Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANAN POLRI DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN PEREDARAN GELAP NARKOBA DI WILAYAH HUKUM POLRES BOYOLALI (STUDI KASUS DI POLRES BOYOLALI) Tri Wahono; Burham Pranawa; Joko Mardiyanto
Jurnal Bedah Hukum Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Bedah Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehidupan di jaman modern saat ini sangat jauh dari kata ramah, hal ini terlihat dari tingginya tingkat kesibukan masyarakat, tingginya angka depresi, banyaknya anak – anak yang kurang perhatian orang tua, dan begitu beragamnya kegiatan yang dilakukan sampai dengan ramainya kegiatan di jam – jam malam, ini terlihat dari banyaknya tempat hiburan malam yang buka dan berkembang.Masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia pada umumnya, saat ini sedang dihadapkan pada kenyataan yang sangat mengkhawatirkan akibat semakin maraknya pemakaian secara tidak sah bermacam – macam narkotika yang sebagian besar dilakukan oleh para remaja. Hal ini dikarenakan masa remaja merupakan masa dimana seorang anak mengalami perubahan cepat dalam segala bidang yang menyangkut perubahan tubuh, perasaan, kecerdasan, sikap sosial dan kepribadian. Narkotika sangat berpengaruh terhadap fisik dan mental setiap orang yang memakainya.Narkotika dapat menjadi bom waktu bagi negara jika tidak dilakukan pencegahan secepat mungkin. Narkotika sangat berbahaya karena dapat mengubah pola pikir, suasana hati atau dengan kata lain mempengaruhi perasaan seseorang pecandu maupun yang tidak. Kiprah kepolisian sekarang sudah mulai kita rasakan baik secara preventif maupun represif. Mereka mengerahkan segala kekuatan jaringan, keahlian, perlengkapan, dan personilnya untuk memberantas kejahatan yang ada dalam masyarakat. Salah satu upaya preventif kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba adalah melakukan patroli dan razia rutin di setiap titik rawan peredaran gelap narkotika. Dari penjelasan dan uraian tersebut diatas maka penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai Peranan Polri dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran gelap Narkoba di Indonesia khususnya di Wilayah Hukum Polres Boyolali
Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta - Solo Di Kabupaten Boyolali (Studi Kasus Pembangunan Jalan Tol Kulon Progo Yogyakarta-Solo) Rachma Zaini Winarda; Joko Mardiyanto; Nanik Sutarni
Jurnal Bedah Hukum Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Bedah Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jbh.v5i2.661

Abstract

Abstract : The aim of this study is to work out The implementation of land acquisition for development, specifically in Boyolali Regency. The implementation of land acquisition aims to make sure the supply of land for development within the public interest in Indonesia as stipulated in Law Number 2 of 2012 concerning Land Procurement for Development within the Public Interest. The approach method used is empirical juridical, the sort of research may be a qualitative approach. Methods of knowledge collection using interviews, literature study and documentation. the tactic used is data analysis by collecting the info obtained. The stages in land acquisition include: drawing board , preparation stage, implementation stage, and yield submission stage. The implementation of land acquisition for road construction includes inventory and identification of tenure , ownership, and utilization, compensation assessment, deliberation on compensation determination, granting compensation, and disposal of village treasury land; obstacles and solutions: within the measurement using village drawings that are still not accurate, they're replaced with the newest method, namely using digital measuring instruments in order that the calculation of the world is more accurate. the necessity for coordination between Task Force A, Task Force B, village officials. The calculation of compensation by the Assessment Team is decided consistent with the points and consistent with the identification data from the nominative data in order that if there are community members who don't accept as true with the worth of the land value, a consignment are often administered .The conclusion of this study states that the implementation of land acquisition for development is in accordance with Law No. 2 of 2012 and Presidential Regulation No. 19 of 2021. The community must understand the stages in land acquisition and compensation and supply socialization of the legal basis for land acquisition, Unite and achieve an agreement on perceptions between residents and therefore the government regarding the worth of the land price. Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pengadaan tanah bagi pembangunan khususnya di Kabupaten Boyolali. Pelaksanaan pengadaan tanah bertujuan untuk menjamin ketersediaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum di Indonesia tertuang dalam Undang – Undang yang Nomor 2 Tahun 2012 berisi tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Bagi Kepentingan Umum. Metode pendekatan yang digunakan yuridis empiris, jenis penelitiannya pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Metode yang digunakan analisis data dengan menghimpun keseluruhandata yang diperoleh.Tahapan dalam pengadaan tanah antara lain : tahapan perencanaan, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, tahapan penyerahan hasil. Tata cara pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol meliputi Inventarisasi serta identifikasi penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan tanah, penilaian ganti rugi, musyawarah penetapan untuk ganti kerugian, pemberian hak ganti rugi, dan pelepasan tanah kas desa; hambatan dan penyelesaian: didalam pengukuran menggunakan sket gambar desa yang masih manual belum akurat digantikan dengan metode terbaru yaitu menggunakan alat ukur digital sehingga perhitungan luasnya lebih akurat. Perlunya koordinasi antara Satgas A, Satgas B, perangkat desa.. Perhitungan ganti rugi oleh Tim Penilai yang ditentukan sesuai poin – poin dan sesuai data identifikasi dari data nominatif sehingga jika ada warga masyarakat tidak setuju dengan harga nilai tanah maka dapat dilakukan konsinyasi. Kesimpulan dari penelitian ini menyebutkan bahwa tahap pengadaan tanah untuk pembangunan sudah sesuai dengan Undang – Undang Nomor 2 tahun 2012 dan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021.Masyarakat harus memahami tahapan dalam pengadaan tanah dan ganti rugi serta memberikan sosialisasi dasar hukum pengadaan tanah, Menyatukan dan mencapai kesepakatan tentang persepsi antara warga dengan pemerintah mengenai nilai harga tanah yang diganti rugi.
Penerapan Metode Restorative Justice Sebagai Solusi Terhadap Penyelesaian Kasus Pidana Anak di Kabupaten Boyolali Tegar Harbriyana Putra; Joko Mardiyanto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9738

Abstract

Anak sebagai salah satu sumber daya manusia dan merupakan generasi penerus bangsa sudah selayaknya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, dalam rangka pembinaan anak untuk mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh serta berkualitas.. Dalam penelitian ini akan diteliti mengenai Penerapan Metode Restorative Justice Sebagai Solusi Terhadap Penyelesaian Kasus Pidana Anak Di Kabupaten Boyolali. Dengan menggunakan Metode Yuridis Normatif, maka bisa disimpulkan bahwa, Penerapan Restorative Justice terhadap tindak pidana pencurian oleh anak di bawah umur mengikuti mekanisme pelaksanaan diversi yaitu pengalihan hukum dari proses pidana ke proses luar pidana. Penerapan Restorative Justice dikenal adanya proses mediasi, negosiasi antara pelaku tindak pidana, korban, keluarga pelaku dan korban, masyarakat dan penegak hukum. Restorative Justice memberikan penegasan bahwa anak yang berkonflik dengan hukum bukan untuk dihukum melainkan harus dibimbing dan dibina agar dapat menjadi anak yang lebih baik, karena tujuan utama dari Restorative Justice adalah pemulihan atau mengembalikan kepada kondisi semula dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah ia lakukan.