p-Index From 2019 - 2024
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Media Teknologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN MESIN PENCACAH PLASTIK KAPASITAS 25 KG Dadan Sopyan; Dedi Suryadi
Jurnal Media Teknologi Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.435 KB) | DOI: 10.25157/jmt.v6i2.2796

Abstract

Mesin pencacah plastik merupakan mesin penghancur plastik menjadi ukuran yang lebih kecil. Banyaknya sampah plastik dilingkungan sekitar berdampak pada pencemaran lingkungan, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pencemaran sampah plastik dapat dijadikan bahan baku daur ulang plastik. Menggunakan software CAD bertujuan untuk merancang mesin pencacah plastik secara spesifik dengan metode VDI2222, dalam penelitian dimulai dengan perencanaan untuk mengidentifikasi masalah sekaligus mengumpulkan data. Konsep produk untuk menentukan fungsi dan struktur keseluruhan yang digambarkan dengan blok diagram. Proses perancangan dilakukan menggunakan software CAD yang menghasilkan gambar desain secara spesifik berupa informasi perancangan sebelum masuk ke proses pembuatan produk. Desain mesin pencacah plastik menggunakan penggerak motor listrik yang dintransmisikan melalui pulley dan v-belt untuk memutarkan poros dan pisau pencacah. Agar mesin dapat beroprasi, motor listrik yang digunakan 1HP, dengan daya motor (P) = 746 W, putaran poros motor (n) = 1445 rpm, dan tegangan motor listrik (V) = 220 Volt. Proses pencacahan plastik pada mesin dilengkapi 5 buah mata pisau, dengan 3 pisau putar yang menempel pada poros dan 2 pisau diam yang berada pada bagian block mesin. Bahan pisau yang digunakan baja SKD 11 agar hasil dari proses pencacahan plastik sesuai dengan saringan yang berdiameter 10mm. Dimensi keseluruhan mesin pencacah plastik, panjang 900 mm, lebar 310 mm, dan tinggi 1030mm sehingga mudah diatur dalam penempatan karena tidak terlalu memakan ruangan.
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA MENGGUNAKAN NETWORK PLANNING DI DESA SUKAHURIP KECAMATAN CISAGA KABUPATEN CIAMIS Gini Hartati; Dedi Suryadi; Atep Maskur
Jurnal Media Teknologi Vol. 10 No. 01 (2023): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmt.v10i01.3322

Abstract

Perencanaan dalam waktu proyek adalah salah satu cara untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian esensi dari setiap aktifitas proyek. Kegagalan proyek akan semakin besar tanpa manajemen waktu yang optimal. Pada setiap pelaksanaan proyek perlu adanya penanganan manajemen penjadwalan proyek yang baik. Suatu proyek dikatakan baik jika penyelesaian proyek tersebut efisien ditinjau dari segi waktu, maka diperlukan cara agar penyelesaian struktur rumah dapat dikerjakan dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tujuan dilakukan penelitiaan ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis apakah network planning dapat digunakan pada proyek pembangunan rumah rumah sederhana. Dan untuk mengetahui metode jaringan kerja sebagai alat pengendali dan pengawasan dalam pelaksanaan proyek pembangunan rumah rumah sederhana di Desa Sukahurip Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis Dari hasil perhitungan perencana dengan Network Planing PERT dan CPM di Kabupaten Ciamis , di temukan adanya perbedaan waktu dan biaya sebelum dan sesudah menggunakan metode Network Planing yang awalnya proyek membutuhkan waktu 133 hari dengan total biaya Rp. 345.300.000,- menjadi 113,01 hari dengan Total biaya Rp. 323.300.000.
Analisis Penggunaan Solar Cell Untuk Kebutuhan Listrik Rumah Tinggal Sederhana Hendra Firdaus; Zenal Abidin; Dedi Suryadi
Jurnal Media Teknologi Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Media Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik UNIGAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmt.v10i2.3822

Abstract

Energi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia. Hal ini mengingat energi merupakan salah satu faktor utama bagi terjadinya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Permasalahan energi menjadi semakin kompleks ketika kebutuhan yang meningkat akan energi untuk menopang pertumbuhan ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi konvensional menjadi semakin sedikit. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan energi listrik juga akan bertambah. Pembangkit yang ada di Indonesia masih terbatas pada umumnya berasal dari energi air, panas bumi, dan batu bara sedangkan pemanfaatan Energi yang lainnya, misalnya energi listrik yang berasal dari sinar matahari jarang digunakan. Berdasarkan permasalahan tersebut, energi surya dipilih sebagai energi alternatif untuk produksi listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi matahari secara terus menerus baik siang maupun malam, energi listrik yang dihasilkan terlebih dahulu disimpan dalam baterai yang dikendalikan oleh pengontrol. Output dari pengontrol dihubungkan langsung ke inverter DC ke AC. Jadi apabila listrik dari PT PLN padam maka lampu di dalam rumah tidak akan padam, selain itu khusus untuk penerangan dan beban kecil tenaga surya sehingga mengurangi pembelian token listrik dan menjadi lebih efisien. Biaya pemakaian listrik per hari dalam setahun rata-rata 365 hari, maka harga listrik sebesar Rp. 558.450,-. dan biaya pembelian peralatan energi surya yaitu Rp. 5.425.000, akan kembal modal (break even point) dalam waktu 9,71 tahun. Hasil penelitian bahwa energi listrik yang digunakan untuk keperluan lampu penerangan dan beban dalam rumah sederhana di penelitian ini, rata-rata perhari memerlukan energi listrik sebesar 1,132 kWh. Kemudian setelah dikonversikan dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku yaitu Rp. 1.352 per kWh, biaya untuk pemakaian listrik setiap harinya adalah sebesar Rp. 1.530,- dan dalam setahun rata-rata terdiri dari 365 hari, maka biaya listrik yang digunakan dalam waktu setahun adalah sebesar Rp. 1.530,- x 365 hari = Rp. 558.450,-. Jadi biaya pengadaan perangkat solar cell untuk keperluan rumah tinggal yang sesuai dengan beban yang ada yaitu sebesar Rp. 5.425.000,-, akan kembali modal dalam waktu 9,714 tahun.