Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Beban Kerja Mental Mahasiswa saat Perkuliahan Online Synchronous dan Asynchronous Menggunakan Metode Rating Scale Mental Effort Fatin Saffanah Didin; Intan Mardiono; Hersa Dwi Yanuarso
OPSI Vol 13, No 1 (2020): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.198 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v13i1.3501

Abstract

In 2020, Indonesia experienced a pandemic known as the Corona Virus or Covid-19. The government-imposed social distancing rules affect Indonesian society for teaching and learning activities at the university. Governments impose rules on online learning systems. The online learning system provides convenience, but on the other hand, there are adverse impacts for some students, one of which has a mental workload. The study aims to measure and analyze student mental workloads using the Rating Scale Mental Effort (RSME) method. The number of respondents was 111 students. The mental workload measured is a quantitative learning system that is quantitative with the delivery of the material directly (Synchronous) and the delivery of the material using the recorded video in advance (Asynchronous). The indicators of mental work effort are workload, work difficulties, job satisfaction, mental effort, anxiety, and work fatigue. The measurement results show that the RSME value of the workload indicator and the work difficulties between the online learning methods are significantly different. Mental workloads, technical difficulties, work mental ventures, work anxieties and work fatigue when online learning is high enough on the learning system using Synchronous, with a value of 93.27; 94.5; 94.27; and 96.54. However, for job satisfaction, students are more satisfied learning by using video recording than Synchronous, i.e., several 79.61. The results show that the recommended online learning method is with video recording.
Model Pengembangan Kebijakan Inventori Joint Replenishment untuk Multi Produk dengan Mempertimbangkan Produk Substitusi Elvi Armadani; M Zaky Hadi; Dian Fajarika; Juniwati Juniwati; Hersa Dwi Yanuarso
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 8: Juli 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i8.1963

Abstract

Pendekatan joint replenishment merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan replenishment inventori. Dengan joint replenisment. Dengan joint replenishment biaya pesan dapat diminimasi karena hanya menggunakan satu kali pengiriman untuk beberapa produk sekaligus. Contoh proses replenishment inventori yang menggunakan pendekatan ini adalah pada retailer maupun toko grosir dengan jenis produk consumer goods. Ciri dari pasar consumer goods adalah adanya kemungkinan pemenuhan demand dengan produk lain yang sejenis, sehingga dapat dikatakan produk tersebut dapat saling mensubstitusi. Selain itu, terdapat kesulitan dalam proses replenishment produk jenis ini yaitu adanya ketidakpastian demand dari sisi customer. Penelitian ini mengembangkan model inventori Maddah, dkk (2016) mengenai model joint replenishment dengan mempertimbangkan substitusi produk. Pada penelitian ini, digunakan demand dengan sifat probabilistic. Service level telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan (probabilistic sederhana). Ukuran kinerja yang diperhatikan adalah meminimasi ongkos total yang terdiri dari ongkos pembelian, ongkos pemesanan, ongkos penyimpanan, dan ongkos kekurangan. Berdasarkan uji coba model, didapati hasil bahwa model joint replenishment dengan substitusi memberikan ongkos total lebih rendah dibandingkan tanpa substitusi. Selain itu, model tersebut juga sensitif terhadap perubahan harga dan perubahan ongkos simpan.
Model Pengembangan Kebijakan Inventori Joint Replenishment untuk Multi Produk dengan Mempertimbangkan Produk Substitusi Elvi Armadani; M Zaky Hadi; Dian Fajarika; Juniwati Juniwati; Hersa Dwi Yanuarso
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 8: Juli 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i8.1963

Abstract

Pendekatan joint replenishment merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan replenishment inventori. Dengan joint replenisment. Dengan joint replenishment biaya pesan dapat diminimasi karena hanya menggunakan satu kali pengiriman untuk beberapa produk sekaligus. Contoh proses replenishment inventori yang menggunakan pendekatan ini adalah pada retailer maupun toko grosir dengan jenis produk consumer goods. Ciri dari pasar consumer goods adalah adanya kemungkinan pemenuhan demand dengan produk lain yang sejenis, sehingga dapat dikatakan produk tersebut dapat saling mensubstitusi. Selain itu, terdapat kesulitan dalam proses replenishment produk jenis ini yaitu adanya ketidakpastian demand dari sisi customer. Penelitian ini mengembangkan model inventori Maddah, dkk (2016) mengenai model joint replenishment dengan mempertimbangkan substitusi produk. Pada penelitian ini, digunakan demand dengan sifat probabilistic. Service level telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan (probabilistic sederhana). Ukuran kinerja yang diperhatikan adalah meminimasi ongkos total yang terdiri dari ongkos pembelian, ongkos pemesanan, ongkos penyimpanan, dan ongkos kekurangan. Berdasarkan uji coba model, didapati hasil bahwa model joint replenishment dengan substitusi memberikan ongkos total lebih rendah dibandingkan tanpa substitusi. Selain itu, model tersebut juga sensitif terhadap perubahan harga dan perubahan ongkos simpan.