p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Gradien
I Made Gede Ardiana Dhipta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GELANGGANG REMAJA DI GIANYAR Agus Wiryadhi Saidi; Ayu Putu Utari Parthami Lestari; I Made Gede Ardiana Dhipta
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.744

Abstract

Kegiatan non-akademis dapat menjadi penyeimbang kegiatan akademis sehingga tercipta harmoni di dalam pribadi dan sosial remaja. Kabupaten Gianyar memiliki potensi kegiatan non-akademis berupa 15 cabang olahraga aktif dan 104 kesenian yang dilestarikan pada tahun 2016. Jumlah remaja Kabupaten Gianyar usia 10-22 tahun sebanyak 19,41% atau 96.973 jiwa pada tahun 2016. Tujuan dari Gelanggang Remaja di Gianyar adalah untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, menyehatkan remaja, menciptakan komunitas non-akademis, mempertahankan dan meningkatkan keberagaman kegiatan sosial dan ekonomi. Metode yang dipergunakan adalah dengan mengumpulkan data, melakukan analisa terhadap kegiatan yang akan diwadahi berdasarkan teori dan data lapangan. Adapun fasilitas yang akan disediakan adalah fasilitas lapangan olahraga serbaguna, kesenian, ilmiah, kerohanian, rekreasi, sosialisasi, fasilitas penunjang dan pengelola. Lokasi yang terpilih untuk Gelanggang Remaja adalah di kabupaten Gianyar, Kecamatan Blahbatuh karena memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, topografi relatif datar, terletak dekat dengan kecamatan Gianyar, Sukawati dan Ubud. Tapak terpilih terletak di jalan By Pass Dharma Giri karena memiliki sarana dan prasarana yang mendukung, pelayanan umum yang baik, potensi pengembangan tapak yang baik, transportasi umum yang memadai, kelancaran lalu lintas yang baik. Konsep dasar yang dipergunakan adalah energik (bersemangat), komunikatif (mudah dipahami) dan kreatif (memiliki nilai lebih). Tema yang dipergunakan adalah Neo-vernacular yaitu penerapan bentuk-bentuk modern yang berakar pada elemen-elemen fisik dan non-fisik arsitektur tradisional.
GELANGGANG REMAJA DI GIANYAR Agus Wiryadhi Saidi; Ayu Putu Utari Parthami Lestari; I Made Gede Ardiana Dhipta
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.744

Abstract

Kegiatan non-akademis dapat menjadi penyeimbang kegiatan akademis sehingga tercipta harmoni di dalam pribadi dan sosial remaja. Kabupaten Gianyar memiliki potensi kegiatan non-akademis berupa 15 cabang olahraga aktif dan 104 kesenian yang dilestarikan pada tahun 2016. Jumlah remaja Kabupaten Gianyar usia 10-22 tahun sebanyak 19,41% atau 96.973 jiwa pada tahun 2016. Tujuan dari Gelanggang Remaja di Gianyar adalah untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, menyehatkan remaja, menciptakan komunitas non-akademis, mempertahankan dan meningkatkan keberagaman kegiatan sosial dan ekonomi. Metode yang dipergunakan adalah dengan mengumpulkan data, melakukan analisa terhadap kegiatan yang akan diwadahi berdasarkan teori dan data lapangan. Adapun fasilitas yang akan disediakan adalah fasilitas lapangan olahraga serbaguna, kesenian, ilmiah, kerohanian, rekreasi, sosialisasi, fasilitas penunjang dan pengelola. Lokasi yang terpilih untuk Gelanggang Remaja adalah di kabupaten Gianyar, Kecamatan Blahbatuh karena memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, topografi relatif datar, terletak dekat dengan kecamatan Gianyar, Sukawati dan Ubud. Tapak terpilih terletak di jalan By Pass Dharma Giri karena memiliki sarana dan prasarana yang mendukung, pelayanan umum yang baik, potensi pengembangan tapak yang baik, transportasi umum yang memadai, kelancaran lalu lintas yang baik. Konsep dasar yang dipergunakan adalah energik (bersemangat), komunikatif (mudah dipahami) dan kreatif (memiliki nilai lebih). Tema yang dipergunakan adalah Neo-vernacular yaitu penerapan bentuk-bentuk modern yang berakar pada elemen-elemen fisik dan non-fisik arsitektur tradisional.