Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor Ekologis yang Berpengaruh terhadap Struktur Populasi Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros L. ) Desinta Dwi Nuriyanti; Imam Widhiono; Agus Suyanto
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 33, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2016.33.1.310

Abstract

Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L.) dapat hidup dengan optimal dengan dukungan dari faktor ekologis yang cocok. Faktor ekologis meliputi habitat limbah material organik di vegetasi tersebut, musuh alami, musim, dan faktor cuaca (suhu, curah hujan dan kelembaban) diteliti pengaruhnya terhadap struktur populasi kumbang badak pada Oktober-Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pengambilan sampel dilakukan sebanyak empat kali, dua kali pada musim kemarau dan dua kali pada musim penghujan. Data dianalisis dengan analisis ANOVA dan untuk mengetahui faktor ekologis yang paling berpengaruh dilakukan uji lanjut dengan Duncan. Berdasarkan ANOVA, ada perbedaan antar habitat F=0,012 untuk perbandingan antara jerami dan serasah daun, 0,002 antara jerami dan tanpa limbah, 0,000 antara serasah daun dan tanpa limbah, serta 0,001 untuk batang pohon dan tanpa limbah (P<0,05). Untuk stadium pupa dan imago hasil analisis ANOVA menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Faktor musim memberikan hasil bahwa terjadi peningkatan di ketiga stadium yang ditemukan dengan jumlah yang berbeda. Stadium larva mengalami peningkatan sebanyak 381 larva, stadium pupa sebanyak 25 pupa, dan peningkatan sebanyak 166 ekor kumbang badak stadium imago. Setelah dilakukan uji statistik dengan uji t, jumlah populasi kumbang badak pada musim kemarau dan penghujan berbeda nyata dengan nilai uji t =0,000 untuk stadium larva, sedangkan pada pupa, t = 0,038 (P<0,05). Setelah dilakukan uji lanjut diperoleh hasil habitat limbah material organik merupakan faktor ekologi yang paling berpengaruh. Habitat limbah material organik yang paling berpengaruh adalah batang pohon, disusul dengan habitat serasah dan jerami.