Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Transformasi Ekonomi dan Sosial Budaya di Kawasan Industri Lhokseumawe M. Husen M.R.
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 9, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.841 KB)

Abstract

Industrial development sector in the region is believed, in addition to opening up job opportunities, availability of various facilities and infrastructure, as well as the transformation of social and cultural economics for the community. In summary it can be said that the transformation is basically a process of fundamental change in human beings, the keyword of this working papers is transpormation, development, industry and social cultute. By placing the area of the industry will also benefit the population in the region. Namely to the opening of various economic activities and also the availability of various facilities. This reaseach in industry area in lhokseumawe, Aceh.Keywords: Transformation, development, industry, social culture.
Perilaku Konsumtif Keluarga Petani Padi Pasca Panen di Gampong Matang Maneh Aceh Utara M Husen MR; Maulina Maulina
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 1 (2021): Tantangan Pengembangan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i1.4006

Abstract

Consumptive behavior does not only affect modern urban society. The reality is that farmers who generally live in rural areas are also influenced by the consumptive culture. Post-harvest agricultural products are used as a momentum for shopping. The commodities purchased are not limited to necessities but also other needs that are the fulfillment of desires. This study focuses on farmers who do not own land in farming rice and have post-harvest consumptive behavior. Besides, this study also looks at the impact of consumer behavior on their lives. This research uses qualitative methods with a descriptive approach. The results showed that the motives of the families in Gampong Matang Maneh for post-harvest consumptive behavior were the availability of costs and the desire to behave consumptively. The impact of consumptive behavior on post-harvest farmers in Gampong Matang Maneh includes being unable to pay rent for land and difficulty meeting basic needs. Meanwhile, the efforts in meeting their daily needs are (a) involving family members to working, (b) and owes for basic needs.AbstrakPerilaku konsumtif tidak hanya menjangkiti masyarakat modern perkotaan. Realitasnya para petani yang umumnya hidup di wilayah pedesaan juga terpengaruh budaya konsumtif. Pasca panen hasil pertanian dijadikan momentum untuk berbelanja. Komoditas yang dibeli tidak terbatas pada kebutuhan pokok melainkan juga kebutuhan lain yang bersifat pemenuhan hasrat dan keinginan. Penelitian ini memfokuskan pada petani yang tidak memiliki lahan sendiri dalam bertani padi dan berperilaku konsumtif pasca panen. Selain itu, studi ini juga melihat dampak yang ditimbulkan dari perilaku konsumtif terhadap kehidupan keluarga petani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif keluarga petani di Gampong Matang Maneh berperilaku konsumtif pasca panen adalah tersedianya biaya dan keinginan berperilaku konsumtif. Adapun dampak perilaku konsumtif terhadap petani pasca panen di Gampong Matang Maneh diantaranya tidak sanggup membayar sewa tanah dan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. Sementara upaya yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah (a) melibatkan anggota keluarga dalam bekerja, (b) dan mengutang kebutuhan pokok.
Tradisi dan Status Sosial dalam Penetapan Mahar Perkawinan di Gampong Mamplam Aceh Utara M. Husen M. R.; Hamdani Hamdani; Ratri Candrasari
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 1 (2022): Memperkuat Politik Kebangsaan dan Keindonesiaan
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i1.6224

Abstract

This study discusses the procedure for determining the dowry in the Acehnese marriage tradition. Then the influence of social status on the value of the dowry for women in Mamplam Village, Nibong District, North Aceh Regency. We have used a qualitative approach in this study. Some data was collected by interview techniques. Analysis techniques use data reduction, data presentation, and draw conclusions or verification. The results showed that the procedure for determining the dowry in Gampong Mamplam was carried out by an application process mediated by Seulangke. Seulangke serves as a liaison between the groom and the bride. If the application from a man is accepted by the woman and her family, then after a while the process is followed up to the delivery of a dowry for the woman from the family of the man who is applying. The dowry in marriage is determined by the parents of the woman or based on the results of family deliberation. Then the value of the dowry is also strongly influenced by social status, namely the level of education and the level of wealth. If the woman comes from a rich family then the amount of dowry is quite high, it can reach the value of 20-25 mayam gold. Meanwhile, for women who come from simple families, the amount of dowry is relatively less, only around 10-15 mayam gold.
Perubahan Mata Pencaharian Nelayan dari Mencari Ikan menjadi Pelayan Pariwisata Hayatun Nufus; M Husen MR
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 2 (2021): Modal Sosial dan Kesejateraan Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i2.5120

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang,“Perubahan Mata Pencaharian Nelayan dari  Mencari Ikan Menjadi Pelayan Pariwisata di Pante Pangah”. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah perubahan sosial masyarakat Gampong Ie Rhop Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen yang mana merubahan mata pencaharian mereka dari nelayan menjadi pelayan pariwisata, dan persaingan yang terjadi antar pelayan di wisata Pante Pangah. Penelitian ini menggunakan Metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Pilihan Rasional yang dikembangkan oleh Coleman. Hasil penelitian ini menjelaskan perubahan mata pencaharian di masyarakat Gampong Ie Rhop dari nelayan menjadi pelayan di Pante Pangah yang disebabkan oleh Faktor iklim, ekonomi, dan Pengaruh teknologi yang menyebabkan masyarakat Gampong Ie Rhop melakukan perubahan mata pencaharaian, sehingga dengan perubahan tersebut memberikan perubahan kearah yang lebih baik bagi mereka. Persaingan yang terjadi di Pante Pangah merupakan persaingan sehat yang mana pelayannya dengan cara saling menjaga nila-nilai sosial dan saling membantu dan mendukung satu sama lain, dengan cara melakukan pemerataan tempat bagi setiap pelayan yang ikut berjualan di Pante Pangah tersebut. seharusnya pemerintah lebih lagi memperhatikan kondisi insfrastruktur yang mendukung Pariwisata tersebut dan Pelayan di Pante Pangah harus lebih bisa menjaga dan merawat dekorasi yang mereka buat.