Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rancang Bangun Prototype Sistem Monitoring Pendeteksi Dini Banjir Berbasis Short Message Service Menggunakan PLTS On Grid NOVI KURNIASIH; DEWI PURNAMA SARI; DENA ANDIKA RIZKA FIRDAUS
KILAT Vol 10 No 1 (2021): KILAT
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/kilat.v10i1.1018

Abstract

ABSTRACT The slow handling of the flooding problem for people who live on riverbanks and densely populated areas in urban areas due to the lack of preliminary information obtained by the local community, causing huge losses both morally, materially and even causing fatalities. Based on these problems, a prototype monitoring system for flooding early detection was made with the aim that it can be used as a means of information whose data can be accessed through notifications in the form of short message services (SMS) in real time. In making this research, data collection was carried out in the form of water level data that had occurred at the location of the flood and then made the system design and implementation of that system by conducting trials in the field. This early flood detection system works by monitoring the water level using a level control system. This water level monitoring uses an ultrasonic sensor that is controlled using an arduino uno microcontroller. Data information about the water level is forwarded to the GSM module in the form of a notification message of SMS to the public. For the working of this prototype device in the design, the author uses an electrical power supply from renewable energy in the form of On Grid PLTS system. The results obtained from this research are for normal status the water level is at 5-50 cm, for alert status is 55-85 cm and for danger status is 90-100 cm. Keywords: Water Level, Ultrasonic Sensor, Arduino Uno Microcontroller, GSM Module, On Grid PLTS System ABSTRAK Lambatnya penanganan masalah banjir bagi masyarakat yang tinggal di daerah bantaran pinggiran sungai maupun kawasan padat penduduk yang berada di perkotaan dikarenakan kurangnya informasi awal yang diperoleh oleh masyarakat setempat sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar baik secara moril, materil bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuat suatu prototype sistem monitoring pendeteksi dini banjir dengan tujuan dapat digunakan sebagai sarana informasi yang datanya dapat diakses melalui notifikasi berupa short message service (SMS) secara real time. Dalam membuat penelitian ini dilakukan pengumpulan data berupa data level ketinggian air yang pernah terjadi di lokasi banjir kemudian membuat perancangan sistem serta pengimplementasian dari sistem yang dibuat dengan melakukan uji coba di lapangan. Sistem pendeteksi dini banjir ini bekerja dengan cara memantau level ketinggian air menggunakan sistem level control. Pemantauan level ketinggian air ini menggunakan sensor ultrasonik yang dikontrol menggunakan mikrokontroller arduino uno. Informasi berupa data-data mengenai level ketinggian air ini diteruskan ke modul GSM berupa pesan notifikasi dalam bentuk SMS kepada masyarakat. Untuk bekerjanya perangkat prototype ini dalam rancangannya penulis menggunakan suplai daya listrik dari renewable energy berupa sistem PLTS On Grid. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu bahwa untuk status normal level ketinggian air berada pada angka 5-50 cm, untuk status siaga berada pada angka 55-85 cm dan untuk status bahaya berada pada angka 90-100 cm. Kata kunci: Level Ketinggian Air, Sensor Ultrasonik, Mikrokontroler Arduino Uno, Modul GSM, Sistem PLTS On Grid
Prototype Alat Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kecepatan Angin Untuk Smart Farming Menggunakan Komunikasi LoRa dengan Daya Listrik Menggunakan Panel Surya Dewi Purnama Sari
KILAT Vol 10 No 2 (2021): KILAT
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/kilat.v10i2.1376

Abstract

Belakangan ini penerapan Internet of Things (IoT) banyak dimanfaatkan pada bidang pertanian dan perkebunan. Pada bidang pertanian dan perkebunan, permasalahan tumbuh kembang tumbuhan merupakan permasalahan yang penting karena sangat bergantung pada faktor abiotik (fisik) dan biotik (biologis). Faktor abiotik (faktor lingkungan fisik) antara lain seperti suhu, kelembaban (udara dan tanah), pencahayaan, kecepatan angin, media tanam dan pupuk sangat mempengaruhi tumbuh kembang tumbuhan dan seringkali sulit terpantau. Agar tumbuh kembang tanaman dapat baik, maka perlu dipantau secara terus menerus faktor abiotik maupun biotik pada lingkungan tempat tumbuhnya tanaman. Tujuan diterapkan IoT dalam bidang pertanian agar dapat mengotomatisasi semua aspek pertanian dan metode pertanian untuk membuat proses lebih efisien dan efektif. Dalam penelitian ini dibuat sebuah prototipe untuk memantau suhu, kelembaban udara dan tanah serta kecepatan angin pada lahan pertanian dengan memanfaatkan komunikasi LoRa sebagai perangkat pendukung IoT dalam penerapan smart farming dengan keunggulannya menggunakan daya listrik yang bersumber dari energi matahari. Di sini data akan ditampilkan pada sebuah platform Cayenne sebagai user interface untuk dilakukan pemantauan dari jarak jauh. Dengan demikian pengguna dapat secara langsung memantau faktor abiotik (faktor fisik lingkungan) dari tempat tumbuh kembangnya tanaman. Dari pemantauan dapat dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan agar tanaman dapat tumbuh kembang dengan baik.
Pemanfaatan Listrik Tenaga Surya Sebagai Pasokan Listrik Untuk Menghidupkan Mesin Pompa Air Masyarakat Dusun Cilatak, Desa Sukadana, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten Dewi Purnama Sari; Novi Kurniasih; Alex Fernandes
Terang Vol 3 No 1 (2020): TERANG : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/terang.v3i1.1019

Abstract

The Community Service program activity of the Electricity and Renewable Energy Faculty lecturer team at the PLN Technology Institute for the 2019/2020 fiscal year was carried out in Sukadana village, Ciomas district, Serang region, Banten precisely at RT 011 RW 003 Cilatak hamlet. The selection of Sukadana village as a place to implement Community Service is because this village is still experiencing problems in the construction and development facilities and infrastructure. The problems that are currently being experienced by villagers regarding the clean water distribution for ablution of villagers in the mosque. During this time for ablution in mosque, villagers only rely on water from mountain springs whose distribution relies on gravitational pressure through a plastic hose and accommodated in a large tub located beside the mosque. In addition to being used for ablution, water is also used by villagers to bathing, washing, etc., so that when used for ablution sometimes it is no longer clean because it has been mixed with soapy water used for bathing and washing. Based on those problems, our team provided solution to partner in the form of infrastructure development and clean water supply by reconfiguring the clean water distribution installation for ablution in the mosque by installing solar water pump. The method used in the implementation of this Community Service activity is to approach the villagers during the survey through interviews by providing solution to the problem and conducting questionnaires and socialization in the form of a brief education. The results of the activities have been done by installing 2 units of DC water pump @180 Watt, 4 units of polycrystalline solar modules @100 Wp, 2 units of battery @100 Ah 12 V and 2 units of solar charge controller. With the implementation of Community Service activities in Sukadana village, aside from being able to help overcome the problems faced by partner, besides that it can provide progress and development of infrastructure for partner village and the existence of a partnership that makes that village as IT PLN assisted village.