Lisda Juniarsy Rahardjo
Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo, Surabaya 66115, Jawa Timur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Kombinasi Kacang Kedelai (Glycine Max) Dan Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata (L) Walp.) Yang Diperkaya Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Terhadap Daya Terima Dan Kadar Protein Snack Bar Lisda Juniarsy Rahardjo; Asrul Bahar; Annis Catur Adi
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 1 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.284 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v3i1.2019.71-77

Abstract

Background: Protein Energy Malnutrition (PEM) is one of the nutritional problems in Indonesia which is a major health problem. Factors that cause the occurrence of PEM are one of the direct factors where the imbalance of nutritional intake has an impact on the nutritional status of children. Nutrient-dense snack especially needed so that nutritional adequacy can be fulfilled. One nutrient-dense snack is a snack bar. Snack bar combination of soy bean and cowpeas enriched with jackfruit seeds is a snack that comes from local food which can be used as one of alternative high protein snack to overcome PEM problems in school-age children. Cowpeas are one of local legume which is being optimize as a subtitute for imported beans, soy beans. Jackfruit seeds are the waste from jackfruit which has high nutrition but has not been optimizely used. Objectives: Acceptability and protein levels of snack bar combination of soy beans (Glycine max) and cowpeas (Vigna unguiculata (l) walp.) enriched with jackfruit seeds (Artocarpus heterophyllus). Methods: This Study used True Experimental, subtitution of cowpeas 0 %, 10%, 20%, and addition of jackfruit seeds 0%, 40%, 50%. Then using organoleptic test to see the acceptance of snack bar.Results: The chosen formula according to the organoleptic test is in formula F1 (subtitution of 10% cowpea and 40% jackfruit seeds) get highest best response by panelist from taste and texture. Based on the proximat test of the protein levels of the best formula is 17.85% and can reach the protein content of commercial snack bar 16.70% and its able to reach 18.21% protein requirements on AKG.Conclusions: Snack bar combination of soy bean and cowpeas enriched with jackfruit seeds has a good acceptability and has a protein levels that meets a protein standart.ABSTRAKLatar Belakang: Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang menjadi masalah kesehatan utama. Faktor yang menyebabkan terjadinya KEP salah satunya faktor langsung dimana tidak seimbangnya asupan gizi yang berdampak pada status gizi anak. Dibutuhkan makanan terutama jajanan padat gizi agar kecukupan gizi anak dapat terpenuhi. Salah satu jajanan padat gizi adalah snack bar. Snack bar kombinasi kacang kedelai dan kacang tunggak yang diperkaya dengan biji nangka merupakan makanan ringan yang berasal dari bahan pangan lokal dimana dapat diperuntukkan sebagai salah satu alternatif snack tinggi protein untuk mengatasi masalah KEP pada anak usia sekolah. Kacang tunggak adalah jenis kacang-kacangan lokal dimana saat ini tengah dioptimalkan sebagai pengganti kacang import yakni kedelai dikarenakan kandungan gizi makro dan mikro yang tinggi. Biji nangka merupakan hasil limbah dari buah nangka yang pemanfaatannya kurang namun memiliki kandungan gizi yang tinggi.  Tujuan: Mengetahui daya terima dan kadar protein snack bar kombinasi kacang kedelai (Glycine max) dan kacang tunggak (Vigna unguiculata (L) Walp.) yang diperkaya biji nangka (Artocarpus heterophyllus).Metode: Jenis penelitian eksperimental menggunakan 3 aras perlakuan yaitu subtitusi kacang tunggak sebesar 0%, 10%, 20% dan penambahan biji nangka sebesar 0%, 40%, 50%. Kemudian dilakukan uji panelis untuk melihat daya terima snack bar. Hasil: Formula terbaik yaitu pada formula F1 (subtitusi kacang tunggak 10% dan penambahan biji nangka 40%) dari segi penilaian organoleptik rasa dan tekstur. Berdasarkan uji proksimat protein pada formula terbaik yaitu F1 sebesar 17,85% dan dapat memenuhi standar kadar protein pada snack bar komersil (16,70%) serta mampu memenuhi 18,21% dari kebutuhan protein pada AKG.Kesimpulan: Snack bar kombinasi kacang kedelai dan kacang tunggak yang diperkaya biji nangka memiliki daya terima yang baik dan memiliki kadar protein yang telah memenuhi standar protein.