Pertambahan umur pada lanjut usia dapat menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, mental, serta perubahan kondisi sosial yang dapat mengakibatkan penurunan pada peran-peran sosialnya. Hal ini akan mengakibatkan lansia secara perlahan menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar sehingga dapat mempengaruhi interaksi sosial atau bisa disebut social engagement. Maka berkurangnya interaksi sosial pada lansia dapat menyebabkan perasaan terisolir, sehingga lansia lebih banyak menyendiri dan akhirnya depresi, maka hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara social engagement dengan Tingkat Depresi pada Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian non-eksperimen korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 80 lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu 34 lansia. Hasil uji kendall-tau pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa nilai koefisien korelasi sebesar -0,765 dan signifikan sebesar 0,000 yaitu (P) < 0,1. Maka penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara social engagement dengan tingkat depresi pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Ada hubungan yang signifikan antara social engagement dengan tingkat depresi pada Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta.