Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE)

Analisis Tingkat Keberdayaan Petani Dalam Mengelola Usahatani di Kecamatan Banda Baro Kabupaten Aceh Utara Martina Martina; Zuriani Zuriani; Hafni Zahara; Riyandhi Praza
Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE) Vol. 6 No. 1 (2023): March
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.982 KB) | DOI: 10.32530/jace.v6i1.577

Abstract

Kecamatan Banda Baro terdapat sembilan gampong dengan jumlah masyarakat miskinnya yang terbilang banyak yaitu berjumlah 1.768 rumah tangga atau sebesar 78,89 persen dari seluruh rumah tangga petani yang ada di Kecamatan Banda Baro. Kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Banda Baro diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi pertanian petani, menambah wawasan atau skill petani dalam kegiatan usahatani dan dalam menambah sarana prasarana bagi kelompok tani, disamping layanan umum lain yang dibutuhkan petani agar dapat meningkatkan keberdayaan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberdayaan petani dalam mengelola usahatani di Kecamatan Banda Baro, Aceh Utara. Jumlah sampel penelitian sebanyak 105 petani dan Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif yang diukur menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan petani dalam mengelola usahatani rata-rata memperoleh nilai indeks sebesar 74,63 persen yang berada pada kategori berdaya artinya petani berdaya dalam melakukan setiap tahapan dalam proses produksi pertanian, berdaya dalam pemasaran hasil karena petani menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pemasaran yang dapat menampung hasil panen petani, berdaya dalam meningkatkan produktivitas usahatani, mampu menjalin kerjasama dengan lembaga agribisnis, dan adanya jaminan keberlanjutan usahatani yang dilakukan petani. Namun, dalam pengadaan sarana produksi pertanian, berada pada kategori kurang berdaya dengan perolehan indeks sebesar 62,33 persen. Kurang berdayanya petani disebabkan ketidakpastian memperoleh pupuk subsidi dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengadaan sarana produksi.