This Author published in this journals
All Journal LingTera
Asruddin Barori Tou
Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

VARIASI KELUASAN MAKNA TEKSTUAL (KMT) DALAM TEKS DWIBAHASA FIVE ON THE TREASURE DAN LIMA SEKAWAN DI PULAU HARTA Rosmawati, Devi; Tou, Asruddin Barori
LingTera Vol 1, No 2: October 2014
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.546 KB) | DOI: 10.21831/lt.v1i2.2592

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi keluasan makna tekstusal (KMT) yang direpresentasikan dalam teks Five on The Treasure Island dan Lima Sekawan di Pulau Harta, mendeskripsikan makna variasi KMT tersebut dalam konteks penerjemahan, serta membahas dan menginterpretasikan faktor-faktor kontekstual yang memotivasi terjadinya variasi KMT. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif yang menerapkan kerangka teoritik Translation Tou dan model komunikasi sematik translational untuk analisis translasi dan model conceptual Halliday untuk analisis makna tekstual. Sumber data yang digunakan adalah dua novel dengan fokus pada satuan-satuan klausa. yang mewujudkan satuan-satuan makna tekstual. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menerapkan konsep Komunikasi Semiotik Translasional (KST) dan konsep Halliday tentang makna tekstual. Pengujian keabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi KMT antara T1 dan T2 cenderung sangat rendah atau T1=T2, hal ini dapat dilihat dari tingkat frekuensi kemunculan terdapat pada variasi nol atau sangat rendah sebesar 552 atau 63,52% (T1=T2). Berdasarkan hasil rerata tingkat keluasannya, T1 lebih luas dari T2. Hal ini dapat dilihat dari kemunculan rerata T1 sejumlah 193 atau sebesar 22,21%. Jenis-jenis tema yang memotivasi terjadinya variasi keluasan makna tekstual yaitu: tema interpersonal, tema tekstual, dan tema topikal. Faktor-faktor kontekstual yang memotivasi terjadinya variasi KMT, yaitu konteks situasi dan konteks budaya. Konteks situasi terdiri dari field, tenor dan mode. Konteks budaya ditunjukkan oleh istilah yang mengacu pada budaya T1 digunakan pada T2. Pada judul yang tampak pada T1 dan T2, mengindikasikan bahwa T2 berintertekstual dengan T1. Kata Kunci: penerjemahan, tema-rema, keluasan makna tekstual.
VARIASI KELUASAN MAKNA INTERPERSONAL TEKS “LASKAR PELANGI” BERBAHASA INDONESIA, INGGRIS, DAN MELAYU Hapsari, Apriliana; Tou, Asruddin Barori
LingTera Vol 2, No 1: May 2015
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.524 KB) | DOI: 10.21831/lt.v2i1.5402

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi keluasan makna interpersonal pada teks “Laskar Pelangi” berbahasa Indonesia, Inggris, dan Melayu serta faktor-faktor yang mendorong terjadinya tingkat variasi keluasan makna tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan objek penelitian adalah variasi keluasan makna interpersonal yang terealisasi dalam sistem gramatika MOOD pada tiap klusa dari ketiga teks multitranslasi. Data dianalisis dengan teknik hubung banding dengan membandingkan masing-masing klausa dari ketiga teks tersebut. Hasil penelitian menunjukkan tingginya tingkat variasi keluasan makna interpersonal pada T1:T2, sebesar 23,89, dan rendahnya tingkat variasi tersebut pada T1:T3, sebesar 2,82. Tingginya tingkat variasi disebabkan penambahan klausa pada T2, pengaruh skrip cerita film, faktor tujuan, serta faktor pembaca T2. Rendahnya tingkat variasi disebabkan persamaan akar bahasa dan budaya antara T1 dan T3 serta faktor tujuan penerjemahan. _____________________________________________________________________________________________________________ THE INTERPERSONAL MEANING BREADTH VARIATIONS ON MULTILINGUAL TRANSLATION TEKS “LASKAR PELANGI” IN BAHASA INDONESIA, ENGLISH, AND MALAY Abstract This study is aimed to describe the interpersonal meaning breadth variations on multilingual translation teks “Laskar Pelangi” in bahasa Indonesia, English, and Malay also to explore the motivating factors that occur inside those variations. This study was a descriptive qualitative research study. The object was interpersonal meaning breadth variations that were showed by the MOOD grammatical system in the clauses of the multilingual translation texts. The data were analyzed by comparing the realization of functional elements of the MOOD grammatical system in each clause of the text. The results of this study show that variations in interpersonal meaning breadth of T1:T2 are high, 23.89 whereas the variations of T1:T3 are low, 2.82. For T1:T2, the variation in interpersonal meaning breadth is high, because of the addition of clauses in T2, the influence of movie script, the translation purpose, and the target text’s readers. Meanwhile, for T1:T3, the variation in interpersonal meaning breadth is low because of the non-existence of new clauses in T2, the same language root of Indonesian and Malay and the purpose of translation. Keywords: MOOD grammatical system, interpersonal menaing breadth variation
Variasi keluasan makna interpersonal dalam teks translasional dwibahasa “perburuan” berbahasa Indonesia dan berbahasa Prancis Astuti, Dies Oktavia Dwi; Tou, Asruddin Barori
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.349 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8470

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan tingkat variasi keluasan makna interpersonal dalam teks translasional yang melibatkan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Prancis serta mendeskripsikan faktor kontekstual yang memicu terjadinya variasi keluasan makna interpersonal dalam dua teks translasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak, dengan melihat mood dan residue dari Eggin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi keluasan makna interpersonal lapis pertama yang diwujudkan dalam T1-T2 didominasi oleh variasi 0 (paling rendah). Hal ini dikarenakan T1-T2 keduanya bersarana grafik dengan kecirian bahasa tulis yang di dalamnya bercirikan Mood dan Residu yang tersurat. Selain itu, penerjemah T2 dari awal telah memutuskan T1 menjadi intertekstual konteks T2. Adapun bukti empiriknya adalah judul T1-T2 mempunyai makna kata yang sama sehingga dengan otomatis isi selanjutnya, ranah sosial dalam T2 selalu terkait dengan T1. Adapun pendorong penerjemah T2 memutuskan T1 menjadi intertekstual konteks T2 karena penerjemah T2 menganut ideologi makna berangkat dari T1 sehingga dalam melakukan tindak penerjemahan, penerjamah T2 setia dengan T1.Kata Kunci: variasi, keluasan makna interpersonal The breadth variation of interpersonal meaning on the bilingual translational text of “perburuan” in bahasa Indonesia and France AbstractThis research aims to describe the degree of the interpersonal meaning breadth on the translational texts which involves two languages, in this case Bahasa Indonesia and French. It also aims to describe the factors of the interpersonal meaning breadth on those texts. The data collection was conducted by observing the texts. The findings show that the variation of interpresional meaning breadth of the first layer, which is represented T1-T2, is dominated by variation 0 (the lowest variation). This is beacause T1-T2 is in the form of written text in which the characteristic of written text is the extrinsic Mood and Residue. Moreover, the T2 translator decided that T1 became the T2 intertextual context. The empirical proof is represented in the title of T1-T2 which has the same meaning so that the social context is always related to T1. The motive of the translator T2 to decide that T1 became intertextual of T2 is that he follows the ideology that meaning derives from T1 so that in the process of translation, he sticks to the T1.Keywords:variation, interpersonal meaning breadth