Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Data Description and Epigraphy of Tin Plate Inscriptions in the Southern Sumatra Wahyu Rizky Andhifani
Kapata Arkeologi Vol. 17 No. 2 (2021)
Publisher : Balai Arkeologi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/kapata.v17i2.97-110

Abstract

Sepanjang Kawasan pesisir Timur Sumatera Bagian Selatan mulai dari Jambi hingga ke Sumatera Selatan merupakan daerah lahan basah yang mengandung berbagai peninggalan masa lalu. Peninggalan tersebut berupa bekas perahu, manik-manik, tembikar, terakota, dan bahkan prasasti logam baik itu berbahan timah maupun tembaga. Prasasti berbahan timah merupakan data artefaktual yang relatif banyak ditemukan. Sejumlah prasasti berbahan timah di kawasan tersebut merupakan data yang penting untuk dikaji menggunakan metode Epigrafi. Metode ini meliputi deskripsi dimensi bentuk, unsur bahan penyusun, analisis tekstual isi prasasti, dan penafsirannya. Media tulis pada timah menjadi hal yang lazim ketika bahan baku batu atau jenis logam lain tidak banyak tersedia di wilayah tersebut. Timah yang digunakan kemungkinan berasal dari daerah Timur, yaitu daerah Pulau Bangka, Pulau Belitung, Pulau Singkep, dan lainnya. Berdasarkan analisis X-Ray Fluorescence (XRF), tercatat timah yang digunakan merupakan jenis timah putih murni dengan kode Sn dan hanya sedikit mengandung timah hitam Pb. Aksara yang digunakan dalam sejumlah data prasasti timah tersebut yaitu aksara yang diidentifikasikan sebagai aksara Sumatra Kuno, aksara Ulu/Ka-Ga-Nga, aksara Jawi, dan aksara Arab. Berdasarkan hasil kajian epigrafi, isi yang terkandung dalam prasasti-prasasti timah tersebut Sebagian besar merupakan teks mantra-mantra. Teks mantra diperkirakan diberikan oleh seorang dukun atau orang pintar dalam bidang ilmu gaib dengan tujuan keselamatan saat berada di dalam daerahnya sendiri maupun di luar daerah mereka. Along the Eastern coast of Southern Sumatra, from Jambi to South Sumatra is a wetland area that contains various relics from the past. Relics from the past include boat wrecks, beads, pottery, terracotta, and metal plate inscriptions made of tin and copper. Tin plate inscriptions are relatively common artifactual data found. Several tin plate inscriptions in the area are essential data to be studied using the Epigraphic method. This method includes a description of the form dimensions, the elements of the constituent materials, textual analysis of the contents of the inscription, and interpretation. Tin-based writing material became familiar when the raw materials for stone or other metals were not widely available in the area. From the X-Ray Fluorescence (XRF) analysis, it is known that the tin used was pure white tin with the code Sn and only a small amount of Pb or lead. The tin material used may have come from the East, i.e., Bangka Island, Belitung Island, Singkep Island, and others. Based on the epigraphic study, the contents of the tin plate inscriptions are mostly texts of spells. A shaman has likely written the spell text for salvation purposes. The scripts used in the tin plate inscription data were identified as Old Sumatran, Ulu/Ka-Ga-Nga, Jawi, and Arabic.
NASKAH KUNO “KAGHAS 1 SUKU SEMIDANG”: SEBUAH KAJIAN KRITIK SUMBER Wahyu Rizky Andhifani; Churmatin Nasoichah
AMERTA Vol. 39 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. Ancient Manuscript “Kaghas 1 Semidang Tribe”: A Critical Source Study. Inscriptions and ancient Ulu script are found in South Sumatra and since 2009 an inventory has been carried out. The condition of these local inscriptions and manuscripts is generally well preserved and treated specially in the storage process and is a hereditary legacy that must be preserved. These ancient inscriptions and manuscripts are still widely owned by the community because they contain instructions or life guidelines for their children and grandchildren. This ancient manuscript is made of halim tree bark in the shape of sheets that are folded in rectangles similar to an accordion or an ancient book. The problem to be resolved is a review of source criticism of the ancient manuscripts of the Kaghas 1 Semidang tribe. The goal to be achieved is to examine the text from the point of view of source criticism by using the analytical description method. The script used is the Ulu script using the Pagaralam or Pasemah dialect. This manuscript contains Islamic teachings related to local genius or assimilation between the teachings of Islam and the culture of the Pasemah area. Abstrak. Prasasti dan naskah kuno beraksara Ulu sangat banyak ditemukan di wilayah Sumatra Selatan dan sejak tahun 2009 telah dilakukan inventarisasi. Kondisi prasasti dan naskah lokal tersebut secara umum terawat dan diperlakukan khusus dalam proses penyimpanannya dan merupakan warisan turun-menurun yang harus dijaga. Prasasti dan naskah kuno tersebut masih banyak dimiliki oleh masyarakat karena berisikan petunjuk atau pedoman hidup bagi anak cucu mereka. Naskah kuno ini terbuat dari kulit kayu pohon halim berbentuk lembaran yang dilipat-lipat segi empat mirip alat musik akordeon atau sebuah buku zaman dahulu. Permasalahan yang akan diselesaikan yaitu tinjauan kritik sumber terhadap naskah kuno kaghas 1 Suku Semidang. Tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk menelaah naskah tersebut dari sudut pandang kritik sumber dengan menggunakan metode deskripsi analisis. Aksara yang digunakan adalah aksara Ulu dengan menggunakan bahasa Melayu dialek Pagaralam atau Pasemah. Naskah ini memuat ajaran Islam terkait dengan local genius atau asimilasi antara ajaran Agama Islam dan budaya daerah Pasemah.