Tri Astoto Kurniawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pemodelan Kebutuhan Perangkat Lunak dengan Menggunakan Usecase Diagram Denny Sagita Rusdianto; Achmad Arwan; Fajar Pradana; Tri Astoto Kurniawan; Faizatul Amalia
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i2.5273

Abstract

Pemodelan perangkat lunak merupakan salah satu tahapan penting dalam membuat rancangan perangkat lunak. Pemodelan dapat menjadi jembatan informasi dari sistem analis kepada tim pengembangan perangkat lunak dan pemangku kepentingan. Dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini kami akan mengadakan pelatihan pemodelan untuk meningkatkan pemahaman terhadap pemodelan perangkat lunak. Pada kegiatan PkM ini, kami merangkul mitra Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari SMK Negeri 2 Singosari dan SMK Negeri 6 Malang khususnya keminatan Rekayasa Perangkat Lunak. Kami melihat bahwa SMK merupakan salah satu instansi pencetak profesi pengembang perangkat lunak(developer). Penanaman fondasi awal yang benar dalam pengembang perangkat tentu dapat merubah mindset atau perspektif siswa dalam hal memahami proses pengembangan perangkat lunak. Oleh karena itu, kami memberikan pelatihan kepada guru dengan keminatan Rekayasa Perangkat Lunak melalui kegiatan pengabdian ini. Fokus kami memberikan pelatihan adalah agar guru mampu memahami konsep pemodelan secara tepat dan meneruskan pemahaman tersebut kepada para siswa pada saat pembelajaran di kelas. Software modelling is one of the important stages in making software design. Modelling can be an information connector from systems analysts to the software development team and stakeholders. In this community service, we will implement modelling training to improve our understanding of software modelling. In this community service activity, we engage Vocational High School (SMK) as a partner from SMK Negeri 2 Singosari and SMK Negeri 6 Malang, especially those interested in Software Engineering. We see that SMK is one of the professional software development agencies (developers). Planting the right initial foundation in software development can certainly change the mindset or perspective of students in terms of understanding the software development process. Therefore, we provide training to teachers interested in Software Engineering through this service activity. Our focus in providing training so that teachers can understand the concept of modelling appropriately and pass that understanding on to students during classroom learning.
Pemanfaatan Website Trello dalam Menunjang Pembelajaran Kolaboratif di Lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Malang Faizatul Amalia; Denny Sagita Rusdianto; Fajar Pradana; Tri Astoto Kurniawan
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.6849

Abstract

Pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran di kelas menjadi penting diimplementasikan agar dapat menciptakan interaksi sosial yang ada antar siswa. Hal ini bermanfaat bagi pemahaman siswa dan juga peningkatan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru secara berkelompok. Dengan adanya pandemi covid-19, membuat masalah dalam pembelajaran semakin kompleks meskipun di satu sisi, guru dituntut untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dan juga kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, maka diperlukan pelatihan bagi guru dalam mengelola tugas melalui penggunaan website Trello. Kegiatan pelatihan ini mendukung dalam peningkatan kemampuan guru terutama pemanfaatan aplikasi sebagai alat bantu yaitu Trello untuk menerapkan pembelajaran kolaboratif. 16 peserta yaitu guru dari SMKN 9 dan SMKN 12 Malang bersedia mengikuti pelatihan ini secara luring dan daring selama dua hari pada tanggal 11-12 Agustus 2022. Metode pelaksanaan pelatihan ini dengan menerapkan metode ceramah dalam penyampaian materi, diikuti dengan demonstrasi oleh pemateri dan diikuti oleh peserta, dan penugasan. Selain itu, diberikan juga pretest dan posttest untuk mengukur pengetahuan guru dalam pelatihan ini serta kuesioner pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan tugas yang dikumpulkan oleh guru, terdapat 2 guru yang tidak aktif dalam pelatihan atau tidak mengumpulkan tugas 1, 2 dan 3, dan 4 orang guru tidak mengumpulkan tugas 3. Hasil pretest dan posttest menunjukkan adanya penurunan dari rata-rata pretest dan posttest-nya. Namun tugas yang dihasilkan cukup menunjukkan hasil yang signifikan terkait pemanfaatan Trello itu sendiri. Pelaksanaan kegiatan ini menghasilkan kemampuan guru meningkat dalam memanfaatkan Trello untuk mendukung pembelajaran kolaboratif sebesar 56% yang mengumpulkan sebuah video pemanfaatan Trello.Collaborative learning has an important role in developing social interaction between students. Collaborative learning benefited students' understanding and increased their ability to solve problems in groups. The Covid-19 pandemic made problems in learning more complex, and teachers were required to produce competent graduates. Therefore, the purpose of this training activity was to increase student understanding and students' ability to solve problems. Problem-solving could be trained in students using management assignment collaboration. So this training was needed for teachers to manage assignments using the Trello website. This training activity also supported improving teachers' abilities, especially by using Trello applications in implementing collaborative learning. Many 16 teachers from SMKN 9 and SMKN 12 Malang were willing to participate in this training. This training was held offline and online for two days on 11-12 August 2022. The method of this training was lecturing in delivering material, demonstrating, and giving assignments. The training was evaluated using a pretest, posttest, and questionnaire. Based on the assignments collected by the teacher, two teachers were not active in training or did not submit three assignments, and four teachers did not submit third assignments. The results of the pretest and posttest described a difference from the average. However, the resulting tasks show significant results regarding using Trello. Implementing this activity increased teachers' ability to use Trello in supporting collaborative learning by 56% who submitted a video on using Trello.