Muhammad Alwi HS
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GERAKAN MEMBUMIKAN TAFSIR AL-QUR’AN DI INDONESIA: Studi M. Quraish Shihab atas Tafsir Al-Misbah Muhammad Alwi HS; Muhammad Arsyad; Muhammad Akmal
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 5 No 1 (2020): Volume 5 No. 1, Juni 2020
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v5i1.1320

Abstract

This article discusses the phenomenon of grounding the interpretation of the Qur'an in Indonesia by focusing on M. Quraish Shihab as a modern-contemporary interpreter who successfully interprets the Qur'an in written and oral form. The important location of M. Quraish Shihab in grounding the interpretation of the Qur'an lies in his efforts to interpret the Qur'an with language that is easy to understand but has high quality content. This makes M. Quraish Shihab always an important reference in the interpretation of the Qur'an in Indonesia, both among Al-Qur'an scholars and ordinary people. Tafsir Al-Misbah is evidence of success in grounding the interpretation of the Qur'an in Indonesia, both in the form of commentaries and studies. Kitab Tafsir Al-Misbah is the work of Phenomenal M. Quraish Shihab in simplifying the language of its interpretation, having previously been considered to be rambling on Kitab Tafsir Al-Qur'an 'Al-Karim. Meanwhile, the "Kajian Tafsir Al-Misbah" was born as an effort to maintain the understanding of the Qur'an by experts, so that the public gets enlightened understanding of the Qur'an by people who are truly in their capacity as interpreters of the Qur'an.
The Dakwah Movement of Kiai Muda in Eastern Indonesia: Study of Islamic Application and Islamization Models of As’adiyah Muhammad Alwi HS; Iin Parninsih; M. Riyan Hidayat
Jurnal Dialog Vol 44 No 2 (2021): Dialog
Publisher : Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/dialog.v44i2.491

Abstract

This article discusses the roles of kiai muda in offering the model of typical As'adiyah Islamic Boarding School and disseminating Islam to the Eastern part of Indonesia. Kiai muda are the descendants of ulama graduating from Ma'had Aly at Pesantren As'adiyah. The study aims to answer some fundamental queations as to what As'adiyah Islamic model and the process of Islamization conducted by kiai muda from As'adiyah. The results show that As'adiyah grounds itself on Ahlu Sunna wal Jama'ah school of thoughts that is brought by Imam Nawawi and other the proponents of Shafi'I school of thought. The orientation of Ahlu Sunna wal Jama'ah and the typical Shafi'i mazhab are well maintained and practiced both in the pesantren and the surrounding community. The teachings of this school of thought are well received by the people of Eastern part of Indonesia. Hence, by all means, this has highly influenced the practices of dakwah delivered by kiai muda. Keywords: As'adiyah, kiai muda, dakwah, Islam, Islamization Artikel ini membahas peran kiai muda dalam menerapkan model Isam khas As’adiyah beserta menyebarkannya kepada masyarakat di Indonesia Timur. Di sini, kiai muda adalah mereka yang ditetapkan sebagai kiai melalui kaderisasi ulama pada jenjang Ma’had Aly di Pesantren As’adiyah. Rumusan masalah artikel ini adalah bagaimana model penerapan Islam As’adiyah? Bagaimana model Islamisasi oleh para kiai muda dari As’adiyah? Artikel ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskripsi-analitis terhadap data-data yang terkait tema kajian. Adapun hasil temuan artikel ini menyatakan bahwa As’adiyah memiliki paham Ahlu Sunna wal Jama’ah yang mengacu pada pandangan Imam Nawawi, dan bermazhab Syafi’i. Paham dan mazhab tersebut dijaga, dipelajari, diamalkan dan disebarkan, baik dalam lingkungan pesantren maupun ketika berdakwah kepada masyarakat. Penyebaran paham dan mazhab ini diterima dengan baik oleh masyarakat, yang terlihat berdasarkan bertahan dan berkembangnya penerimaan masyarakat atas dakwah-dakwah yang disampaikan oleh kiai muda Pesantren As’adiyah. Karena itu, dalam rangka menjaga dan menyebarkan model penerapan Islam yang Ahlu Sunna wal Jama’ah dan bermazhab Syafi’i di Indonesia Timur, maka gerakan dakwah kiai muda perlu didukung dan dikembangkan. Kata Kunci: As’adiyah, kiai muda, dakwah, Islam, Islamisasi