Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KEPADATAN TANAH UNTUK TANAH LEMPUNG BERPASIR Yrene May Azmy; Bambang Surendro; Muhammad Amin
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.397 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2236

Abstract

Pemadatan menggunakan tenaga tertentu dan dengan kadar air yang terbaik akan menghasilkan kepadatan yang maksimal. Kadar air terbaik adalah jumlah air yang terdapat dalam tanah, jika tanah tersebut dipadatkan dapat menghasilkan kepadatan yang maksimal. (Bambang Surendro, 2015). Cepat dan tidaknya pelaksanaan pemadatan tanah dipengaruhi oleh besar kecilnya energi pemadatan yang diberikan. Untuk memperoleh lapisan tanah dengan kepadatan yang tinggi perlu dilakukan pengujian pemadatan untuk campuran tanah lempung dan pasir. Data penelitian diperoleh meliputi kadar air, kepadatan tanah maka selanjutnya dilakukan analisis data secara deskriptif dan analitis. Hubungan antara variabel yang berpengaruh dibuat bilangan tak berdimensi berdasarkan prinsip analitis dimensi dengan tetap berpedoman pada bentuk-bentuk hubungan secara teoritis. Hubungan antara variabel tak berdimensi dibuat dalam bentuk grafik hubungan antara kadar air (w) dan kepadatan (yk). Dalam penelitian ini variabel yang dijadikan penentu adalah variabel bebas (independent) dan variabel tidak bebas atau terikat (dependent). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan persentase tanah pasir berlempung sangat berpengaruh terhadap nilai kepadatan tanah dan kadar air tanah. Semakin banyak persentase pasir maka hubungan kepadatan tanah dan kadar air yang dihasilkan cenderung semakin tinggi. kepadatan (yk) maksimum yang dihasilkan pada tanah campuran didekati perbandingan 70% : 30% (pasir : lempung). Untuk menghitung kepadatan tanah berdasarkan perbandingan vp/v1dapat digunakan persamaan pendekatan sebagai berikut
Studi Evaluasi Bentuk Longsoran Yosep Argo Utomo; Bambang Surendro; Dwi Sat Agus Yuwana
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.193 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2233

Abstract

Peristiwa tanah longsor atau dikenal dengan gerakan massa tanah, buatan atau kombinasi, sering terjadi pada lereng alami atau lereng non alami dan sebenarnya merupakan fenomena alam. Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui parameter yang berpengaruh dalam kelongsoran dan mengevaluasi bentuk longsoran tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan suatu model pendekatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi suatu daerah lereng dengan membandingkan kemiringan lereng. Berdasarkan pendekatan ini maka dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan besarnya keruntuhan lereng atau longsoran yang terjadi. Kemiringan lereng yang digunakan adalah 90 derajat, 80 derajat, 70 derajat, 60 derajat, 50 derajat dan 40 derajat. Benda uji longsor yang digunakan adalah tanah, pasir, campuran tanah dan pasir. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) parameter tanah yang berpengaruh terhadap kelongsoran adalah berat volume tanah (y), ketinggian lereng (H), kemeringan lereng (o) dan kadar air (w). 2) semakin besar kemiringan lereng dan proporsi pasir, maka volume longsor semakin besar, 3) bentuk longsor yang didapat berbentuk translational slip yang mempunyai bidang gelincir masa tanah berbentuk gelincir.