Amandus H. W. Galus
Alumni Prodi Teknik Sipil UNWIRA Kupang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KUAT TEKAN BETON ANTARA HASIL UJI TEKAN KUBUS DAN UJI TEKAN SILINDER PADA BETON DENGAN AGREGAT PULAU TIMOR I GUSTI NGURAH EKA PARTAMA; Rani Hendrikus; Amandus H. W. Galus
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benda uji silinder atau kubus diperlukan untuk menentukan kuat tekan beton. Benda uji kubus berdimensi 15cmx15cmx15cm sedangkan bentuk silinder berdimensi 15cmx30cm. Ketersediaan cetakan benda uji silinder di lapangan sering tidak terpenuhi karena persediaan yang terbatas dan memaksa seorang tenaga supervisi mengijinkan menggunakan cetakan benda uji kubus untuk menguji mutu beton yang sedang dikerjakan. Sesuai PBI 1971 untuk melakukan konversi kuat tekan beton berdasarkan benda uji kubus sehingga setara dengan kuat tekan beton dengan benda uji silinder dikalikan faktor 0.83 atau menggunakan formula f’c=(0,76+ 0,2log(f’ck/15)).f’ck (Nugraha, et al, 2007 dan Mulyono, 2003). Agregat alam berupa pasir dan krikil di Pulau Timor alam merupakan batuan endapan bukan merupakan material hasil erupsi gunung api sehingga karakteristiknya berbeda. Kajian dilakukan untuk mengevaluasi faktor konversi 0,83 dan formula f’c=(0,76+0,2log(f’ck/15)).f’ckpada beton dengan agregat Pulau Timor. Penelitian dilakukan dengan benda uji beton dengan agregat Quarry Takari di Pulau Timor, berjumlah 30 buah terdiri dari 15 buah berbentuk silinder dan 15 buah berbentuk kubus. Masing-masing mutu beton disiapkan 3 benda uji yaitu untuk mutu K-175, K-200, K-225, K-250 dan K-300. Setelah benda uji dirwat selama 28 hari di laboratorium kemudian dilakukan uji kuat tekan.Hasil ratio rata-rata hubungan kuat tekan benda uji kubus dan silinder beton dengan agregat Pulau Timor sebesar 0.83 dan dalam fungsi regresi linear dengan persamaan f’c = 0,822 f’ck + 0,312, dimana f’c dan f’ck dalam MPa dengan nilai slump 30-60 mm dengan Koefisien korelasi (r) = 0.905 dan koefisien determinasi (r2) = 0.819, menunjukkan 81,90% nilai kuat tekan beton f’c dapat ditentukan berdasarkan hasil pengujian benda uji kubus dan 18,10% ditentukan faktor lain. Rata-rata faktor konversi hasil penelitian sebesar 0,83 sama dengan yang dicantumkan dalam PBI 1971 dan formula konversi hasil penelitian : f’c = 0,822f’ck+0,312 menunjukkan rerata perbedaan absolut sebesar 0,82 MPa atau 3,17% dengan formula f’c=(0,76+0,2log(f’ck/15)).f’ck.