Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Teknologi

PENGARUH KUAT ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TEKAN Hendra Firdaus
Jurnal Media Teknologi Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Jurnal Media Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.976 KB)

Abstract

Las listrik merupakan salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Logam cair dari elektroda dan sebagian benda yang akan disambung bercampur mengisi celah kedua logam yang akan disambung, akan membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut. Baja karbon medium merupakan baja dengan kandungan karbon sebesar 0,36% dan merupakan material yang cukup baik untuk digunakan untuk proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan tekan pada sambungan hasil las listrik dengan material baja karbon medium menggunakan arus yang berbeda. Hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa kekuatan tekan tertinggi terdapat pada material hasil pengelasan 110A dengan rata-rata panjang sobekan 1,74mm, sedangkan kekuatan tekan terendah terdapat pada material hasil pengelasan 95A dengan rata-rata panjang sobekan 4,2mm.
PENGARUH KUAT ARUS PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TEKAN Hendra Firdaus
Jurnal Media Teknologi Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.976 KB) | DOI: 10.25157/jmt.v8i2.2666

Abstract

Las listrik merupakan salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Logam cair dari elektroda dan sebagian benda yang akan disambung bercampur mengisi celah kedua logam yang akan disambung, akan membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut. Baja karbon medium merupakan baja dengan kandungan karbon sebesar 0,36% dan merupakan material yang cukup baik untuk digunakan untuk proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan tekan pada sambungan hasil las listrik dengan material baja karbon medium menggunakan arus yang berbeda. Hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa kekuatan tekan tertinggi terdapat pada material hasil pengelasan 110A dengan rata-rata panjang sobekan 1,74mm, sedangkan kekuatan tekan terendah terdapat pada material hasil pengelasan 95A dengan rata-rata panjang sobekan 4,2mm.
ANALISIS KEKUATAN BAHAN HASIL ELECTRO GALVANIZING Hendra Firdaus
Jurnal Media Teknologi Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.607 KB) | DOI: 10.25157/jmt.v9i1.2779

Abstract

Proses kuat arus diawali dengan pengujian besar kuat arus yang ke luar pada saat proses electro galvanizing. Dalam pengujian ini menggunakan trafo dengan perlakuan yaitu voltase 12 V dan 40 A. Dalam pengujian ini, semua perlakuan dihitung selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit guna melihat hasil kuat arus yang ke luar dalam proses electro galvanizing. Tujuan analisis kekuatan bahan hasil electro galvanizing mengetahui perbandingan tegangan, kuat arus dan lama pencelupan yang lebih baik pada 40 A dan 12 Volt dengan lama pencelupan 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Dengan beda perlakuan dalam lama pencelupan memungkinkan terjadi perubahan dalam kuat arus. Penelitian ini bertujuan mengetahui waktu yang dibutuhkan dengan besar tegangan dan kuat arus yang tetap untuk proses electro galvanizing dengan maksimal. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa proses electro galvanizing yang baik adalah waktu pencelupan benda kerja selama 10 menit baik untuk bak nickel plating atau bak chrome karena akan menghasilkan 0,28mm film atau coating thicknes gauge menempel.
REKAYASA PENGENDALIAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM BERBASIS ARDUINO DAN MONITORING LABVIEW Hendra Firdaus; Endang Rustensi
Jurnal Media Teknologi Vol. 10 No. 01 (2023): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmt.v10i01.3321

Abstract

Pada proses budidaya jamur tiram, terdapat beberapa elemen penting yang harus dikendalikan, diantaranya adalah temperatur dan kelembaban. Pada penelitian tugas akhir ini, bertujuan untuk menjaga kestabilan temperatur dan kelembaban udara sesuai dengan pertumbuhan jamur tiram yang diharapkan bisa memaksimalkan pertumbuhan jamur tiram. Temperatur dan kelembaban didalam kumbung jamur tiram akan dibaca oleh sensor DHT11 dan LM35. Hasil pembacaan kemudian ditampilkan dalam software LabVIEW. Monitoring temperatur ini akan berjalan real time sehingga setiap perubahan temperatur atau kelambaban udara yang terjadi dalam ruangan akan terdeteksi. Set point yang ditentukan pada penelitian ini untuk kelembaban udara diatas 80% sedangkan untuk temperatur maksimal 27oC. Ketika kelembaban udara kurang dari set point maka secara otomatis alat akan memberikan perintah ke relay untuk mengaktifkan pompa. Pompa kemudian akan melakukan penyiraman sampai kelembaban melebihi set point. Begitupula dengan penjagaan temperatur dalam kumbung, apabila temperatur udara melebihi set point maka secara otomatis alat akan memberikan perintah ke relay untuk mengaktifkan kipas. Kipas kemudian akan berputar hingga temperatur dalam kumbung dibawah set point. Dengan dilakukanya penyiraman setiap terjadi lonjakan temperatur diharapkan temperatur dalam ruang akan terjaga tetap stabil. Alat ini memiliki tingkat kesalahan (error) rata-rata pada pembacaan kelembaban sebesar 0,58% dan temperatur sebesar 0,29OC, serta nilai efektivitas terhadap hasil produksi sebesar 28,15%. Hasil yang didapat dari penelitian terlihat alat dapat meningkatkan hasil produksi budidaya jamur tiram
Analisis Penggunaan Solar Cell Untuk Kebutuhan Listrik Rumah Tinggal Sederhana Hendra Firdaus; Zenal Abidin; Dedi Suryadi
Jurnal Media Teknologi Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmt.v10i2.3822

Abstract

Energi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia. Hal ini mengingat energi merupakan salah satu faktor utama bagi terjadinya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Permasalahan energi menjadi semakin kompleks ketika kebutuhan yang meningkat akan energi untuk menopang pertumbuhan ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi konvensional menjadi semakin sedikit. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan energi listrik juga akan bertambah. Pembangkit yang ada di Indonesia masih terbatas pada umumnya berasal dari energi air, panas bumi, dan batu bara sedangkan pemanfaatan Energi yang lainnya, misalnya energi listrik yang berasal dari sinar matahari jarang digunakan. Berdasarkan permasalahan tersebut, energi surya dipilih sebagai energi alternatif untuk produksi listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi matahari secara terus menerus baik siang maupun malam, energi listrik yang dihasilkan terlebih dahulu disimpan dalam baterai yang dikendalikan oleh pengontrol. Output dari pengontrol dihubungkan langsung ke inverter DC ke AC. Jadi apabila listrik dari PT PLN padam maka lampu di dalam rumah tidak akan padam, selain itu khusus untuk penerangan dan beban kecil tenaga surya sehingga mengurangi pembelian token listrik dan menjadi lebih efisien. Biaya pemakaian listrik per hari dalam setahun rata-rata 365 hari, maka harga listrik sebesar Rp. 558.450,-. dan biaya pembelian peralatan energi surya yaitu Rp. 5.425.000, akan kembal modal (break even point) dalam waktu 9,71 tahun. Hasil penelitian bahwa energi listrik yang digunakan untuk keperluan lampu penerangan dan beban dalam rumah sederhana di penelitian ini, rata-rata perhari memerlukan energi listrik sebesar 1,132 kWh. Kemudian setelah dikonversikan dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku yaitu Rp. 1.352 per kWh, biaya untuk pemakaian listrik setiap harinya adalah sebesar Rp. 1.530,- dan dalam setahun rata-rata terdiri dari 365 hari, maka biaya listrik yang digunakan dalam waktu setahun adalah sebesar Rp. 1.530,- x 365 hari = Rp. 558.450,-. Jadi biaya pengadaan perangkat solar cell untuk keperluan rumah tinggal yang sesuai dengan beban yang ada yaitu sebesar Rp. 5.425.000,-, akan kembali modal dalam waktu 9,714 tahun.