Erfan A. Hendrajat
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pentokolan Kepiting Bakau Scylla tranquebarica pada Substrat Berbeda Burhanuddin Burhanuddin; Erfan A. Hendrajat
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.564 KB)

Abstract

Penelitian pentokolan kepiting bakau (Scylla tranquibarica) dilakukan di Instalasi tambak Percobaan Maranak, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros pada bulan Nopember sampai Desember tahun 2016, bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan tingkat kelulusan hidup benih kepiting (crablet) yang ditokolkan dalam rangka penyediaan benih tokolan kepiting. Menggunakan 9 unit bak fiber glass berukuran 1x1x0,6 m, penelitian dirancang secara acak lengkap dengan 3 perlakuan substrat yaitu : A = pasir; B = tanah 10 cm dan C = tanah + rumput laut Gracillaria sp. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Ukuran awal benih kepiting (crablet) dengan bobot rata-rata 0,051±0,075 g dan lebar karapas 4,21±0,71 mm hasil dari perbenihan. Padat penebaran 25 ekor/m2. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Setiap 7 hari dilakukan sampling pertumbuhan dan kualitas air. Tingkat kelangsungan hidup dihitung setelah akhir penelitian. Berat akhir dan kelangsungan hidup kepiting bakau selama 30 hari pemeliharaan pada perlakuan A, B dan C masing-masing 1,71 g/ekor ±0,17 dan 41% ±3,7; 1,91g/ekor ±0,25 dan 28% ±2,6 serta 1,65 g/ekor ±0,23 dan 87,0 % ±1,3. Parameter kualitas air seperti suhu, salinitas , pH, oksigen terlarut, alkalinitas, amonia, nitrat dan PO4-P masih dalam batas yang layak untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau. Kata kunci: Pentokolan, Scylla tranquebarica, substrat berbeda, pertumbuhan, kelangsungan hidup 
Budidaya Ikan Bandeng dalam Keramba Jaring Apung di Muara Sungai Borongkalukua, Kabupaten Maros Erfan A. Hendrajat
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.88 KB)

Abstract

Ikan bandeng merupakan komoditas perikanan yang bersifat euryhalin (memiliki toleransi yang luas terhadap salinitas) dan dapat ditebar dengan kepadatan tinggi sehingga dapat dibudidayakan dalam keramba jaring apung (KJA) di laut dan muara sungai. Budidaya ikan bandeng dalam keramba jaring apung di muara sungai Borongkalukua sudah dilakukan sejak tahun 2.000 hingga sekarang. Unit KJA terdiri dari jaring dengan mesh size 1 inchi yang dipasang pada rangka rakit terbuat dari kayu kumia/bayam berukuran 4x4 m2 per petak yang diikatkan pada drum plastik sebagai pelampung. Penebaran benih ikan bandeng dengan berat awal 10 gr/ekor dilakukan pada bulan Maret dengan padat penebaran 2.500 ekor/petak. Pakan yang digunakan adalah mie apkir dan pakan komersil (pakan terapung) yang diberikan pada pagi dan sore hari. Panen dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 bulan dengan sintasan 85% dan berat akhir 250 gr/ekor atau produksi mencapai 540 kg/petak KJA dengan keuntungan per siklus sebesar Rp. 6.567.500. Kata kunci: Ikan bandeng, keramba jaring apung, muara sungai, Borongkalukua