Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PREDIKSI FITUR KEMASAN PRODUK MINYAK KAYU PUTIH DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) Wilma Latuny; Victor O. Lawalata; Daniel B. Paillin; Rahman Ohoirenan
ALE Proceeding Vol 4 (2021): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.4.2021.76-82

Abstract

UD Sinar Baru has eucalyptus oil products with various sizes from 30 ml to 550 ml, and the size of 550 ml is the most consumed eucalyptus oil product. However, this product has been criticized by consumers for its packaging which has not met their expectations. This study aims to obtain an accurate method of classifying consumer sentiment and obtain features that affect the redesign of the 550 ml eucalyptus oil product packaging. Collecting data using an online survey method from social media Facebook to get consumer comments using power queries. Data analysis uses the concept of the Support Vector Machine (SVM) method with the support of the WEKA application to provide sentiment analysis and accuracy of consumer comments. The results of the study present the tendency of comments on each attribute with an assessment of 83% accuracy for the entire class, 3% for positive class comments, and 57% comments for negative class. The sentiment that shows the packaging tends to be normal at 20% which is interpreted as neutral. The conclusion from the results of this study is that SMO has a very accurate prediction rate to analyze consumer sentiment about the features of the 550 ml eucalyptus oil packaging, and it is necessary to redesign the current packaging by considering the features of shape, color, size, and efficiency.
PENGELOLAAN RISIKO RANTAI PASOK IKAN DI TENGAH PANDEMIC COVID-19 MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK Charla Solisa; Daniel B. Paillin; Johan M. Tupan
i tabaos Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.102 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.1.1-11

Abstract

Risiko merupakan faktor-faktor yang menghambat operasional pada rantai pasok makanan yang tidak dapat dihindari tetapi dapat diminimalisir dengan melakukan penanganan risiko yang tepat. Penanganan risiko dalam rantai pasok sangat diperlukan agar dapat meminimalkan biaya, waktu, dan kinerja dalam aktifitas rantai pasok. Kajian ini bertujuan untuk memitigasi risiko aktivitas rantai pasok pada produk tuna selama masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode House of Risk dengan mengidentifikasi setiap aktivitas proses bisnis berdasarkan model Supply Chain Operation Reference. House of Risk menawarkan kerangka kerja untuk mengendalikan risiko secara efektif dalam mengelola risiko dari agen risiko. Aggregate Potential Risk digunakan untuk menentukan prioritas sumber risiko yang perlu dilakukan dalam merancang strategi mitigasi. Hasil penelitian mengidentifikasi 31 kejadian risiko dan 46 agen risiko. House of Risk fase I menunjukkan bahwa 10 Risk Agent akan diprioritaskan untuk ditangani berdasarkan nilai Aggregate Risk PotentiaL tertinggi, yang selanjutnya mengusulkan 15 kemungkinan strategi mitigasi. Berdasarkan nilai Efektifitas terhadap Kesulitan dari House of Risk fase II, diambil 12 langkah strategi mitigasi dari 15 usulan strategi yang akan digunakan untuk mencegah penyebab risiko.
PERENCANAAN PENDISTRIBUSIAN PRODUK TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) PADA FA BANDIL Sumaria Lawajo; Wilma Latuny; Daniel B. Paillin
i tabaos Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.585 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.1.44-52

Abstract

Fa Bandil merupakan merupakan salah satu Distributor di Kota Ambon yang bergerak dalam bidang pendistribusian produk terigu. Berdasarkan proses distribusi yang berlangsung bahwa perusahaan belum adanya jadwal distribusi yang pasti, yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman barang. Hal ini terjadi karena pengiriman produk tidak teratur atau secara acak. Dari permasalahan ini maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jumlah produk yang didistribusikan dan merencanakan jadwal total pemesanan serta total pengiriman dari perusahaan ke outlet. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dari hasil wawancara, sekaligus pengumpulan data kuantitatif. Untuk merencanakan dan menjadwalkan kegiatan distribusi adalah dengan menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP). Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan lot sizing lot for lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ). Hasil penelitian menunjukan lot sizing yang memberikan biaya paling minimum yaitu Economic Order Quantity (EOQ) sebesar Rp. 80.109.910. Jika menggunakan metode DRP mengalami penurunan sebesar 74% dibandingkan metode yang digunakan oleh perusahaan. Sehingga didapatkan total permintaan pada eselon satu yaitu 4209 unit produk terigu untuk memenuhi permintaan dari tiap outlet dan diperoleh penjadwalan distribusi produk terigu dengan menggunakan metode DRP perusahaan hanya melakukan pendistribusian untuk outlet A1, A2, A3,A4, A5, dan A7 sebanyak 4 kali pengiriman sedangkan untuk outlet A6 sebanyak 5 kali pengiriman dalam 12 periode.
PENERAPAN ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PT PLN (PERSERO) UNIT LAYANAN PELANGGAN AMBON KOTA BIDANG TRANSAKSI ENERGI Alfid Ilhamda Sepriadi; Daniel B. Paillin; Richard A. de Fretes
i tabaos Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.2.128-136

Abstract

PLN ULP Ambon Kota bidang TE adalah salah satu unit ketenagalistrikan yang memiliki peran untuk mengelola transaksi energi pelanggan, juga berperan untuk menekan susut yang diakibatkan oleh kelainan kerja peralatan serta penyalahgunaan yang mengakibatkan penjualan tenaga listrik tidak maksimal. Dalam menjalankan tugasnya seringkali dihadapkan dengan tidak tercapainya target kinerja yang akan berimbas kepada penilaian serta tingkat kepuasan kerja Unit. Hal ini mendorong Unit untuk mencari cara guna mengatasi hal tersebut. Melalui Analisis SWOT diharapkan dapat memaparkan kekuatan yang dimiliki untuk dikembangkan, kelemahan yang ditanggung untuk ditopang, peluang kerja untuk dimanfaatkan serta ancaman untuk kemudian diredam, hal ini dilakukan untuk merumuskan langkah strategis untuk kemudian dilaksanakan oleh setiap karyawan dalam tindak pekerjaan sehari-hari guna peningkatan kinerja Unit. Dalam Analisa SWOT yang dilakukan didapati Nilai IFE 1,26 dan EFE 0,74 dengan range -4 sampai 4, hal ini berarti Unit berada pada Kuadran I (Kuadran Sel Keunggulan Komparatif), kuadran ini merupakan pertemuan elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu perusahaan untuk terus berkembang lebih cepat.
PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DI GRAMEDIA AMBON Christian Alessandro; Alfredo Tutuhatunewa; Daniel B. Paillin
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.92-96

Abstract

Gramedia Asri Media merupakan salah satu anak perusahaan dari Kompas Gramedia yang menyediakan berbagai macam jaringan toko buku dengan nama Toko Buku Gramedia di berbagai wilayah yang ada di Indonesia dan Malaysia. Salah satu toko Gramedia juga terdapat di kota Ambon. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja dari Toko Buku Gramedia Ambon berdasarkan metode pengukuran kinerja Balanced Scorecard. Ada empat perspektif yang menjadi tolak ukur dari Balanced Scorecard, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Tingkat kinerja dihitung pada masing-masing indikator disetiap perspektif pengukuran. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja toko buku Gramedia dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sudah baik, dari perspektif internal bisnis sudah cukup baik, dari perspektif pelanggan cukup baik, dan lemah pada perspektif keuangan.
ANALISA METODE AHP UNTUK PENETAPAN PRIORITAS PERBAIKAN MESIN PEMBANGKIT LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UP3 AMBON Rifda Hudzaifah Adila; Victor O. Lawalata; Daniel B. Paillin
i tabaos Vol 2 No 3 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.3.159-164

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan ekonomi akan berdampak pada pertumbuhan di semua sektor penggerak ekonomi yang berakibat pada peningkatan kebutuhan listrik. PT PLN (Persero) UP3 Ambon merupakan salah satu UP3 di bawah naungan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara yang memiliki 18 PLTD isolated. Dari keseluruhan mesin yang dimiliki UP3 Ambon, terdapat 3 mesin yang termasuk dalam daftar usul hapus yang terdiri dari beberapa merek dan type mesin diesel. Pada PT PLN (Persero) UP3 Ambon terdapat beberapa sistem dalam kondisi defisit daya yang berakibat terjadinya pemadaman di area tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya pasokan listrik, penyebabnya yaitu kerusakan pada mesin diesel sehingga tidak menyalurkan produksi listrik secara maksimal. Keterbatasan anggaran untuk pengadaan mesin diesel baru merupakan kendala yang dihadapi. Di sisi lain, terdapat mesin eksisting dalam daftar usul hapus dengan kondisi gangguan berat yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Ditambah lagi dengan regulasi PLN pusat terkait moratorium/penundaan terhadap penghapusan aset sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Oleh karena itu, dilakukannya prioritas perbaikan mesin pembangkit menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Terdapat 2 kriteria untuk menyusun bobot penilaian serta terdapat 3 alternatif mesin yang akan dijadikan prioritas perbaikan. Pada pengolahan AHP didapatkan hasil bahwa urutan penetapan mesin yang perlu dilakukan perbaikan adalah Mesin 3, Mesin 1, dan Mesin 2.