Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

FAKTOR PEKERJAAN DAN JARAK TEMPAT TINGGAL TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS KOTA BANJARMASIN Rizal, Achmad; Juliansyah, Elvi
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan meningkatnya keadaan sosial masyarakat semakin sadar akan kualitas, maka diperlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pasien,setiap pasien menilai Puskesmas sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa khususnya di bidang pelayanan kesehatan, dituntut untuk dapat menciptakan dan memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal, selain memberikan pelayanan Puskesmas juga dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepuasan pasien di Puskesmas Kota Banjarmasin antara 5 dimensi kepuasan pelayanan kesehatan dengan variabel pekerjaan dan jarak tempat tinggal pasien, Rancangan penelitian ini adalah cross sectional study. sampel yang diteliti sebanyak 84 responden. Data dianalisis dengan statistik univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dengan nilai 0,05. Hasil Analisis pasien yang menyatakan ketidakpuasan 57 responden (67,9%) dan terdapat hubungan  antara antara kepuasan pasien dengan pekerjaan  (p value : 0,032) dan jarak tempat tinggal pasien (p value : 0,044), untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas, petugas kesehatan diharapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan diantaranya lebih cepat tanggap dan menjalankan pekerjaan sesuai dengan kompetnesi yang dimiliki terutama  pada pasien yang sudah bekerja dan pada pasien yang jarak tempat tinggalnya jauh.
HYGIENE SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE Indra, Indra; Juliansyah, Elvi
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Vol 3, No 2 (Januari 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes. Tahun 2012 di Kabupaten Sintang terjadi 129 kasus DBD menyebar di 11 kecamatan dan yang meninggal 1 orang dengan angka kematian 0,78 %. Metode penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan analitik dan desain cross sectional. Total populasi 2829 Responden. 102 responden sebagai sampel diambil dengan teknik random sampling. Hasil uji statistik diketahui ada hubungan sarana air bersih dengan kejadian DBD (p=0,03), tidak ada hubungan sarana pembuangan sampah (p=0,480), tidak ada hubungan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian DBD (p=0,297). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara sarana air bersih dengan kejadian DBD, sedangkan sarana pembuangan sampah dan pembuangan air limbah tidak ada hubungan bermakna
UMUR, PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Kristiana, Noni; Juliansyah, Elvi
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): Vol 4, No 1 (Juli 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Terjadi peningkatan kasus pada BBLR dari tahun 2011 sampai tahun 2013 mulai dari 116 menjadi 150 kasus (77,3%), dan 150  menjadi 153 kasus (93%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Ruang Perinatologi RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang 2014. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan  ibu yang bayinya di rawat di ruangan Perinatologi pada tahun 2013  RSUD Ade M Djoen Sintang berjumlah 365 orang kemudian sampel di ambil sebanyak 78 ibu menggunakan metode purposive sampling.analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 49 ibu dengan BBLR sedangkan 29 ibu tidak BBLR. Dari uji statistik Chi Square, didapatkan hasil tidak ada hubungan antara umur (p=0,082), pendidikan (p=0,728), pekerjaan (p=0,423), pengetahuan (p=0,519) dan paritas (p=0,248) dengan kejadian BBLR dan terdapat hubungan antara pemeriksaan kehamilan (p=0,000) nilai OR=10,636, risiko penyakit (p=0,000) nilai OR=86,333, dan status gizi (p=0,000) nilai OR=13,242 dengan kejadian BBLR. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemeriksaan kehamilan, risiko penyakit dan status gizi dengan kejadian BBLR. Saran agar ibu-ibu melakukan pemeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan, ibu yang memiliki risiko penyakit agar menunda kehamilan dan melakukan konseling ke petugas kesehatan serta terpenuhinya asupan gizi selama masa kehamilan
IMPLEMENTASI PROGRAM SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS PADA REMAJA USIA 15-24 TAHUN DI KOTA SINTANG Fachrizal, Fachrizal; Juliansyah, Elvi; Lusrizanuri, Kiki
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.93

Abstract

Implementasi Program sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS pada Remaja usia 15-24 tahun dilakukan akibat ketidaktahuan remaja tentang tanda dan gejala penyakit HIV/AIDS hal ini membuat remaja rentan untuk terjangkit HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS pada usia 15-24 tahun di Kota Sintang berjumlah 97 orang. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis Implementasi program sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS pada Remaja usia 15-24 tahun di Kota Sintang. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik Pemilihan Informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian  menjelaskan bahwa Implementasi Program Sosialisasi Pada Remaja sudah berjalan dengan adanya koordinasi antara Komisi Penanggulangan AIDS, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan, namun sumber daya yang dimiliki belum mencukupi dalam menjalan kegiatan, Disposisi yang baik dari Komisi Penanggulangan AIDS dalam menjalankan kegiatan seperti adanya rasa peduli dan tanggung jawab, Struktur birokrasi menunjukkan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang sebagai pemberi dana, Dinas Kesehatan sebagai monitoring dan Narasumber serta Dinas Pendidikan sebagai pemberi izin pelaksanaan kegiatan.
FAKTOR PRAKTIK, PENGHASILAN, DAN TRADISI DENGAN PERILAKU MEROKOK MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN SINTANG Juliansyah, Elvi; Solehati, Tetti; Eli Kosasih, Cecep
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 5, No 2 (2018): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.58 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v5i2.1278

Abstract

SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN HEPATITIS B Juliansyah, Elvi; Diati, Yeni
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 2 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.643 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i2.868

Abstract

Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati dengan masa inkubasi 14-160 hari, penyebaran penyakit melalui darah dan produknya, suntikan yang tidak aman, transfusi darah, proses persalinan, melalui hubungan seksual. Puskesmas Sungai Durian merupakan salah satu puskesmas dengan angka kejadian Hepatitis paling tinggi pada tahun 2013 terdapat 81 kasus dan angka kejadian tertinggi terdapat di Kelurahan Kapuas Kanan Hulu yaitu 64 kasus. Metode penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik dengan  pendekatan case control. Subjek penelitian ini sebanyak 124 orang dengan 64 orang sebagai kasus yang pernah terkena kasus hepatitis B dan kontrolnya sebanyak 64 orang yang tidak pernah terkena hepatitis B. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sumber air bersih, kepemilikan jamban, dan sanitasi makanan dengan kejadian Hepatitis B. Hasil penelitian menunjukan bahwa 50.7% yang pernah mengalami kejadian Hepatitis B. Uji statistik menggunakan chi square dengan bantuan software statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan sumber air minum (p=0.000), kepemilikan jamban (p=0.000) dan sanitasi makanan (p=0.000) dengan kejadian Hepatitis B. Bagi masyarakat waspada dalam mengkonsum air minum, menggunakan jamban keluarga dan menjaga kebersihannya, dan waspada dengan makanan yang dikonsumsi.
JENIS KELAMIN, PERSONAL HYGIENE, DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL MA’ARIF KABUPATEN SINTANG Juliansyah, Elvi; Minartami, Lia Adi
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 1 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.66 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i1.844

Abstract

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit scabies umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok seperti asrama dan pesantren. Prevalensi scabies di Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kabupaten Sintang tahun 2013 sebanyak 24 orang, mengalami peningkatan hingga Maret 2014 menjadi 43 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, personal hygiene dan sanitasi lingkungan. dengan kejadian penyakit scabies. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan analitik dan desain cross sectional. Total populasi 439 santri. 90 santri sebagai sampel diambil dengan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa 58,9% responden pernah menderita scabies, 56,7% responden memiliki personal hygiene kurang baik dan 68,9% responden memiliki sanitasi lingkungan kurang baik. Hasil uji statistik diketahui ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian scabies (p=0,000), ada hubungan personal hygiene dengan kejadian scabies (p=0,018) dan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian scabies (p=0,006). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, personal hygiene, dan sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit scabies.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KELURAHAN KAPUAS KANAN HULU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN SINTANG Juliansyah, Elvi
JURNAL BORNEO AKCAYA Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Publik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51266/borneoakcaya.v6i2.172

Abstract

Chronic stunting or malnutrition refers to the form of growth failure. The short and the very short size of one’s body indicate nutritional status based on the body length index by age (PB / U) or the body height index by age (TB / U) which is synonymous to the terms stunted (short) and severely stunted (very short). There were 45 toddlers who suffered stunting in Kelurahan Kapuas Kanan Hulu Sintang Regency in 2018.. The purpose of this study was to determine the determinants of stunting in children under five in Kapuas Kanan Hulu Kelurahan, Sintang District. It was a quantitative study with a case control approach. The population in this study were 438 toddler mothers with a sample of 44 toddler mothers. The data were collected through a questionnaire-based interview. The present research found out that statistically there was a relationship between stunting events and the knowledge (p = 0.010), the attitude (p = 0.010), the practice (p = 0.019), the education (p = 0.019), the work (p = 0.009), and the family income (p = 0.049). It is recommended that the District Health Office and Sungai Durian Community Health Centre intervene with health promotion programs to increase knowledge, improve attitudes, and practices (actions) and work together with related institutions to improve family income. Keywords: Stunting, Risk Factors, and Toddler.
PENGARUH METODE PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA KABUAT ASAP BAGI KESEHATAN (STUDI PADA SISWA SMA MUHAMMADIYAH KABUPATEN SINTANG) Juliansyah, Elvi
JURNAL BORNEO AKCAYA Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Publik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51266/borneoakcaya.v7i1.197

Abstract

ABSTRACT Forest and land fires cause an increase in pollutants due to smoke from forest fires that are harmful to health, especially causing ARI. This study was to determine the effect of health education on the dangers of smoke on the knowledge and attitudes of students at SMA Muhammadiyah Sintang. The research applied quantitative method with a pre-experimental approach, one group pre-test and post-test. The research sample was taken using the convenience sample technique. The results showed that the education on the dangers of smog for health could increase the students' knowledge by 5.51 from 30.69, to 36.20. The results of the t-test obtained p value = 0.046 statistically; there was a significant difference in knowledge. Counseling on the dangers of smog for health reduced the positive attitude of students by 1.62 from 35.64 to 34.02. The results of the t-test obtained p value = 0.027, meaning that there was a statistically significant difference in attitudes. In conclusion, the counseling can be carried out continuously in a planned manner so that the students' knowledge about the risks of exposure to smoke haze and the student attitudes support the health education programs.
FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN RABIES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDAN KECAMATAN SUNGAI TEBELIAN KABUPATEN SINTANG Elvi Juliansyah Jamari; Febrian Nurdin
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 2 (2019): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.657 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v18i2.2300

Abstract

Rabies is a very dangerous zoonotic disease that can cause death in animals and humans infected with the rabies virus in animal saliva. Animals such as dogs, cats and monkeys that suffer from rabies. This study aims to determine the relationship of health services, family support, and the community with efforts to prevent the incidence of rabies. The quantitative research method is cross sectional design with a population of 24,038 people. The method of sampling is using simple random sampling of 194 respondents. The results showed no significant relationship between prevention efforts with health services p value 0.064> α (0.005), there was a significant relationship between family support p value 0.027 <α (0.05), there was no significant relationship with community support p value 0.100> α (0.05). The conclusion of this study is that every family member, parent and child has a role to give each other information to remind each other with each other in preventing transmission of rabies caused by rhabdovirus.