Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keikutsertaan pada Organisasi Keagamaan dan Empati dengan Perilaku Prososial pada Remaja yang Aktif Dalama Organisasi Keagamaan Eko April Ariyanto; Fitriyana Dwi Ayu Ningrum; Sahat Saragih
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v5i1.2454

Abstract

Perilaku prososial adalah perilaku manusia yang menguntungkan bagi orang lain dan dapat disebut juga menjadi perilaku tolong menolong, peduli antar manusia tanpa mengharapkan imbalan. Penelitian ini bertujaun untuk mengetahui: 1) hubungan antara keikutsertaan pada organisasi   dengan perilaku prososial, 2) hubungan antara empati dengan perilaku prososial, 3) hubungan antara hubungan antara keikutsertaan pada organisasi keagamaan dan empati dengan Perilaku Prososial. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari keikutsertaan pada organisasi keagamaan (X1), empati (X2), dan perilaku prososial (Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 109 remaja yang aktif dalam organisasi keagamaan. Data penelitian ini adalah diperoleh dengan penyebaran kuesioner kepada subyek yang memenuhi karakteristik partisipan. Teknik analisis menggunakan Uji Kendall s w test dengan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 20.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) terdapat hubungan positif antara keikutsertaan pada organisasi keagamaan dengan perilaku prososial, dimana 41% dengan nilai signifikansi p=0,000>0,05. 2) terdapat hubungan positif antara empati dengan perilaku prososial, dimana 22,5% dengan nilai signifikansi p=0,000<0,05. 3) terdapat hubungan positif antara hubungan positif antara keikutsertaan pada organisasi keagamaan dan empati dengan Perilaku Prososial, dimana 14,5% dengan nilai signifikansi p=0,000<0,05.Kata Kunci: Keikutsertaan Pada Organisasi Keagamaan, Empati, Perilaku Prososial
PEMAHAMAN CETAK BIRU BAGI MASYARAKAT DI DESA MINGGIRSARI BLITAR Eko April Ariyanto; Tomy Michael
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 9: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai produk budaya tersebut telah menjadi ciri khas masyarakat Minggrisari sebagai desa yang kaya akan seni tradisional. Ketika seni tradisional hanya ada namun tidak ada petunjuknya maka tidak akan menyajikan hasil maksimal. Fokus pada wisata sebetunya bermula dari produk budaya yang sebetulnya dapat hilang ketika suatu desa tidak memiliki kepedulian. Pemahaman akan cetak biru adalah suatu keharusan dalam mendesain suatu desa khususnya terkait menyiapkan diri sebagai desa wisata. Dengan demikian cetak biru ini akan menjadi pemikiran orisinal dalam kajian di Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka. Karena wisata tidak sekadar menghabiskan uang namun bagaimana perputaran uang dan ketenangan jiwa terjaga.
Resiliensi lansia yang tinggal sendiri dalam menghadapi COVID-19 Ananda Saadatul Maulidia; Eko April Ariyanto; Sahat Saragih
PSYCOMEDIA : Jurnal Psikologi Vol. 1 No. 2 (2022): PSYCOMEDIA: Jurnal Psikologi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.54 KB) | DOI: 10.35316/psycomedia.2022.v1i2.31-38

Abstract

COVID-19 has infected almost all countries in the world. So our government asks people to stay at home and practice physical distancing. This is certainly not easy, especially the elderly. The elderly who live alone certainly have greater challenges in dealing with COVID-19. Therefore, the need for self-capacity is called resilience. The purpose of this study is to find out how resilience is carried out by the elderly who live alone in the face of COVID-19. This study used qualitative research methods. Informants in this study amounted to 3 people with an age range of 60 years and over. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews using cell phones. The results of the study show that resilient behavior makes the elderly who live alone can view the problem of this pandemic positively. The informants felt that the presence of COVID-19 did not make them anxious for themselves, because they believed that the occurrence of COVID-19 was indeed God's will (emotional regulation). In addition, they are optimistic that this COVID-19 will soon pass (optimism). With the Covid-19, some activities that are usually carried out have indeed changed, but the informants carried out other alternative activities to overcome their boredom and loneliness, such as gardening (creativity). In addition, the existence of a policy at home makes informants more focused on achieving their worship (achievement).