Covid-19 merupakan virus mematikan yang berasal dari China dan ditetapkan sebagai pandemi global. Virus ini terus menyebar ke penjuru dunia termasuk Indonesia. Pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini dapat dilakukan dengan mematuhi 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Terdapat berbagai macam latar belakang pendidikan yang tinggi di masyarakat baik mengenai kesehatan ataupun non kesehatan, dengan kategori pendidikan yang tinggi seharusnya memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi pula, karena memiliki wawasan pengetahuan yang sangat luas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan dan hubungan jenis pendidikan mahasiswa farmasi dan Nonfarmasi terhadap protokol kesehatan di Universitas Buana Perjuangan Karawang. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan sampel menggunakan perhitungan Isaac dan Michael dengan jumlah sampel 536. Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap kepatuhan protokol kesehatan antara mahasiswa farmasi dan Nonfarmasi dengan nilai signifikan 0.398 (p value > 0.05) menggunakan uji Mann Whitney. Tidak terdapat hubungan antara jenis pendidikan dengan tingkat kepatuhan mahasiswa farmasi dan Nonfarmasi terhadap protokol kesehatan dengan nilai signifikansi 0,411 (p value > 0,05) menggunakan uji Kendall-Tau, begitupula, tidak ada hubungan antara tingkat kepatuhan dengan angka kejadian Covid-19 dengan nilai signifikansi 0.602 (p value > 0.05) menggunakan uji Kendall-Tau. Kesimpulanya tidak terdapat perbedaan kepatuhan yang signifikan antara mahasiswa farmasi dan Nonfarmasi, tidak terdapat hubungan jenis pendidikan terhadap tingkat kepatuhan, dan tidak terdapat hubungan angka kejadian covid dengan tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan.