Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Agrifo: Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh

Analisis Penawaran Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia ke China (Pendekatan Error Correction Model) Marizha Nurcahyani
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 5, No 2 (2020): November 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v5i2.3131

Abstract

Beragam penggunaan minyak nabati pada makanan menyebabkan permintaan yang cenderung meningkat setiap tahunnya. CPO merupakan salah satu minyak nabati yang paling banyak di konsumsi di dunia. Salah satu produsen terbesarnya adalah Indonesia dengan salah satu konsumennya adalah China. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa faktor- faktor yang memengaruhi Ekspor CPO Indonesia ke China pada tahun 1990 sampai 2015. Metode yang digunakan adalah metode Error Correction Model (ECM) untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada jangka panjang dan jangka pendek. Variabel yang akan diteliti yakni volume ekspor CPO Indonesia oleh China dengan factor  yang mempengaruhi antara lain waktu, harga CPO Internasional, harga barang subtitusi (minyak kedelai) dan bea ekspor (Malaysia dan Indonesia). Hasil analisis menunjukkan bahwa volume ekspor CPO Indonesia ke China dipengaruhi oleh bea ekspor CPO Indonesia secara negatif dan signifikan baik dalam jangka panjang maupun pendek.
Analisis Penawaran Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia ke China (Pendekatan Error Correction Model) Marizha Nurcahyani
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 5, No 2 (2020): November 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v5i2.3628

Abstract

Beragam penggunaan minyak nabati pada makanan menyebabkan permintaan cenderung meningkat setiap tahunnya. CPO merupakan salah satu minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Salah satu produsen terbesarnya adalah Indonesia dengan salah satu konsumennya adalah China. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa faktor- faktor yang memengaruhi ekspor CPO Indonesia ke China pada tahun 1990 sampai 2015. Metode yang digunakan adalah metode Error Correction Model (ECM) untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada jangka panjang dan jangka pendek. Variabel yang diamati yaitu volume ekspor CPO Indonesia oleh China dengan faktor  yang memengaruhi antara lain waktu, harga CPO Internasional, harga barang subsitusi (minyak kedelai), dan bea ekspor (Malaysia dan Indonesia). Hasil analisis menunjukkan bahwa volume ekspor CPO Indonesia ke China dipengaruhi oleh bea ekspor CPO Indonesia secara negatif dan signifikan baik dalam jangka panjang maupun pendek.
Analisis Kinerja Ekspor Minyak Atsiri Indonesia Di Pasar Internasional Marizha Nurcahyani; Siti Sabrina Salqaura
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 8, No 1 (2023): Vol 8, Nomor 1 : April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v8i1.11771

Abstract

Minyak atsiri merupakan komoditas ekspor non migas yang dibutuhkan di berbagai industri. Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan ekspor minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisa kinerja ekspor minyak atsiri Indonesia di pasar internasional selama periode 2013 sampai 2022 dengan menggunakan alat analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk menganalisis daya saing komparatif, Export Competitiveness Index (ECI) untuk menganalisis daya saing kompetitif, dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) untuk menganalisis spesialisasi perdagangannya. Berdasarkan hasil analisis, kinerja ekspor minyak atsiri Indonesia di pasar Internasional disimpulkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif dengan nilai Indeks Revealed Comparative Advantage Advantage (RCA) melebihi satu. Keunggulan komparatif minyak atsiri Indonesia di negara tujuan ekspor yang sangat kuat berturut-turut yaitu Perancis, China, India dan Amerika Serikat. Berdasarkan rata – rata nilai Export Competitiveness Index (ECI),Indonesia mencatat rata-rata nilai sebesar 1. Hal ini berarti Indonesia memiliki keunggulan daya saing kompetitif terhadap minyak atsiri. Berdasarkan rata-rata nilai  Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), minyak atsiri Indonesia bernilai positif, ini berarti Indonesia memiliki tingkat spesialisasi yang tinggi dalam produksi dan ekspor minyak atsiri.