Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL SIPIL STATIK

PERENCANAAN JETTY DI MUARA SUNGAI RANOYAPO AMURANG Pokaton, Kern Youla; Tawas, Hansje J.; Jasin, Mohammad I.; Mamoto, Jeffry D.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pantai Amurang memiliki muara sungai yang cukup besar, dan kadang mengancam keberadaan penduduk di daerah sekitar pantai Amurang. Bisa dilihat ketika pada musim penghujan, air sungai meluap dan mengakibatkan banjir di kawasan pemukiman penduduk yang letaknya di pesisir pantai Amurang, bagian di bagian kiri muara maupun bagian kanan. Hal itu terjadi karena endapan sedimen yang terbentuk menutup aliran alur sungai ke laut. Oleh karena itu, lewat penulisan ini ditemukan suatu alternatif, yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data-data seperti peta lokasi, data kecepatan angin, data pasang surut, kecepatan arus, angkutan sedimen. Selanjutnya diketahui bangunan pengaman pantai seperti apa yang tepat untuk permasalahan tersebut. Dari hasil perhitungan yang diperoleh besarnya angkutan sedimen sejajar pantai adalah sebesar 205837,7 m3/tahun dengan laju angkutan sedimen tegak lurus pantai adalah sebesar 677915,27 m3/tahun. Bangunan jeti pada muara sungai adalah untuk mengkonsentrasikan aliran air sungai pada alur yang telah ditetapkan menuju ke laut, juga untuk mengantisipasi terendapnya sedimen akibat angkutan sedimen menyusur pantai dan tegak lurus pantai yang besar. Jeti dipasang pada kiri dan kanan muara dengan kedalaman 1,2 meter dan dibuat sepanjang 25 meter. Kata kunci : gelombang, angkutan sedimen, Jetty, Pantai Amurang
STUDI TRANSFORMASI GELOMBANG TERHADAP GARIS PANTAI BEO BARAT KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Tawoeda, Satria Putra; Tawas, Hansje J.; Halim, Fuad
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 3 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Pantai Beo Barat sangat memberi pengaruh besar sebagai penghubung antara kecamatan beo dan ibu kota kabupaten melonguane. Berdasarkan pengamatan di lapangan ternyata telah mengalami pengunduran garis pantai dan kerusakan pada daerah pesisir pantai. Hal ini diakibatkan oleh proses dinamika pantai seperti abrasi yang berdampak buruk terhadap keadaan keseimbangan sekitar pantai ini.. Oleh sebab itu dalam pengembangan dan pengamanan daerah pesisir serta perlindungan penduduk maka perlu mengetahui karakteristik gelombang yang terjadi di pantai tersebut. Dalam penelitian ini perlu dilakukan analisis transformasi gelombang dan permodelan garis pantai yang terjadi di kawasan pantai Beo Barat. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMG Maritim Bitung untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan. Dari hasil perhitungan gelombang di perairan Beo Barat didominasi oleh gelombang arah Barat Daya dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Agustus 2005 dengan  H = 1.6747 m dan T = 4.9629 det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0.8513 sampai 1.0004 dan koefisien shoaling yang terjadi berkisar pada 0.6453 sampai 1.5463. Tinggi gelombang yang didapat dari hasil perhitungan berkisar pada 0.2889 sampai 2.0315 m pada kedalaman 0.5 m sampai 25 m. Dari model peritungan perubahan garis pntai, erosi terjadi dengan kisaran antara 2 ? 5 m/tahun. Kata kunci: Pantai Beo Barat, karakteristik gelombang, refraksi, shoaling, gelombang pecah, garis pantai.
ANALISIS PASANG SURUT DI PANTAI MAHEMBANG KECAMATAN KAKAS KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Nathania Fabiola Rompas; Muh. Ihsan Jasin; Hansje J. Tawas
Jurnal Sipil Statik Vol 10 No 1 (2022): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai merupakan bentuk geografis yang terdiri dari pasir dan terdapat di daerah pesisir laut. Wilayah pantai terbentuk akibat adanya gelombang serta arus air laut yang menghantam tepi daratan secara terus menerus. Hantaman ombak air laut yang sifatnya merusak itu dapat mengakibatkan terjadinya pengikisan pada permukaan daratan sehingga membentuk daerah pantai. Gelombang laut yang besar secara terus menerus terjadi di pantai Mahembang, jika dibiarkan secara terus menerus dapat mengakibatkan erosi atau abrasi pada pantai tersebut.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besaran jenis pasang surut dan elevasi muka air laut di Pantai Mahembang dengan menggunakan metode Admiralty dimana pengukuran data pasang surut dilakukan selama 15 hari, dan data pasang surut didapat dari Navigasi TNI AL.Melalui hasil analisis pasang surut yang dilakukan di pantai Mahembang  maka diperoleh perairan pantai Mahembang memiliki pasang surut tipe harian ganda (semi diurnal). Elevasi muka air laut tinggi tertinggi (HHWL) terjadi sebesar 360cm (+170cm dari MSL) dan elevasi muka air laut rendah terendah terjadi sebesar 50cm (-140cm dari MSL). Kata Kunci: Pantai Mahembang, Metode Admiralty, Pasang Surut
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PANTAI KAHONA LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG SULAWESI UTARA Abdul Rahman Hamid; Hansje J. Tawas; M. Ihsan Jasin
Jurnal Sipil Statik Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Sipil Statik
Publisher : Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Kahona berada di Kelurahan Pasir Panjang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara dan berada pada posisi 1023’54.7’’N 125011’12.1’’E. Daerah pantai ini merupakan salah satu lokasi parawisata yang ada di Pulau Lembeh Kota Bitung ini berhadapan langsung dengan laut Maluku. Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi, pada bulan tertentu terjadi gelombang yang cukup besar sehingga mengakibatkan mundurnya garis pantai yang berdampak pada infrastruktur diwilayah pantai. Sehubungan dengan masalah diatas maka perlu dilakukan studi untuk mengidentifikasi karakteristik gelombang yang terjadi di perairan tersebut.Dalam penelitian ini perlu dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di kawasan pantai Kahona. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMKG Kota Bitung untukmendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan.Dari hasil perhitungan diperoleh H = 0,726 m dan T 3,693 det, H’o = 0,7284 m. koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0,9974 sampai 0,999. Sedangkan koefisien shoaling berkisar pada 0,9986 sampai 1,1851. Tinggi gelombang pecah setelah mengalami transformasi yang didapat dari hasil perhitungan yang berkisar pada 0,4151 sampai 0,7866 pada kedalaman 0,1 m sampai 10 m. \Kata Kunci: Pantai Kahona, karakteristik, refraksi, shoaling, gelombang pecah