Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH HAMBATAN SAMPING, U-TURN DAN JALINAN TERHADAP VOLUME LALU LINTAS RUAS JALAN MENUJU ARAH NUSA DUA PADA SIMPANG DEWA RUCI Gede Sumarda; IB Gede Indramanik; I Nyoman Budiasa
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.161 KB) | DOI: 10.22225/pd.10.1.2618.169-181

Abstract

Traffic congestion on the road towards Nusa Dua at the DewaRuci intersection is caused by several main factors, including Side Obstacles, U-turn and Braided. In analyzing the performance of roads in this study using the Manual of Indonesian Road Capacity 1997, while to obtain a model of the relationship between traffic volume and the factors that influence it using regression analysis. The regression analysis was carried out using the help of a computer program, namely the Static Package for the Social Sciences version 26. The results showed that the highest traffic volume occurred during the peak hours of the day at 4575.85 pcu/hour, capacity 5076 pcu/hour so that the value of the degree of saturation is 0.90 and the level of service at level E. The results of the analysis obtained are in the form of multiple linear regression equations, with the model of the relationship between traffic volume and the factors that influence it shown by the equation Y=886.203+0.190X1+2.360X2+0.570X3.
Analyzing Passenger Car Equivalent for Motorcycle on Mixed Traffic Flows in Denpasar City during the COVID-19 Pandemic I Made Kariyana; Putu Aryastana; Gede Sumarda; I B Indramanik; Ni Wayan Wahyuni
International Journal of Engineering and Emerging Technology Vol 5 No 2 (2020): July - December
Publisher : Doctorate Program of Engineering Science, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJEET.2020.v05.i02.p21

Abstract

Passenger Car Equivalent (PCE) is the conversion factor of various vehicle types into passenger car units. Characteristics and geometric road conditions affect the PCE value. The PCE value on urban roads has been determined in the Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM) in 1997. Previous studies show that the PCE value for motorcycles according to IHCM isn‘t appropriate. The COVID-19 outbreak that occurs at Denpasar in early March 2020 led to a policy to restrict community activities outside the home, affects the traffic flow conditions in Denpasar City. The study's aim is to estimate the PCE value for the motorcycle at COVID-19 pandemic on mixed traffic flows in Denpasar and compare it with the PCE value in the IHCM. The PCE value is determined using the time headway method. The analysis results show the PCE value of the motorcycle during the COVID-19 pandemic was different from the PCE value of the IHCM.
ANALISA BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TIPE 45/100 DI JALAN RAYA SAMU SINGAPADU KALER SUKAWATI GIANYAR ibg indramanik; I Komang Alit Astrawan; I Komang Gede Surata
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjar Samu yang letaknya berada dalam cakupan wilayah Ubud diprediksi akan terkena dampak dari pertumbuhan industri pariwisata yang sangat pesat, dimana akan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dengan tempat tinggal. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk menghindari terciptanya kawasan kumuh dengan cara penataan wilayah di Banjar Samu dalam hal ini yang ditekankan adalah penataan rumah huni penduduk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil analisis pelaksanaan pembangunan perumahan dengan rencana luas tanah yang akan dibangun perumahan adalah 38 are, dengan tipe rumah 45/100 dan jumlah rumah sebanyak 32 unit. Pada penelitian ini, metode yang diterapkan adalah metode pengujian analisis deskriptif kuantitatif. Analisis yang akan dilakukan meliputi analisa biaya/ modal, estimasi nilai jual dan penjualan unit rumah, arus kas (cash flow), dan analisa finansial dengan 2 periode yaitu metode Payback Period (PP) dan dengan metode Internal Rate of Return (IRR). Diharapkan pada penelitian ini rencana pembangunan perumahan di Banjar Samu yang direncanakan sebanyak 32 unit dengan luas bangunan 45 m2 dan luas tanah 100 m2 dapat menjadi solusi penataan rumah huni penduduk dan layak secara finansial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal biaya awal (tahun ke-0) pelaksanaan pembangunan perumahan menghabiskan biaya Rp. 10.335.986.000, dengan menggunakan rumus Pay Back Periode waktu pengembalian modal dicapai selama 4,99 tahun < 5 tahun (waktu investasi) dan untuk perhitungan hasil olah data kelayakan investasi dengan metode IRR, didapat nilai IRR = 45,53 % > MARR = 10,21 % (bunga bank). Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa investasi pada perumahan di Jalan Raya Samu, Singapadu, Gianyar ini layak dilaksanakan.
FIDIC DAN KONTRAK KONSTRUKSI DI INDONESIA ibg indramanik
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Segala aktivitas dalam industri konstruksi haruslah didasari oleh perjanjian yang telah disepakati yang dalam hal ini berbentuk suatu kontrak konstruksi. Seluruh pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemilik, perencana/arsitek, kontraktor, pemasok, dalam seluruh rangkaian proyek harus bertindak secara profesional dan penuh tanggung jawab.Kontrak dalam industri konstruksi tidak hanya mengatur para pihak yang terlibat, tetapi juga melindunginya dari resiko-resiko yang mungkin muncul. Dalam manajemen kontrak, terdapat aktivitas-aktivitas kunci yang harus dilaksanakan, yaitu persiapan dan pembuatan kontrak, kontrak sebagai panduan kerja (Term of Refference), kontrak sebagai alat control, dan administrasi kontrak.Paper ini akan menganalisa bagaimana FIDIC sebagai acuan kontrak internasional telah diadopsi oleh kontrak-kontrak nasional dalam rangka menjaga seluruh aktifitas dalam siklus industri konstruksi berjalan dengan baik.
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PADA RUAS SIMPANG BENOA SQUARE-SIMPANG TUGU NGURAH RAI Putu Sudarma; Gede Sumarda; Ida Bagus Gede Indramanik
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 1 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan By Pass Ngurah Rai di Kabupaten Badung, yang melayani arus penting dari berbagai arah merupakan salah satu jalan utama yang sering dilalui pengguna jalan. Persimpangan Tugu Ngurah Rai adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana empat ruas jalan bertemu, disini arus lalu lintas megalami konflik. Dengan menurunnya kecepatan kendaraan akibat persimpangan ini akan berdampak pada penumpukan volume kendaraan disepanjang jalan ini. Hal tersebut yang mendasari penulis untuk menganalisis kinerja ruas jalan By Pass Ngurah Rai serta menghitung biaya operasional kendaraan, sehingga penulis mengetahui kinerja dari ruas jalan By Pass Ngurah Rai dan mengetahui besarnya biaya operasional kendaraan yang terjadi akibat adanya tundaan tersebut. Data-data yang diperlukan berupa data dan data sekunder. Analisis kinerja ruas jalan atau derajat kejenuhan (DS) dilakukan berdasarkan kapasitas ruas jalan (C) dan volume lalu lintas pada jam puncak (Q). Untuk perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK) kendaraan ringan dan kendaraan berat menggunakan metode PCI (Pasific Consultan International). Sedangkan analisis BOK sepeda motor menggunakan metode DLLAJ Provinsi Bali-Konsultan PTS 1999. Penelitian ini menunjukan derajat kejenuhan ruas Jalan By Pass Ngurah Rai pada hari pertama adalah 0,974 dan termasuk kedalam tingkat pelayanan E yang menjelaskan keadaan mendekati arus tidak stabil, tidak dapat ditentukan hanya dari kecepatan saja, sering terjadi kemacetan. Sedangkan pada hari kedua didapat nilai DS sebesar 1,024 dan termasuk kedalam tingkat pelayanan F menjelaskan arus lalu lintas dipaksakan atau terjadi kemacetan, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas. Besarnya BOK pada arus mengalami tundaan pada penelitian ini diperoleh kendaraan ringan Vt1 = 46,823 km/jam adalah sebesar Rp.2353,7624/km, kendaraan berat bus Vt1 = 39,24 km/jam adalah sebesar Rp.16948,36/km, kendaraan berat truk Vt1 = 39,24 km/jam adalah sebesar Rp.4919,95/km, dan sepeda motor Vt1 = 50,171 km/jam adalah sebesar Rp.45,193/km.
ANALISA SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK RENOVASI CLUB BALI MIRAGE RESORT DI TANJUNG BENOA NUSA DUA BALI Ida Bagus Gede Indramanik; Juniada Pagehgiri
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi terdiri dari berbagai aktifitas yang didalamnya melibatkan banyak pihak. Hal tersebut menuntut adanya kondisi lingkungan kerja yang baik dan sehat untuk mewujudkan proyek konstruksi tersebut. Namun hal tersebut kadangkala sulit terwujud jika tidak adanya perhatian dan kesadaran dari para pihak yang terlibat. Data dari Jamsostek menunjukkan bahwa kasus kecelakaan kerja di Indonesia, walaupun fluktuatif ternyata pada periode 2011 mengalami pelonjakan hampir dua kali lipat dibandingkan data tahun 2010 yakni dari 47.919 kasus menjadi 86.000 kasus. Hal ini cerminan dari adanya kegagalan Sistem Pertahanan Keselamatan Kerja (SPKK). Pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort Nusa Dua penelitian difokuskan untuk mengetahui gambaran bagaimana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dilaksanakan, yang meliputi komitmen dan kebijakan perusahaan terhadap K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, pengukuran dan evaluasi mengenai K3, dan tinjauan ulang K3. Data dikumpulkan dengan cara kuesioner dan wawancara. Adapun sampel yang digunakan sebagai responden yaitu karyawan dan tenaga kerja, yang terdiri dari 19 orang karyawan dan 60 orang tenaga kerja. Data dianalisis menggunakan metode mode (terbanyak) atau skoring. Hasil penelitian SMK3 pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort Nusa Dua memperlihatkan bahwa SMK3 yang ada dilokasi proyek telah sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) perusahaan, namun dalam hal penyediaan petunjuk-petunjuk K3 masih kurang disediakan oleh personil K3 serta kurang diperhatikan keberadaannya oleh karyawan. Walaupun dinyatakan telah sesuai dengan SOP yang ada, rataan hitungan skor menunjukkan nilai 64.06, yang berarti bahwa SMK3 pada proyek renovasi Club Bali Mirage Resort berdasarkan tabel klasifikasi keberhasilan Sistem Manajemen K3 adalah masih kurang baik.
ANALISA PERBANDINGAN PERENCANAAN STRUKTUR ANTARA PONDASI BORE PILE DENGAN PONDASI TIANG PANCANG Anak Agung Putu Ambara Putra; Ida Bagus Gede Indramanik; I Made Sudarma
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang serta beratnya sendiri ke dalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya. Pemilihan pondasi sangat penting dalam struktur bangunan yaitu untuk dapat menahan beban dari bangunan itu sendiri dan beban hidup yang ada di dalam gedung itu serta beban gempa yang direncanakan agar tak mengalami keruntuhan struktur. Adapun objek penelitiannya yaitu pekerjaan struktur pondasi Proyek Gedung Baru DPRD Provinsi Bali yang berlokasi di Jalan Kusuma Atmaja Renon dengan tinggi bangunan 9,75 meter yang dibangun pada tahun 2015. Hasil tes tanah lapangan dan di laboratorium didapat lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman 7 meter, sehingga digunakan pondasi dalam yang menggunakan 2 alternatif yaitu pondasi bore pile dan pondasi tiang pancang. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perbandingan perencanaan pondasi tiang pancang dan bore pile menggunakan bahan, beban dan dimensi yang sama pada proyek gedung DPRD Bali. Analisa yang dilakukan yaitu membandingkan perencanaan pondasi tiang pancang dengan pondasi bore pile, sehingga dari perencanaan didapat dimensi dan jumlah titik pancang dan titik bor. Perencanaan pondasi tiang dihitung secara manual menggunakan beberapa metode sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Tahapan perhitungan dimulai dengan informasi perencanaan struktur, gaya-gaya yang bekerja pada pondasi, penentuan dimensi tiang, perhitungan jumlah tiang pondasi, efisiensi kelompok tiang kontrol terhadap beban vertikal yang bekerja, kontrol terhadap beban horizontal yang bekerja, penulangan tiang pancang, penentuan pondasi dan penulangan pile cap. Dari hasil analisa, jumlah pondasi tiang pancang lebih sedikit dibandingkan dengan analisa pondasi bore pile dengan pembebanan, mutu bahan dan karakteristik tanah sama. Dengan jumlah tiang pancang penampang persegi yaitu 4 tiang untuk satu pile cap sedang bore pile dengan penampang lingkaran didapat 6 tiang bor untuk satu pile cap.
EARNED VALUE MANAGEMENT SYSTEM DAN PENERAPANNYA PADA PROYEK KONSTRUKSI OLEH KONTRAKTOR KECIL DI BALI Ida Bagus Gede Indramanik
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu bagian dari manajemen, pengendalian dilakukan pada sisi biaya, mutu dan waktu. Pengendalian dilaksanakan dengan cara membandingkan antara pelaksanaan dengan rencana yang telah disusun sebelum proyek dimulai. Pengeluaran biaya dan penggunaan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap rencana yang telah dibuat. Penyimpangan yang signifikan mengindikasikan pengelolaan proyek yang buruk. Diperlukan suatu indikator yang dapat mengindikasikan penyimpangan yang mungkin terjadi terhadap biaya dan waktu secara terintegrasi Gambaran potensi penggunaan konsep EVMS pada pengelolaan proyek-proyek konstruksi di Bali didapatkan melalui survei terbatas terhadap 20 kontraktor kecil di Denpasar. Pada setiap responden dilakukan wawancara komprehensif mengenai praktek perencanaan dan pengendalian aspek biaya dan waktu. Hasil survei yang terbatas ini memberikan gambaran bahwa praktek penerapan konsep earned value pada penyelenggaraan proyek konstruksi perlu dikembangkan. Kapasitas dan kualifikasi kontraktor yang berbeda-beda dapat menjadi fokus selanjutnya. Intensitas pengembangan dan penggunaan konsep earned value harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik besaran kontrak dan kompleksitas proyek yang ditanganinya.
PENGARUH FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG Ida Bagus Gede Indramanik; I Komang Alit Astrawan; I Putu Bayu Hendrawan
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 1 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi perubahan pekerjaan atau change order. Terjadinya change order pada proyek konstruksi mempengaruhi biaya, waktu dan mutu pekerjaan. Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya change order dan berapa besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap waktu pelaksanaan proyek. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dominan change order dan seberapa besar pengaruhnya terhadap waktu pelaksanaan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner terhadap 30 responden yang menjadi sampel penelitian. Analisis dari data yang diperoleh dilakukan dengan analisis pareto, uji statistik, regresi linier sederhana, dan regresi linier berganda. Penyajian hasil analisis dilakukan dengan metode deskripsi, kuantitatif, dan kualitatif. Hasil analisis pareto menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan penyebab change order ialah faktor konstruksi, faktor sumber daya, dan faktor administrasi, dimana faktor konstruksi terdiri dari faktor detail tidak jelas (skor 4,7), faktor ketidaksesuaian gambar dengan keadaan lapangan (skor 4,6), faktor kutipan spesifikasi tidak lengkap (skor 4,4). Untuk faktor sumberdaya terdiri atas faktor keterlambatan pelaksanaan proyek (skor 4,89), dan faktor kurangnya pengalaman kerja (skor 4,8). Sedangkan sub faktor administrasi hanya terdiri atas faktor terhambatnya keuangan kontraktor (skor 4,38). Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh faktor penyebab change order pada waktu pelaksanaan konstruksi menghasilkan persamaan Y = 165,686 + 0,298X1 + 0,881X2 + 0,22X3, dengan faktor korelasi r = 0,694, yang berarti bahwa faktor konstruksi, faktor sumberdaya, dan faktor administrasi memiliki pengaruh signifikan.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN WANA AMANDITHA SUBAMIA - TABANAN - BALI Ida Bagus Gede Indramanik; Juniada Pagehgiri; I Made Ariyana
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.279

Abstract

Permintaan akan tempat tinggal yang makin tinggi, merupakan akibat dari pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk. Pengembang selaku penyedia perumahan membuat proyek baru untuk memenuhi permintaan tersebut. Proyek perumahan merupakan bentuk investasi jangka panjang dan padat modal sehingga memerlukan studi kelayakan yang baik untuk mengurangi resiko yang mungkin terjadi. Studi kelayakan finansial pada Perumahan Wana Amanditha, menggunakan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan dan PT. Ariyana Property selaku pengembang. Analisa data menggunakan metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP) dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa jika diasumsikan pada tingkat suku bunga 15% per tahun (Minimum attractive rate of return, MARR 15%) dan Payback Period selama 5 tahun, proyek Perumahan Wana Amanditha tidak layak dilaksanakan. Karena diperoleh nilai Net Present Value sebesar negatif Rp.515.807.400,- (NPV < 0), nilai Benefit Cost Ratio sebesar 0.94 (BCR < 1), nilai Internal Rate of Return sebesar 12.43% (IRR < MARR 15%), nilai Payback Period diperoleh lebih besar dari waktu yang direncanakan (PBP > 5 tahun). Namun jika kondisi biaya turun 10%, pendapatan tetap, dan tingkat suku bunga 15%, proyek layak untuk dilaksanakan. Karena nilai NPV positif, nilai BCR > 1, nilai IRR > MARR, dan nilai PBP < 5 tahun.