Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN SINTANG TAHUN 2021 Paskalia Tri Kurniati
JURNAL MEDIKA USADA Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Medika Usada
Publisher : STIKES ADVAITA MEDIKA TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/medikausada.v5i1.128

Abstract

Stunting is a toddler with nutritional status based on length or height according to age when compared to the WHO standard, the Z-score value is less than -2SD and is categorized as very short if the Z-score value is less than -3SD (Ministry of Health, 2020). The purpose of the study was to determine the relationship between the level of knowledge and mother's attitude to the incidence of stunting in toddlers. Quantitative research method with cross sectional approach. The sampling technique used is Simple Random Sampling with 124 respondents who have toddlers. The research instrument used a closed questionnaire. The results of the Chi Square test analysis showed that there was a relationship between the mother's level of knowledge on the incidence of stunting in toddlers with a value (P = 0.000 <0.05) and an OR = 5.091, which means that mothers with less knowledge are at risk of having babies with stunting. The results of the Chi Square test analysis showed that there was a relationship between the mother's attitude towards the incidence of stunting in toddlers with a value (P = 0.001 <0.05) and an OR value = 3.712, which means that mothers with unsupportive attitudes are at risk of having babies with stunting events. It is recommended that health workers, especially nutrition workers and midwives, should be able to increase mother's knowledge and positive attitudes about proper nutrition for toddlers so that stunting can be prevented from an early age.
Efektivitas Pemberian Bubur Jawak (Setaria italica) dalam Peningkatan Berat Badan dan Tinggi Badan pada Balita Stunting di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang Paskalia Tri Kurniati; Sunarti Sunarti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 4 (2020): Volume 9 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i4.3266

Abstract

Stunting adalah balita dengan status gizi berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umur. Dengan standar baku WHO, jika nilai Z-scorenya kurang dari -2SD maka dikategorikan pendek dan dikategorikan sangat pendek jika nilai Z-scorenya kurang dari -3SD (Kemenkes, 2020). Tujuan penelitian untuk mengetahuai efektivitas pemberian bubur jawak (setaria italica) dalam peningkatan berat badan dan tinggi badan pada balita stunting di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini  menggunakan rancangan quasi – experimental one group pre test – post test design. Sebanyak 45 sampel dengan total sampling yaitu seluruh balita stunting di Desa Lalang Inggar dan Desa Nyangkom, Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Analisis data menggunakan paired t test dengan sebaran data normal. Hasil penelitin menunjukkan terdapat peningkatan berat badan (p<0,005) dan tinggi badan (p<0,001) pada balita stunting di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang.  Pemberian bubur jawak (setaria italica) efektif dalam peningkatan berat badan dan tinggi badan pada balita stunting di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Disarankan dapat memanfaatkan pangan lokal termasuk konsumsi olahan biji jawak untuk meningkatkan status gizi balita.
PENGARUH PEMBERIAN PAKIS MIDING (STENOCHLAENA PALUSTRIS) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI TEPIAN ALIRAN SUNGAI KAPUAS KABUPATEN SINTANG TAHUN 2021 Paskalia Tri Kurniati; Sunarti Sunarti
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v7i1.15330

Abstract

Anemia is a condition in which blood hemoglobin (Hb) levels are lower than normal (pregnant women <11g%) as a result of the inability of red blood cell-forming tissues in their production to maintain hemoglobin levels at normal levels. Anemia, if not treated immediately can have a negative impact on the mother and fetus, and increase the Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate. The purpose of this study was to determine the effect of miding fern (Stenochlaena palustris) on increasing hemoglobin levels in pregnant women with anemia on the banks of the Kapuas River, Sintang Regency. The research method used in this study used a quasi-experimental one group pre-test-post-test design. A total of 50 samples with a total sampling of all pregnant women who experienced anemia in the Kapuas riverside area, Sintang district, were given additional food intake in with shape miding fern vegetable. (Stenochlaena palustris) for 3 months. Data analysis used paired t test with normal data distribution. The results showed that the administration of miding fern (Stenochlaena palustris) could increase hemoglobin levels by 0.41 with an average Hb value of 8.98g% (before giving miding fern) increased to 9.39g% (after miding fern). The Paired Sample t-test results obtained a p-value =0,002, meaning that statistically, the provision of miding ferns had a significant effect on increasing hemoglobin levels in pregnant women with anemia on the banks of the Kapuas River, Sintang Regency. Keywords: Miding Fern, Anemia; Anemia of Pregnant Women Abstrak Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin (Hb) darah yang lebih rendah dari normal (wanita hamil <11g%) sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal. Anemia jika tidak diatasi segera dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin, serta meningkatkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pakis miding (Stenochlaena palustris) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia di tepian aliran Sungai Kapuas Kabupaten Sintang. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini   menggunakan rancangan quasi–eksperimental. Desain penelitian yaitu satu grup dengan perlakuan tes awal dan tes akhir. Sebanyak 50 sampel dengan total sampling yaitu seluruh ibu hamil yang mengalami anemia di daerah tepian Sungai Kapuas Kabupaten Sintang yang diberikan asupan makanan tambahan berupa sayur pakis miding (Stenochlaena palustris) selama 3 bulan.Analisis data menggunakan  paired t-test dengan sebaran data normal. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakis miding (Stenoclaena palustris) dapat meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,41 dengan nilai menjadi 9,39g% (sesudah pemberian pakis miding). Hasil uji statistic diperoleh p-value = 0,002 artinya secara statistik pemberian pakis miding berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia di tepian aliran Sungai Kapuas Kabupaten Sintang.
DETERMINAN KEJADIAN DROP OUT PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KABUPATEN SINTANG Rizki Amartani; Paskalia Tri Kurniati; Yolanda Montessori; Yunida Haryanti; Arum Seftyana Lestari; Lea Masan; Elvi Juliansyah
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2023): Juni: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v2i2.763

Abstract

Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu strategi pengendalian populasi, namun inkontinensia penggunaan kontrasepsi menjadi masalah yaitu sebanyak 27 persen wanita menghentikan penggunaan kontrasepsi dalam waktu 1 tahun. Angka putus sekolah yang lebih tinggi pada metode kontrasepsi non-jangka panjang dibandingkan dengan metode kontrasepsi jangka panjang. Akseptor yang mengalami Drop Out di Kabupaten Sintang sebesar 13,74 persen, lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar 10 persen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kejadian drop out penggunaan kontrasepsi pada pasangan usia subur di Kabupaten Sintang Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, menggunakan desain case control dengan jumlah sampel 172 yang terdiri dari 86 orang. kasus dan 86 kontrol. Kasus adalah pasangan usia subur yang dinyatakan drop out sejak 1 tahun setelah menggunakan kontrasepsi selama 5 tahun dan kontrol yaitu pasangan usia subur yang masih menggunakan kontrasepsi sampai dilakukan penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai September 2017 dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Hasil analisis bivariat umur ibu (p: 0,87, OR: 1,04), paritas (p: 0,047, p: 0,049, OR: 6,6, OR: 4,43), tingkat Pendidikan (p: 0,958 , p: 0,449, p: 0,701, OR: 0,88, OR: 1,64, OR: 1,54), tingkat pendapatan (p; 0,988, OR: 1,04), pengetahuan (p: 1, ATAU: 1). Metode kontrasepsi (p: 0,036, p: 0,47), jenis layanan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) (p: 0,408, OR: 0,70), konseling kontrasepsi (0,321 , OR: 1,48) dan kualitas layanan kontrasepsi (p: 0,768 , ATAU: 0,86). Kesimpulan determinan internal dan eksternal yang berhubungan dengan kejadian drop out pengguna kontrasepsi adalah paritas dan metode kontrasepsi pada Pasangan Lanjut Usia (PUS). Saran, diharapkan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap semua metode kontrasepsi, agar dapat digunakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.