Danang Febriyantoko
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan Pengembangan Sekolah Siaga Bencana untuk Anak Penyandang Disabilitas MTs LB/A Yaketunis Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta Bambang Pramono; Danang Febriyantoko
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i1.4698

Abstract

Yogyakarta merupakan daerah yang rawan terhadap ancaman bencana alam termasuk bencana gempa bumi. Anak-anak merupakan kelompok rentan yang sering kali menjadi korban ketika benca terjadi, terutama anak-anak disabilitas, termasuk penyandang tunanetra. Yaketunis merupakan lembaga pendidikan formal yang khusus diperuntukkan bagi anak dan remaja penyandang disabilitas dalam hal keterbatasan penglihatan. Sekolah memiliki peranan penting dalam upaya membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana. Di dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana tentunya dibutuhkan pengetahuan yang baik mengenai risiko bencana yang dapat terjadi. Dalam praktiknya beberapa materi pelajaran terkait kebencanaan dapat diberikan di sela-sela materi pembelajaran, namun hal tersebut masih perlu dikembangkan demi terwujudnya sekolah siaga bencana di lingkungan Yaketunis. Pelatihan ini diberikan kepada siswa MTsLB/A Yaketunis dengan tujuan agar siswa dengan kebutuhan khusus mempunyai pengetahuan mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan cara menganalisis kerentanan yang ada di sekolah yang kemudian mengetahui tempat yang dirasa aman sebagai tempat berlindung ketika terjadi bencana. Metode yang digunakan yakni mengikuti proses pembelajaran orientasi dan mobilitas yang telah diajarkan oleh pihak sekolah kemudian mengkombinasikanya dengan pengetahuan mengenai  manajemen kebancanaan dengan cara menaganalisis spot-spot yang ada di sekolah untuk lebih mengenali lingkungan fisik siswa. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengenali lingkungan sekolah dapat lebih dioptimalkan dengan penggunaan peta jalur evakuasi bencana yang telah diberi huruf braile, sehingga pada saat mata pelajaran orientasi dan mobilitasi peta tersebut dapat digunakan sebagai rujukan untuk lebih mngenali lingkungan fisik serta membekali diri mereka dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Yogyakarta is a region prone to earthquake and other natural disasters. Children are usually the risque ones that often become victim at times of disaster, especially the disabled ones, e.g. blind. Yaketunis is a formal education association that specializes in the education for disabled children and teens in regard of blindness. This school has an important role in building alertness against disasters. This eventually leads to the need of good knowledge of the possible risks resulting from disasters. In its practice, several education materials about disasters are given in-between their formal lessons, yet these still need improvement to create an alertness against disasters in Yaketunis environment. This workshop is given to Yaketunis special high school with the aim for the disabled students to have awarness and alertness of prospective disasters by knowing which parts of the school pose risks for them and to distinguish which places are safe to be used as shelter in times of need. The method used in this workshop is to combine the orientation and mobilization that have been taught by the school with the knowledge of disaster alertness management to analyze spots at school so they are more aware of their surroundings physically. The results show that students’ understanding to their school environment can be optimized with the use of evacuation map written in braile, so that the lesson for orientation and mobilization can be dedicated to that map reading as a guide to understand their surrounding and to equip them with safety measures in times of disasters.