Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

2. EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PADA INDUSTRI RUMAHTANGGA GULA AREN DI DESA PEMEPEK LOMBOK TENGAH Adnan H. Muhammad; Efendy Efendy
JURNAL AGRIMANSION Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v4i2.114

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis dan efisiensi harga penggunaan faktor produksi pada Industri rumahtangga gula aren telah dilakukan di Desa Pemepek Lombok Tengah dengan metode analisis desktriptif pada 16 responden yaitu masing-masing 8 responden pada Kelompok Usaha bersama (KUB) dan Non KUB. Pengembangan analisis menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan OLS, MLE dan Z-test. Hasil analisis menunjukkan bahwa efisiensi teknis dari penggunaan faktor produksi nira segar, kayu bakar, kayu korot, tenaga kerja wanita dan minyak kelapa pada industri rumahtangga gula aren KUB dan Non KUB telah tercapai dan tidak ada satupun input yang efisien dari aspek harga. Faktor produksi nira segar, tenaga kerja wanita dan minyak kelapa digunakan secara tidak efisien, sedangkan faktor produksi kayu bakar dan kayu korot penggunaannya belum efisien. Demikian juga pada industri rumahtangga gula aren Non KUB tidak ada satupun faktor produksi digunakan secara efisien. Faktor produksi yang tidak digunakan secara efisien yaitu bahan baku nira segar, kayu bakar, tenaga kerja wanita sedangkan belum efisien penggunaannya adalah faktor produksi kayu korot dan minyak kelapa. ABSTRACT This research was carried out to measure technical and price efficiency usages of inputs in Palm Sugar Household Industry. The study was conducted at Pemepek Village Central Lombok using descriptive analysis method interviewing 16 respondents from KUB and Non KUB with 8 respondents each. For extended analysis both Cobb-Douglass production function OLS, MLE and Z-test were used. The result of analysis indicated that technical efficiency of production factors such as fresh “nira”, firewood, korot wood, woman labour and palm oil have been efficient in both KUB and Non-KUB and none of these inputs were efficient in term of price. Production factors such as fresh “nira”, woman labour and palm oil were used inefficiently while firewood and korot wood had not efficient yet. The same case found in Non-KUB where none of production factors have been used efficiently. Firewood, korot wood, woman labour and palm oil at KUB and Non KUB have technically efficient while production factors such as sap (fresh nira), firewood, korot wood, woman labour and palm oil have not reached price efficiency.
7. OPTIMASI INDUSTRI RUMAH TANGGA GULA AREN DI DESA PEMEPEK KABUPATEN LOMBOK TENGAH Efendy Efendy; Adnan H. Muhammad
JURNAL AGRIMANSION Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v5i1.126

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui : (1) penggunaan input optimal yang memaksimumkan keuntungan, (2) output optimal yang memaksimumkan keuntungan, (3) keuntungan maksimal yang dapat dicapai KUB dan Non KUB, (4) keuntungan per unit produksi yang dapat dicapai KUB Non KUB telah dilaksanakan di Desa Pemepek Kabupaten Lombok Tengah dengan Metode Analisis Deskriptif pada 16 responden KUB dan Non KUB. Analisis data dengan melihat turunan pertama dan kedua dari model kuadratis dan uji Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Jumlah penggunaan input optimal yang memaksimalkan keuntungan pada KUB adalah bahan baku nira 3.02 liter, kayu bakar 1.16 ikat, kayu korot 57.21 gram dan tenaga kerja wanita 0.04 HKO sedangkan pada Non KUB bahan baku nira 0.47 liter, kayu bakar 0.42 ikat, kayu korot 44.07 gram, tenaga kerja wanita 0.15 HKO dan minyak kelapa 394.10 mililiter. (2) Tingkat produksi optimal yang memaksimalkan keuntungan pada KUB sebesar 16,35 kg dan pada Non KUB tidak diperoleh tingkat output yang memaksimalkan keuntungan tetapi diperoleh tingkat kerugian minimal pada output 20.34 kg dan untuk mendapatkan keuntungan diatas nol harus memproduksi minimal 40.68 kg. Untuk mendapatkan output optimal pada Non KUB dapat dlakukan dengan menaikan fungsi TR dengan cara meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan input kayu korot dan minyak kelapa.sehingga harga produk meningkat. (3) Keuntungan maksimal yang dicapai KUB sebesar Rp 64 865 pada tingkat output 16.35 kg dan pada Non KUB tidak diperoleh keuntungan maksimal tapi diperoleh kerugian minimal pada tingkat output 20.34 kg sebesar Rp 38 000.dan (4) Keuntungan per unit produksi pada KUB sebesar Rp 317 berbeda nyata terhadap keuntungan perunit produksi pada Non KUB sebesar -Rp 920. ABSTRACT This research was carried out (1) optimum input to maximize profit (2) optimum output to maximize profit (3) maximum profit to KUB and Non KUB, and (4) profit perunit product to KUB and Non KUB. This research was conducted at Desa Pemepek Village Central District with Descriptive Analysis Methods method on 16 respondends from KUB and Non KUB. For extended analysis were first and second derivatives from Quadratic model of Cost and profit function and Z test were used. Result of analysis shows were (1) The optimum input to maximize profit by KUB are sap 3.02 liter, firewood 1.16 set, korotwood 57.21 gram, women manpower 0.04 mandays and by Non KUB are sap 0.47 liter, firewood 0.42 set, korotwood 44.07 gram, women power 0.15 mandays, coconut oil 394.10 mililiter, (2) Optimum product to maximize profit by KUB are 16.35 kg and Non KUB 20.34 kg, (3) Maximum profit by KUB are Rp 64 865 and by Non KUB -Rp 30 000., (4) Profit per unit product by KUB are Rp 317 and Non KUB –Rp 920.