Karmayanto Karmayanto
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SALURAN DAN MARJIN TATANIAGA KOPI DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Siti Abir Wulandari; Karmayanto Karmayanto
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.536 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i1.44

Abstract

Coffee production in Jambi Province in 2017 was 13,636 tons with an average productivity of 0.5 tons/ha. Coffee production in Tanjung Jabung Barat Regency amounted to 1,081 tons with an average productivity of 0.4 tons/ha. Betara District produces coffee of 594 tons with productivity of 0.4 tons/ha. Mekar Jaya Village has the largest planting area of 399 ha with a production of 133 tons and productivity of 0.33 tons / ha. This high coffee production, especially when viewed from the benefits received by farmers, does not reflect the efficiency of the marketing system. Farmers do not have the power to determine prices to consumers. The purpose of this study is to identify the trading channe and determine the coffee trading margin. This research was conducted in Mekar Jaya Village, Betara District, Tanjung Jabung Barat Regency. Sampling was done by survey method and Snowball sampling, analyzed descriptively both qualitatively and quantitatively. The results showed that there was 1 coffee trading channel pattern with an average trading margin between farmers and collectors of Rp. 3000/kg, while the average margin between collectors and collectors is Rp. 5000/kg. The total trading margin of the farmers' trading margins with collectors, collectors and collectors is Rp. 8000 / kg.Keywords: Coffee, marketing, merchantman AbstrakProduksi kopi di Provinsi Jambi pada tahun 2017 adalah 13.636 ton dengan produktivitas rata-rata 0,5 ton/ha. Produksi kopi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 1.081 ton dengan produktivitas rata-rata 0,4 ton/ha.  Kabupaten Betara menghasilkan kopi 594 ton dengan produktivitas 0,4 ton/ha. Desa Mekar Jaya memiliki luas tanam terbesar yaitu sebsar 399 ha dengan produksi 333 ton dan produkstivitas 0,33 ton/ha. Tingginya produksi kopi ini terutama bila dilihat dari keuntungan yang diterima petani belum mencerminkan efisiensi sistem pemasaran. Petani tidak memiliki kekuatan dalam menentukan harga kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi saluran tataniaga dan menentukan marjin tataniaga kopi.Penelitian ini dilakukan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode survey dan Snowball sampling, dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 pola saluran tataniaga kopi dengan rata-rata margin tataniaga antara petani dengan pengumpul sebesar Rp. 3000/kg, sedangkan margin rata-rata antara pengumpul dengan pengumpul sebesar Rp. 5000/kg. Margin tataniaga total dari margin tataniaga petani dengan pengumpul, pengumpul dengan pengumpul sebesar adalah Rp. 8000/kg.Kata Kunci: Kopi, pemasaran, lembaga tataniaga