Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Agrifo: Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh

Dampak Sawitisasi Terhadap Lingkungan di Aceh Utara Teuku Kemal Fasya; Riyandhi Praza; Dedi Fariadi
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 7, No 1 (2022): Vol 7, Nomor 1 : April 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v7i1.8357

Abstract

Aceh Utara, sebagai salah satu kabupaten terbesar, baik dari segi luas dan penduduk, termasuk wilayah tutupan hutan, mengalami masalah lingkungan yang sama hebatnya seperti semua daerah yang memiliki lahan subur. Problem yang sama dimiliki oleh Aceh Utara adalah mulai hilangnya area hutan baik akibat illegal logging, legal logging baik oleh Hak Penguasan Hutan (HPH), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Pengelolaan (HPL) sebagaimana diatur di dalam PP No 40 tahun 1996. Namun masalahnya, pengaturan agraria secara konstitusional tersebut melahirkan prahara di dalam praksisnya, apalagi ketika politik desentralisasi yang menjadikan lingkungan dan hutan yang dikuasai pemerintah daerah tingkat dua sebagai ruang yang dieksploitasi atas nama kesejahteraan dan kepentingan pendapatan asli daerah (PAD).Dari penelitian ini, diupayakan untuk menelisik masalah pengelolaan lingkungan yang telah melahirkan krisis ekologi tersebut. Salah satunya adalah masalah sawitisasi yang telah melahirkan dampak kerusakan lanjutan (collateral damage) yang menyebabkan terjadinya defisit sosial, ekonomi, antropologis, kultural, dan ekologis sendiri. Tentu kemudian berdampak pada defisit pembangunan secara keseluruhan yang menyebabkan indeks pembangunan manusia (human development index) ikut menurun.Banjir besar terakhir yang menimpa Aceh Utara pada awal Desember 2020 menyebabkan 23 kecamatan terdampak dan ribuan lahan pertanian menjadi terendam hingga menyebabkan gagal panen. Kejadian ini tidak dapat dianggap sebagai siklus alami, tapi memang kerusakan di wilayah hulu yang semakin parah dan menjadi tumbal bagi masyarakat yang tinggal di wilayah penyangga terutama masyarakat rural.Penelitian ini menunjukkan bahwa sawit telah menyebabkan krisis lingkungan dan kerugian yang diterima masyarakat akibat deforestasi dan munculnya perkebunan ilegal, termasuk yang dilakukan oleh perusahaan Satya Agung. Ada pola mafia dalam pemanfaatan lahan negara yang digunakan untuk industri sawit. 
Analisis Tingkat Kesejahteraan Petani Padi Sawah Di Kabupaten Aceh Utara M Martina; Riyandhi Praza
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 3, No 2 (2018): November 2018
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v3i2.1109

Abstract

Aceh Utara is an area of rice production centres in Aceh Province which has a large contribution in fulfillment food needs of community. Even though, does’t guarantee the high level of prosperity of rice farmers in Aceh Utara. The research aims to analyze prosperity level rice farmers in Aceh Utara.The research implemented in Sawang District, Lhoksukon, and Baktiya as an area of rice production centers in Aceh Utara. The sample in this research were 60 farmers who do rice farming and analyzed using quantitative descriptive analysis based on prosperity indicators of farmers namely the level of structure of farmer's household income, structure of household food consumption, performance level of household food security, the level of purchasing power of farmer households, and the development of the farmers' exchange rate. Analysis results from indicators of income strusture, structure of household food consumption, performance level of household food security show that the level of prosperity of farmers is still low while seen from the level of purchasing power of farmer households, and the development of the farmers' exchange rate already well
Identifikasi Pelaksanaan Metode Penyuluhan Pertanian Pada Petani Padi Sawah di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Martina Martina; Riyandhi Praza
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 5, No 2 (2020): November 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v5i2.3881

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan metode penyuluhan pertanian pada petani padi sawah di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Dewantara dengan jumlah responden sebanyak 40 orang petani dan empat orang petugas penyuluh. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kunjungan dilakukan penyuluh melalui kunjungan ke rumah dan ke kelompok tani. Metode sekolah lapang dilaksanakan dalam kegiatan usaha tani padi sawah yang meliputi kegiatan pengolahan tanah, persemaian benih, dan penanaman sistem jajar legowo. Pelaksanaan metode pelatihan meliputi pelatihan pembenihan, pengolahan tanah, pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati, metode Demplot dilakukan pada lahan petani yaitu demplot sistem jajar legowo 2:1. Metode temu wicara dilakukan penyuluh, ketua kelompok tani, dan pemerintah dan pelaksanaan studi banding pada kegiatan demplot usaha tani padi kelompok lain yang berhasil.
IDENTIFIKASI SALURAN PEMASARAN KOPI ARABIKA GAYO PADA CV. GAYO MANDIRI COFFEE KABUPATEN BENER MERIAH Riyandhi Praza
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v2i1.509

Abstract

The high selling price of coffee paid by consumers (importers) has not been felt by farmers. The development of Gayo Arabica Coffee marketing then emerged Cooperative and CV in Bener Meriah Regency in accommodating the production of farmers one of them. CV.Gayo Mandiri Coffee (GMC) located in District Bandar, Bener Meriah Regency. CV Gayo Mandiri Coffee is engaged in Gayo Arabica coffee marketing activities. This study aims to identify the marketing channel and the Gayo Arabica coffee production process. The research was conducted using qualitative descriptive method to analyze the primary and secondary data obtained. Primary data obtained through interviews and observations, while secondary data obtained through the literature associated with this research. Gayo Arabica coffee marketing in CV.Gayo Mandiri Coffee in marketing its products there are two channels, from collectors to producers to consumers, from producers directly to consumers and from producers to retailers as well as through intermediaries then to the hands of consumers. The most dominant channels contained in CV.Gayo Mandiri is channel I because this channel is the most effective and efficient in the marketing of green bean coffee Arabica Gayo.
Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Kabupaten Aceh Utara Martina Martina; Riyandhi Praza; Adhiana Adhiana
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 6, No 1 (2021): Vol 6, Nomor 1 : April 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v6i1.4985

Abstract

Kabupaten Aceh Utara merupakan wilayah sentra produksi padi sawah  di Provinsi Aceh dengan luas tanam  mencapai 75.800 Ha dengan produksi 389.945,41 ton. Sebagian besar masyarakatnya memiliki pekerjaan sebagai petani padi sawah. Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Utara sebanyak 556.566 jiwa, dan sekitar 27,56 persen merupakan penduduk miskin. Kesejahteraan rumah tangga petani dapat diketahui dari besarnya pengeluaran rumah tangga petani padi sawah yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pendapatan,  luas lahan usaha tani, jumlah tanggungan, jumlah anak yang masih sekolah, dan umur kepala keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pengeluaran rumah tangga petani padi sawah di Kabupaten Aceh Utara. Responden dalam penelitian ini sebanyak 60 kk dengan analisis data mengunakan model analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel pendapatan, luas lahan, jumlah tanggungan, jumlah anak masih sekolah, dan umur kepala keluarga berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga petani padi sawah di Kabupaten Aceh Utara, sedangkan secara parsial hanya variabel pendapatan dan jumlah tanggungan yang berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga petani padi sawah
Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Kabupaten Aceh Utara Martina Martina; Riyandhi Praza; Adhiana Adhiana
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 6, No 1 (2021): Vol 6, Nomor 1 : April 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v6i1.4986

Abstract

Kabupaten Aceh Utara merupakan wilayah sentra produksi padi sawah  di Provinsi Aceh dengan luas tanam  mencapai 75.800 Ha dengan produksi 389.945,41 ton. Sebagian besar masyarakatnya memiliki pekerjaan sebagai petani padi sawah. Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Utara sebanyak 556.566 jiwa, dan sekitar 27,56 persen merupakan penduduk miskin. Kesejahteraan rumah tangga petani dapat diketahui dari besarnya pengeluaran rumah tangga petani padi sawah yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pendapatan,  luas lahan usaha tani, jumlah tanggungan, jumlah anak yang masih sekolah, dan umur kepala keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pengeluaran rumah tangga petani padi sawah di Kabupaten Aceh Utara. Responden dalam penelitian ini sebanyak 60 kk dengan analisis data mengunakan model analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel pendapatan, luas lahan, jumlah tanggungan, jumlah anak masih sekolah, dan umur kepala keluarga berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga petani padi sawah di Kabupaten Aceh Utara, sedangkan secara parsial hanya variabel pendapatan dan jumlah tanggungan yang berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga petani padi sawah
Analisis Hubungan Pengeluaran Dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Di Kabupaten Aceh Utara Riyandhi Praza; Nurasih Shamadiyah
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 5, No 1 (2020): April 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v5i1.2735

Abstract

Pangsa pengeluaran pangan berhubungan terbalik dengan ketahanan pangan, semakin besar pangsa pengeluaran pangan maka semakin rendah ketahanan rumah tangga yang bersangkutan. Pendapatan merupakan salah satu faktor yang menentukan pola konsumsi rumah tangga. Pendapatan yang semakin tinggi menunjukkan daya beli semakin meningkat dan meningkat pula aksesbilitas terhadap pangan yang berkualitas lebih baik. Aceh Utara merupakan salah satu kabupaten yang potensial atas kerawanan pangan (Badan Pusat Statistik Aceh dalam angka, 2018). Mayoritas Kecamatan di Aceh Utara menjadikan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Penelitian ini dilakukan di 3 kecamatan, yaitu Baktiya, Sawang, dan Lhoksukon dengan sampel berjumlah 60 orang petani padi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) mengetahui besarnya proporsi pengeluaran pangan  terhadap pengeluaran total rumah tangga petani menurut kelompok pendapatan, (2) mengetahui tingkat konsumsi pangan (energi dan protein) rumah tangga petani Utara berdasarkan strata pendapatan dan (3) menganalisis kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani menurut kelompok pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian di atas dari persamaan pangsa pengeluaran diperoleh persentasi ketahanan pangan rumah tangga petani di Kabupaten Aceh Utara menunjukkan bahwa rumah tangga petani yang tahan pangan sebanyak 25 petani (41,67%) dari total sample penelitian. Selanjutnya, diperoleh rumah tangga petani dengan kategori kurang pangan sebanyak 1 petani (1,67%), rumah tangga petani dengan kategori rentan pangan sebanyak 2 petani (3,33%), dan rumah tangga petani dengan kategori rawan pangan sebanyak 32 petani (53,33%) dari total sample penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani yang memiliki pendapatan rendah berada dalam kategori rawan pangan.