Informasi yang tidak efektif disebabkan oleh adanya keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan pengisian data rekam medis. Kepmenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menetapkan waktu pengembalian dokumen rekam medis yaitu 1x24 jam dan kelengkapan dokumen rekam medis harus 100%. Di RSUP Fatmawati Jakarta terdapat peningkatan prosentase keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi alur, kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan, serta merancang sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap di RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan secara bertahap sesuai tahapan SDLC, serta menggunakan pendekatan metode prototype. Adanya masalah-masalah pada sistem informasi rumah sakit saat ini yang membuat petugas masih harus melaksanakan pekerjaannya secara manual. Sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap dirancang melalui penyusunan alur sistem, perancangan basis data, tampilan antarmuka (userinterface), SPO, dan manualbook. Sistem informasi yang baru dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, mempercepat dan mempermudah pekerjaan petugas, serta menghasilkan laporan yang bermutu. Sehingga capaian SPM rumah sakit dan indikator mutu IRMIK meningkat. Sebaiknya ada dukungan penyediaan sarana dan prasarana dari rumah sakit untuk pengembangan sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap, perlu adanya sosialisasi SPO dan manualbook, proses uji coba sistem kepada user, serta sebaiknya dilakukan upaya perawatan basis data secara berkala.