Banyak prasasti di Indonesia, masih harus diteliti dengan seksama karena sekalipun sudah dibaca dan diterbitkan, tetapi masih dalam bentuk alih aksara dan alih bahasa, seperti Prasasti Raja Soritaon. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui Prasasti Raja Soritaon dan latar belakang penulisannya. Penelitian ini menggunakan penalaran induktif, dengan mengumpulkan fakta yang dianalisis dengan pendekatan kritik teks, hasilnya digunakan untuk membantu membuat interpretasidan kesimpulan. Prasasti Raja Soritaon berbahan batu, dibuat dengan cara dipahat, dan bentuknya pipih persegi. Prasasti ini dituliskan menggunakan aksara dan bahasa Batak Angkola. Inskripsi berada di makam Batak kuno, makam pendiri huta/kampung yang bernama Raja Soritaon, dan prasasti tersebut berfungsi sebagai penanda kubur. Isi prasasti menggambarkan Raja Soritaon sebagai sosok orang kaya, pendiri kampung Padang Bujur, orang yang dituakan dan dihormati, serta orang yang dapat memutuskan segala permasalahan tanpa bisa diganggu gugat. Many of inscriptions in Indonesia still need to be carefully examined, though many of it have been read and published, but still in the form of transcription and translation, such as Raja Soritaon inscription. This paper purposes todescribe Raja Soritaon inscription and its writing background. The study was done through inductive reasoning by fact collecting, then the data are analyzed by text-critical approach to sum up interpretation and conclusion. The inscription is from stone, made by chiseled, and has flat square shape. This inscription is written using Angkola Batak script and language, at the Bataknese ancient tomb of huta (village) founder, namely Raja Soritaon, and the inscription was served as a tomb marker. The inscription portrayed Raja Soritaon as a rich man, the founder of Padang Bujur village, respected elder person, and one who can decide all the problems without inviolable.