Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peluang Implementasi Teknologi Big Data Dan Block Chain Untuk Peningkatan Kinerja Perdagangan Pada Sektor UMKM di Indonesia Pada Era Industri 4.0 M Zaky Hadi
Cendekia Niaga Vol 3 No 1 (2019): Cendekia Niaga
Publisher : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52391/jcn.v3i1.463

Abstract

Industry 4.0 is the main challenge in business environment resulted from disruption technology. It has been affected many sectors in development country including SME in Indonesia. This paper provides a literature review on big data and block chain implementation opportunity to increase trading performance for indonesian SME sector in industry 4.0 era. A systematic literature review (SLR) was implemented to review the literature analysis, provide gap and recommendation to future research and managerial implementation on Indonesian SME. We found a system development on Big Data and how Indonesian government implements the system is the main challenge in this research area.
Model Pengembangan Kebijakan Inventori Joint Replenishment untuk Multi Produk dengan Mempertimbangkan Produk Substitusi Elvi Armadani; M Zaky Hadi; Dian Fajarika; Juniwati Juniwati; Hersa Dwi Yanuarso
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 8: Juli 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i8.1963

Abstract

Pendekatan joint replenishment merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan replenishment inventori. Dengan joint replenisment. Dengan joint replenishment biaya pesan dapat diminimasi karena hanya menggunakan satu kali pengiriman untuk beberapa produk sekaligus. Contoh proses replenishment inventori yang menggunakan pendekatan ini adalah pada retailer maupun toko grosir dengan jenis produk consumer goods. Ciri dari pasar consumer goods adalah adanya kemungkinan pemenuhan demand dengan produk lain yang sejenis, sehingga dapat dikatakan produk tersebut dapat saling mensubstitusi. Selain itu, terdapat kesulitan dalam proses replenishment produk jenis ini yaitu adanya ketidakpastian demand dari sisi customer. Penelitian ini mengembangkan model inventori Maddah, dkk (2016) mengenai model joint replenishment dengan mempertimbangkan substitusi produk. Pada penelitian ini, digunakan demand dengan sifat probabilistic. Service level telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan (probabilistic sederhana). Ukuran kinerja yang diperhatikan adalah meminimasi ongkos total yang terdiri dari ongkos pembelian, ongkos pemesanan, ongkos penyimpanan, dan ongkos kekurangan. Berdasarkan uji coba model, didapati hasil bahwa model joint replenishment dengan substitusi memberikan ongkos total lebih rendah dibandingkan tanpa substitusi. Selain itu, model tersebut juga sensitif terhadap perubahan harga dan perubahan ongkos simpan.
Model Pengembangan Kebijakan Inventori Joint Replenishment untuk Multi Produk dengan Mempertimbangkan Produk Substitusi Elvi Armadani; M Zaky Hadi; Dian Fajarika; Juniwati Juniwati; Hersa Dwi Yanuarso
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 8: Juli 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i8.1963

Abstract

Pendekatan joint replenishment merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan replenishment inventori. Dengan joint replenisment. Dengan joint replenishment biaya pesan dapat diminimasi karena hanya menggunakan satu kali pengiriman untuk beberapa produk sekaligus. Contoh proses replenishment inventori yang menggunakan pendekatan ini adalah pada retailer maupun toko grosir dengan jenis produk consumer goods. Ciri dari pasar consumer goods adalah adanya kemungkinan pemenuhan demand dengan produk lain yang sejenis, sehingga dapat dikatakan produk tersebut dapat saling mensubstitusi. Selain itu, terdapat kesulitan dalam proses replenishment produk jenis ini yaitu adanya ketidakpastian demand dari sisi customer. Penelitian ini mengembangkan model inventori Maddah, dkk (2016) mengenai model joint replenishment dengan mempertimbangkan substitusi produk. Pada penelitian ini, digunakan demand dengan sifat probabilistic. Service level telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan (probabilistic sederhana). Ukuran kinerja yang diperhatikan adalah meminimasi ongkos total yang terdiri dari ongkos pembelian, ongkos pemesanan, ongkos penyimpanan, dan ongkos kekurangan. Berdasarkan uji coba model, didapati hasil bahwa model joint replenishment dengan substitusi memberikan ongkos total lebih rendah dibandingkan tanpa substitusi. Selain itu, model tersebut juga sensitif terhadap perubahan harga dan perubahan ongkos simpan.