Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI KOMPARATIF PENDAPTAN DAN KESEMPATAN KERJA PADA USAHTANI KEDELAI DENGAN SISTEM TANAM SEBAR DAN TUGAL DI KECAMATAN ALAS KABUPATEN SUMBAWA Vita Anggi Tapisa; Bambang Dipokusumo; Hirwan Hamidi
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i1.262

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji perbandingan struktur pembiayaan usahatani kedelai dengan sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal. (2) mengkaji perbandingan produksi usahatani kedelai dengan sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal, (3) mengkaji perbandingan pendapatan usahatani kedelai sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal, (4) mengkaji kesempatan kerja yang tersedia pada usahatani kedelai dengan sistem tanam tanam sebar dan sistem tanam tugal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tekhnik survei. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t data tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Biaya produksi pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar Rp 5.741.324/ha dan Rp 7.205.809/ ha, dengan persentase biaya variabel masing-masing sebesar 97,47% dan 97,68% dan sisanya 2,53% dan 2,32% pada biaya tetap. (2) Produksi pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal setelah diuji dengan uji-t dengan taraf nyata 0,5 % dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar 1.301,42 kg/ha sebesar 1.787,04 kg/ha. (3) Pendapatan pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar Rp 1.806.935,65/ha; Rp 3.159.007,17/ha. (4) Kesempatan kerja pada usahatani kedelai sistem sebar dan sitem tugal sama dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar 53,47 HKO/ha dan 61,06 HKO/ha, dengan kesempatan kerja paling banyak berda pada jenis kegiatan penanaman dan pemanenan yang masing-masing sebesar 8,71 HKO/ha dan 12,82 HKO/ha pada sistem sebar sedangkan 12,59 HKO/ha dan 12,82 HKO/ha pada sistem tugal. (1) Disarankan kepada pemerintah untuk melakukan penyuluhan kepada petani untuk menggunakan sistem tanam tugal dalam usahatani kedelai. (2) Disarankan kepada petani untuk mengoptimalkan penggunaan input seperti pupuk sesuai dengan yang direkomendasikan. (3) Disarankan kepada petani untuk menggunakan teknologi pemupukan menggunakan sistem pembenaman di antara baris tanaman. ABSTRACT This study aims to: (1) To assess the comparison of the financing structure of soybean farming with spread cropping system and digging stick. (2) To examine the comparison of soybean farming production with spread cropping system and digging stick. (3) To examine the comparison of soybean farming income of spread cropping system and digging stick. (4) To assess available employment opportunities in soybean farming with spread cropping system and digging stick. This study uses descriptive methods with survey techniques. The data obtained were analyzed using unpaired data t test. The results showed that: (1) Production costs on soybean farming systems were smaller than those of digging stick soybean farming with their respective values of Rp 5,741,323.84/ha and Rp 7,205,808.64/ha, with a percentage variable costs were 97.47% and 97.68% and the remaining 2.53% and 2.32% at fixed costs. (2) Production on soybean farming system is smaller than tugal soybean farming after being tested by t-test with a real level of 0.5% with respective values of 1,301.42 kg/ha of 1,787.04 kg/ha. (3) Revenue on soybean farming system spreads smaller than digging stick system soybean farming with their respective values of Rp. 1,806,935.65/ha for Rp. 3,159,007.17/ha. (4) Job opportunities in the soybean farming system spread and digging stick system are equal to respectively value of 53.47 HKO/ha and 61.06 HKO/ha, with the most employment opportunities in each type of planting and harvesting activities -same at 8.71, HKO/ha and 12.82 HKO/ha on spread systems while 12.59 HKO/ha and 12.82 HKO/ha on digging stick systems. Suggestions that can be given (1) It is recommended to the government to conduct counseling to farmers to use digging stick planting systems in soybean farming. (2) It is recommended to farmers to optimize the use of inputs such as fertilizers as recommended. (3) It is recommended to farmers to use fertilization technology using a seeding system between rows of plants.