Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Unification of Marriage Law and Its Problems Syahrul Syahrul; Evie Syalviana
TASAMUH: Jurnal Studi Islam Vol 12 No 2 (2020): Tasamuh: Jurnal Studi Islam
Publisher : LPPM IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/tasamuh.v12i2.255

Abstract

Abstrak Law is a normative rule that govern human behaviors. The development of law as rule is not stagnant in one situation. But, its grew out from the awareness of society that requires the existence of law. Therefore, law always adopts the values that grow in society like; customary law, traditions and religions law. The consequences of laws as social and cultural products, even products of political ideology, making law is always contextual with the reality of society. This article try to understand the unification of marriage law in Indonesia and the problems that arise in the unification process. Unification is process of unify the laws in sociey or unify the national law in society. The article finds that there are many problems arising from the unification of marriage law in Indonesia, especially those related to interfaith marriages. So, it is not surprising that there are so many products of the marriage law probide the interfaith marriage in Indonesia, especially if interfaith marriage involves woman and man Muslims. Keyword: Interfaith Marriage, National Law, Islamic Law Abstrak Hukum adalah aturan-aturan normatif yang mengatur pola perilaku manusia. Hukum tidak tumbuh di ruang yang vakum, melainkan tumbuh dari kesadaran masyarakat yang membutuhkan adanya suatu aturan bersama. Karena itu, hukum selalu mengadopsi nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat; nilai-nilai adat, tradisi dan agama. Konsekuensi hukum sebagai produk sosial dan kultural, bahkan juga produk politik yang bernuansa ideologi, menjadikan hukum selalu bersifat kontekstual. Tulisan ini berusaha untuk mengungkap tentang unifikasi hukum perkawinan di Indonesia dan problematika yang muncul pada proses unifikasi tersebut. Unifikasi merupakan penyatuan hukum yang berlaku secara nasional atau penyatuan pemberlakuan hukum secara nasional. Penulis menemukan adanya banyak persoalan yang muncul dari unifikasi hukum perkawinan di Indonesia, khususnya yang terkait dengan perkawinan beda agama. Maka, tidak heran jika begitu banyak produk undang-undang perkawinan yang menjadi penghalang terjadinya nikah beda agama di Indonesia, khususnya jika melibatkan orang Islam. Kata Kunci: Pernikahan Beda Agama, Hukum Nasional, Hukum Islam
EFIKASI DIRI AKADEMIK DALAM MENGHADAPI TUNTUTAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA Evie Syalviana
JIVA : Journal of Behavior and Mental Health Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v2i2.1773

Abstract

ABSTRACTThe challenges of students in dealing with the teaching and learning process are quite diverse, so there are also various ways of handling these students to deal with them. How to handle challenges in the teaching and learning process requires a positive concept of academic self-efficacy. This research is qualitative research with data collection tools using observation and interviews. Observation and interview guides are made according to aspects of the target behavior, namely level, breadth, and strength. Based on the results of the study, it shows that the subject has high self-efficacy in the field of science that is currently being undertaken. This can be seen in the seriousness of the subject towards the lecture materials and the efforts of the subject in dealing with difficulties in lecture assignments. Subjects have a high level of self-confidence in carrying out assignments in lectures. For the subject, although there are many difficulties in doing these tasks, the subject has high confidence to always be able to do the given task. Keywords: Academic self-efficacy, Students ABSTRAKTantangan mahasiswa dalam menghadapi proses belajar mengajar cukup beragam sehingga beragam pula cara penanganan mahasiswa tersebut untuk menghadapinya. Cara penanganan tantangan dalam proses belajar mengajar membutuhkan konsep efikasi diri akademik yang positif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan alat pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Panduan observasi dan wawancara dibuat sesuai dengan aspek dari target perilaku yaitu level, keluasan dan kekuatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek memiliki efikasi diri yang tinggi terhadap bidang ilmu yang dijalani saat ini. Hal tersebut nampak pada keseriusan subjek terhadap materi-materi kuliah dan upaya-upaya subjek dalam menghadapi kesulitan pada tugas-tugas kuliah. Subjek memiliki tingkat keyakinan diri yang tinggi pada pengerjaan tugas di perkuliahan. Bagi subjek walau terdapat banyak kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut, namun subjek memiliki keyakinan yang tinggi untuk selalu mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Kata kunci: Efikasi diri akademik, Mahasiswa