This Author published in this journals
All Journal Jurnal Buana Farma
Amalia Tasa Awanis
Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN TINGKAT KEPERCAYAAN MAHASISWA FARMASI DAN NONFARMASI TERHADAP PENERIMAAN VAKSIN COVID-19 Amalia Tasa Awanis; Surya amal; Dedy Frianto
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.156

Abstract

Sebagai salah satu upaya dalam memutus rantai penyebaran covid-19 di Indonesia, Pemerintah RI telah mengadakan program vaksinasi covid-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia. Vaksinasi saat ini merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat kepercayaan terhadap penerimaan vaksin covid-19 dan mengetahui persepsi mahasiswa terhadap vaksinasi covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif cross sectional, dengan teknik simple random sampling dan melibatkan 351 responden dari mahasiswa farmasi dan nonfarmasi (mahasiswa fakultas teknik dan ilmu komputer). Hasil penelitian didapatkan perbedaan tingkat kepercayaan antara mahasiswa farmasi dan nonfarmasi dengan nilai signifikan 0,000 (p<0,05), sebanyak 78,3% mahasiswa farmasi memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi sedangkan mahasiswa nonfarmasi hanya 47,8%. Mahasiwa farmasi memiliki persepsi positif sebesar 92% sedangkan mahasiswa nonfarmasi 68%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan tingkat kepercayaan antara mahasiswa farmasi dan nonfarmasi terhadap penerimaan vaksin covid-19 dimana tingkat kepercayaan mahasiswa farmasi lebih tinggi dari mahasiswa nonfarmasi. Dan, mahasiswa farmasi memiliki persepsi positif lebih tinggi dibandingkan mahasiwa nonfarmasi.