Chairunnisak Chairunnisak
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH NITROGEN TERHADAP KUALITAS BERAS AROMATIK Chairunnisak Chairunnisak; Sugiyanta Sugiyanta; Edi Santosa
JURNAL AGRONIDA Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v7i1.4064

Abstract

Kualitas beras adalah hal penting yang dipertimbangkan oleh konsumen ketika membeli beras. Kualitas meliputi beberapa aspek, antara lain kualitas mutu giling dan mutu tanak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas beras yang dihasilkan oleh padi aromatik pada perlakuan lima taraf dosis pupuk nitrogen (N). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok petak terbagi untuk menguji pengaruh dosis dan varietas. Petak utama adalah pupuk nitrogen pada berbagai dosis, yaitu: 0, 45, 90, 135 dan 180 kg N ha-1, dan anak petak adalah dua varietas padi aromatik yaitu Sigupai Abdya (lokal Aceh) dan Inpari 23 Bantul (unggul nasional). Kualitas beras aromatik (mutu giling dan mutu tanak) pada penelitian ini tidak dipengaruhi oleh dosis pupuk nitrogen, tetapi hanya dipengaruhi oleh varietas. Berdasarkan mutu giling, varietas Sigupai Abdya memiliki rendemen beras giling dan beras kepala lebih tinggi serta persentase beras menir lebih rendah dibandingkan dengan varietas Inpari 23 Bantul. Berdasarkan mutu tanak, varietas Inpari 23 Bantul memiliki kandungan amilosa yang rendah, sedangkan waktu layak makan nasi lebih lama diperoleh pada varietas Sigupai Abdya.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) TERHADAP KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) Chairunnisak Chairunnisak; Yefriwati; Darmansyah
JURNAL AGRONIDA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu komoditi tanaman hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat untuk dibudidayakan.. Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan dalam budidaya tanaman cabai rawit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi dengan optimal diantaranya adalah dengan menggunakan input bahan organik berupa pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam, serta penggunaan teknologi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA). Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh pengaplikasian bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit; 2) Mengetahui pengaruh FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit; 3) Mengetahui interaksi antara bahan organic dan dosis FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yang berlangsung dari bulan Juli sampai Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor pertama adalah penggunaan bahan organic yang terdiri dari tiga taraf yaitu : tanpa bahan organik, tanah + pupuk kandang ayam (1:1), dan tanah +pupuk kandang sapi (1:1). Faktor kedua yaitu dosis mikoriza yang terdiri dari 4 taraf : 0 g, 5 g, 10 g, dan 15 g. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah cabang (cabang),umur berbunga (hst),umur panen (hst), dan berat segar buah per tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik dan dosis mikoriza berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara bahan organik dan dosis mikoriza. Kombinasi perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan tanah + pupuk kandang ayam (1:1) dengan dosis mikoriza 5 g. Kata kunci : Bahan Organik, Cabai Rawit, Fungi Mikoriza Arbuskular ABSTRACT Cayenne pepper (Capsicum Frutescens) is one of the horticultural crop commodities that are in great demand by the community for cultivation. The factors that support the success of cayenne pepper cultivation so that plants can grow well and produce optimally include using organic material input in the form of cow manure and chicken manure, as well as the use of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) technology. The aims of this study were: 1) To determine the effect of the application of organic matter on the growth and yield of cayenne pepper; 2) Knowing the effect of AMF on the growth and yield of cayenne pepper; 3) Knowing the interaction between organic matter and AMF dose on the growth and yield of cayenne pepper. This research was conducted for 4 months which lasted from July to October 2022. This study used a completely randomized factorial design. The first factor is the use of organic matter which consists of three levels, namely: without organic matter, soil + chicken manure (1:1), and soil + cow manure (1:1). The second factor is the mycorrhizal dose which consists of 4 levels: 0 g, 5 g, 10 g, and 15 g. The variables observed were plant height (cm), number of leaves (strands), number of branches (branches), flowering time (DAP), age of harvest (DAP), and fresh weight of fruit planted (g). The results showed that the application of organic matter and the dose of mycorrhizae affected the growth and yield of cayenne pepper. There is a very significant interaction between organic matter and mycorrhizal dosage. The best treatment combination was obtained in soil treatment + chicken manure (1:1) with a mycorrhizal dose of 5 g. Keywords : Organic Ingredients, Cayenne Pepper, Arbuscular Mycorrhizal Fungi
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TANAMAN KACANG BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) Chairunnisak Chairunnisak
JURNAL HORTUSCOLER Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat. Permintaan masyarakat terhadap kacang buncis terus meningkat, namun produksinya masih rendah khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota. Produksi kacang buncis di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 5.569 ton/ha. Rendahnya produksi kacang buncis disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus sehingga mengakibatkan pencemaran tanah, air, dan penurunan tingkat kesuburan tanah. Oleh sebab itu, budi daya tanaman kacang buncis yang baik perlu dilaksanakan untuk mendapatkan produksi yang optimal. Salah satu teknologi untuk meningkatkan produksi kacang buncis adalah dengan penggunaan pupuk organik cair kulit pisang. Tujuan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah mengoptimalkan produksi kacang buncis dengan menggunakan teknologi pupuk organik cair (POC) kulit pisang dan menganalisis kelayakan usaha budi daya kacang buncis dengan menggunakan teknologi pupuk organik cair (POC) kulit pisang. PUM ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus – November 2022, dilakukan di kebun percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Pelaksanaan PUM meliputi pembuatan POC kulit pisang, penyediaan benih, pengolahan lahan dan pembuatan bedengan, pemberian pupuk kandang ayam, penanaman benih, penyiraman, penyulaman, pemberian POC kulit pisang, pemasangan ajir dan benang, penyiangan dan pembumbunan, pemupukan susulan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen, dan pemasaran. Berdasarkan pelaksanaan PUM didapatkan hasil sebanyak 665,5 kg dengan total biaya Rp 1.615.755, total penerimaan Rp 2.412.100, keuntungan Rp 796.345, analisis finansial RC Ratio 1.49, dan profitabilitas 49.28%. Proyek Usaha Mandiri ini disimpulkan mendapatkan keuntungan serta layak untuk diusahakan dan disarankan dalam budi daya kacang buncis menggunakan pupuk organik cair kulit pisang. Kata kunci : kacang buncis, kulit pisang, pupuk kandang ayam