Siti Abir Wulandari
Universitas Batanghari

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kontribusi Pendapatan Usahatani Tanaman Sela Dalam Meringankan Biaya Produksi Tanaman Kelapa Sawit Muda Siti Abir Wulandari
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.528 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i2.53

Abstract

Salahsatu kebijakan sektor perkebunan Provinsi Jambi tahun 2019 adalah peremajaan kelapa sawit dengan luas replanting kelapa sawit di Provinsi Jambi adalah 15.177 ha. Sesuai program pemerintah pusat, target peremajaan kelapa sawit di Propinsi Jambi pada tahun 2018 seluas 20 ribu hektar. Tersebar di enam kabupaten yakni Muaro Jambi, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, Bungo, Merangin dan Tebo. Program peremajaan tanaman sawit diupayakan melalui bantuan dana hibah sebesar Rp 25 juta per hektaredan sisanya didanai kredit perbankan.Bantuan ini berasal dari Kementerian Keuangan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. Selain itu petani dianjurkan untuk melakukan usahatani tanaman sela selama masa tunggu kelapa sawit berproduksi.Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar biaya yang dibutuhkan untuk usahatani kelapa sawit, mengitung besar biaya yang dibutuhkan untuk usahatani tanaman sela, menghitung pendapatan usahatani tanaman sela selama 5 tahun ( 1 periode = 3 bulan) serta menghitung  besar kontribusi tanaman sela untuk menutupi biaya tanaman kelapa sawit.Penelitian ini di laksanakan di  Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi, dipilihnya lokasi penelitian ini karena Kecamatan Sungai Bahar merupakan tempat penanaman kelapa sawit pertama di Provinsi Jambi oleh sebab itu Kecamatan Sungai Bahar menjadi contoh bagi petani eks Perkebunan Inti Rakyat (PIR-Trans) dan petani plasma dalam melakukan peremajaan di seluruh Provinsi Jambi. Jenis data yang di kumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan waktu adalah jenis data cross section (satu waktu tertentu), dan jenis data menurut skala pengukuran adalah data rasio. Sumber data yang digunakan berasal daridata primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari hasil penelitian disederhanakan  dengan cara tabulasi dan persentase, kemudian dianalisis secara deskriptif. Kemudian dilanjutkan dengan analisis pendapatan usahatani kelapa sawit dan  tanaman sela. Kajian ekonomi selama 5 tahun dan melakukan uji beda dua rata-rata. Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa :Biaya yang dibutuhkan untuk usahatani kelapa sawit usia muda yaitu sebesar Rp. 73.410 /ha/bln denga rata-rata luas lahan 2,8 Ha. Biaya yang dibutuhkan untuk usahatani tanaman sela yaitu sebesar Rp. 289.079/ha/bln.Rata-rata pendapatan usahatani tanaman sela yaitu sebesar Rp 7.139.003/ha/bln. Pendapatan usahatani tanaman sela berkontribusi 100 % dalam untuk menutupi biaya tanaman kelapa sawit kaena seluruh biaya operasional tanaman kelapa sawit muda tertutupi oleh pendapatan tanaman sela.  Kata Kunci : Usahatani, Kelapa sawit, Replanting, Tanaman sela,
KONTRIBUSI KOMODITI KOPRA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA TANI DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Siti Abir Wulandari
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 3, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.452 KB) | DOI: 10.33087/mea.v3i2.40

Abstract

Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan daerah yang memiliki areal tanam terbesar di Propinsi Jambi di atas Kabupaten Tanjung Jabung Barat, namun produktivitasnya berada di bawah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Data produksi kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar 50.254 Ton dengan produktivitas rata-rata sebesar 0.85 Ton/ha dimana Kecamatan Mendahara merupakan kecamatan dengan produksi tertinggi sebesar 17.812 Ton/ha diikuti dengan Kecamatan Muara Sabak Timur yang mempunyai produksi sebesar 9.125 Ton/ha dari 11 kecamatan yang semuanya mengusahakan usahatani kelapa.Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, perlu adanya usaha yang kongkrit sehingga program pembangunan pertanian dapat mencapai sasaran yaitu meningkatkan produksi, meningkatkan pendapatan petani dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan bagi petani dan keluarganya dari hasil penjualan kopra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kegiatan pengolahan kopra,menganalisis tingkat pendapatan petani kopra,mengetahui kontribusi pendapatan kopra terhadap pendapatan rumah tangga tani.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi, populasinya adalah petani kopra. Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan metode Multistage Sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan dianalisis secara deskriptif (baik kualitatif maupun kuantitatif).Hasil penelitian menunjukkan Rata-rata pendapatan petani kopra di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 2,984.468,00 per bulannya. Dan rata-rata kontribusi pendapatan usahatani kopra terhadap pendapatan keluarga petani di daerah penelitian adalah sebesar 73,61%.
SALURAN DAN MARJIN TATANIAGA KOPI DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Siti Abir Wulandari; Karmayanto Karmayanto
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.536 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i1.44

Abstract

Coffee production in Jambi Province in 2017 was 13,636 tons with an average productivity of 0.5 tons/ha. Coffee production in Tanjung Jabung Barat Regency amounted to 1,081 tons with an average productivity of 0.4 tons/ha. Betara District produces coffee of 594 tons with productivity of 0.4 tons/ha. Mekar Jaya Village has the largest planting area of 399 ha with a production of 133 tons and productivity of 0.33 tons / ha. This high coffee production, especially when viewed from the benefits received by farmers, does not reflect the efficiency of the marketing system. Farmers do not have the power to determine prices to consumers. The purpose of this study is to identify the trading channe and determine the coffee trading margin. This research was conducted in Mekar Jaya Village, Betara District, Tanjung Jabung Barat Regency. Sampling was done by survey method and Snowball sampling, analyzed descriptively both qualitatively and quantitatively. The results showed that there was 1 coffee trading channel pattern with an average trading margin between farmers and collectors of Rp. 3000/kg, while the average margin between collectors and collectors is Rp. 5000/kg. The total trading margin of the farmers' trading margins with collectors, collectors and collectors is Rp. 8000 / kg.Keywords: Coffee, marketing, merchantman AbstrakProduksi kopi di Provinsi Jambi pada tahun 2017 adalah 13.636 ton dengan produktivitas rata-rata 0,5 ton/ha. Produksi kopi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 1.081 ton dengan produktivitas rata-rata 0,4 ton/ha.  Kabupaten Betara menghasilkan kopi 594 ton dengan produktivitas 0,4 ton/ha. Desa Mekar Jaya memiliki luas tanam terbesar yaitu sebsar 399 ha dengan produksi 333 ton dan produkstivitas 0,33 ton/ha. Tingginya produksi kopi ini terutama bila dilihat dari keuntungan yang diterima petani belum mencerminkan efisiensi sistem pemasaran. Petani tidak memiliki kekuatan dalam menentukan harga kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi saluran tataniaga dan menentukan marjin tataniaga kopi.Penelitian ini dilakukan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode survey dan Snowball sampling, dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 pola saluran tataniaga kopi dengan rata-rata margin tataniaga antara petani dengan pengumpul sebesar Rp. 3000/kg, sedangkan margin rata-rata antara pengumpul dengan pengumpul sebesar Rp. 5000/kg. Margin tataniaga total dari margin tataniaga petani dengan pengumpul, pengumpul dengan pengumpul sebesar adalah Rp. 8000/kg.Kata Kunci: Kopi, pemasaran, lembaga tataniaga
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP TEMPE DI PASAR ANGSO DUO KOTA JAMBI Siti Abir Wulandari; RA Rani Eka Fitri
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.368 KB) | DOI: 10.33087/mea.v5i1.64

Abstract

This research was conducted to find out about the general description of consumer perception towards tempe, consumer preference towards tempe and to find the correlation between perception and preference towards tempe in Pasar Angso Duo Kota Jambi. The reason this research was conducted in Pasar Angso Duo Kota Jambi Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin, because the market in this place is the largest market or the central market in Kota Jambi and costumer came from all the social class. Data collection for this research were implemented on November 2019. Number of sample studied was 50 people. The research hypothesis proposed is thought to have a correlation between perception and consumer preferences for tempe in Pasar Angso Duo Kota Jambi. Chi-Square test statistical analysis was used to examine the correlation between perception and consumer preferences for tempe. The results showed that there was no correlation between perception and consumer preferences for tempe in Pasar Angso Duo Kota Jambi, seen from count = 0.646 > table 0.481 with α = 5% the same as using SPSS where the results of  count = 0.646 ( Sig.2-sided) = 000 < α = 5%.Keyword : Perception, Preference, and Tempe.ABSTRAK            Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi konsumen terhadap tempe, untuk mengetahui gambaran preferensi konsumen terhadap tempe dan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dengan preferensi terhadap tempe di Pasar Angso Duo Kota Jambi. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Angso Duo Kota Jambi Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin, dengan alasan bahwa pasar tersebut merupakan pasar terbesar atau pasar induk yang ada di Kota Jambi dan konsumen yang berbelanja di Pasar Angso Duo terdiri dari berbagai lapisan masyarakat Jambi dan sekitarnya. Pengambilan data penelitian di laksanakan pada bulan November 2019. Adapun jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 50 orang. Hipotesis penelitian yang diajukan diduga terdapat hubungan antara persepsi dengan preferensi konsumen terhadap tempe di Pasar Angso Duo Kota Jambi. Analisis statistik uji Chi-Square digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi dengan preferensi konsumen terhadap tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi dengan preferensi konsumen terhadap tempe di Pasar Angso Duo Kota Jambi, dilihat dari hitung = 0,646 > tabel 0,481 dengan  = 5% sama dengan menggunakan SPSS dimana hasil hitung = 0,646 (Sig.2-sided) = 000 < α = 5%.Kata Kunci : Persepsi, Preferensi, dan Tempe.
Kajian Kesejahteraan Petani kelapa Sawit Di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Siti Abir Wulandari; Andi Wiranata
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v7i1.107

Abstract

Pendapatan dan pengeluaran dalam kegiatan usahatani dianggap memiliki pengaruh penting terhadap kesejahteraan keluarga. Petani akan berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya untuk meningkatkan pendapatan sehingga akan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pengusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Tebing Tinggi lebih dominan dibandingkan dengan jenis komoditas perkebunan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerimaan dan pengeluaran serta mengkaji kesejahteraan petani kelapa sawit di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian dilakukan di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjab Barat. Responden dipilih berdasarkan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif baik kuantitatif maupun kualitatif untuk menggambarkan penerimaan, pengeluaran  dan kesejahteraan petani.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penerimaan petani kelapa sawit di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi selama satu tahun sebesar Rp 6.347.802,-/bulan dengan kisaran penerimaan terendah sebesar Rp.3.278.571,-/bulan dan penerimaan tertinggi sebesar Rp.6.390.000,-/bulan. Rata-rata pengeluaran petani kelapa sawit di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi terdiri dari pengeluaran factor produksi sebesar Rp. 409.981,-/bulan, sedangkan pengeluaran konsumsi sebesar Rp 1.966.945,-/bulan.  Kesejahteraan petani kelapa sawit di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi masuk dalam kategori sejahtera dengan nilai NTS sebesar 2 (NTS>1), yang berarti nilai penerimaan lebih besar dari jumlah yang dikeluarkan baik untuk usahatani maupun konsumsi rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan petani dari usahatani kelapa sawit sudah mampu memenuhi atau melebihi  pengeluaran (pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pengeluaran biaya produksi) yang harus dibayarkan oleh petani.
Pendapatan dan Efisiensi Teknis Usaha Tani Jernang (Daemonorops Draco) di Desa Lamban Sigatal Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi Siti Abir Wulandari; Jonathan Tio Pande Simbolon
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 6, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v6i2.101

Abstract

The purpose of this research is to find out; (1) jernang farming activities in Lamban Sigatal Village, Pauh District, Sarolangun Regency, Jambi Province (2) analyzing production costs in jernang farming in Lamban Sigatal Village, Pauh District, Sarolangun Regency, Jambi Province (3) analyzing jernang farming income in Lamban Sigatal Village, Subdistrict Pauh, Sarolangun Regency, Jambi Province. This research was conducted in Lamban Sigatal Village, Pauh District, Sarolangun Regency, Jambi Province, this research was conducted in June 2021, with a total sample of 15 data used in the study. The analytical method used in this study was carried out in a qualitative descriptive way, to answer objectives one, two, and three, which were obtained from the results of interview reports and observations.. Based on the results of the study indicate that the average total cost is Rp. 10,597,544 /Harvest Period consists of a fixed fee of Rp. 70,550/Harvest Period and a variable fee of Rp. 10,526,993 // Harvest Period. The average income obtained by farmers is Rp. 86.400.000 / Harvest Period, for an income of Rp. 75,802,456/Harvest Period. Jernang plants use organic and inorganic fertilizers. Fertilizer is given in several stages, first given before or at the same time as planting, fertilizer is inserted into the planting hole at a dose of 2 kg per planting hole or NPK 100 g per planting hole. Furthermore, continued fertilizer was started after the plants were 6 months old. NPK with doses between 50-100 grams per plant which is done every 6 months. Fertilization of compost or manure is also done by placing it around the plants. Harvesting of fruit is done once every 3 months to get optimal results and the average yield of jernang is 1,080 Kg/Harvest Period. Marketing is done indirectly by delivering the jernang to the buyer's location  
Ekspor CPO (Crude Palm Oil) Indonesia Ke India Dengan Analisis Model Gravity Siti Abir Wulandari
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 7, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v7i2.136

Abstract

The agricultural sector is one of the sectors that takes a role in international trade. Exports are one way to increase state revenues and in turn can stimulate an increase in Gross Domestic Product (GDP). Exports are the most important part that must be considered for the achievement of sustainable economic development. In this case the progress of the export of a country that has no constraints will benefit the country itself. One of Indonesia's mainstay export commodities is palm oil (CPO). India is the main destination country for Indonesian CPO exports. The consumption of vegetable oils in India has increased over the past two decades as populations grow, incomes increase, and restaurants have sprung up to cater to crowds who start eating out more often. The Indian state's vegetable oil imports have soared to 15 million tonnes from 4 million just two decades ago, but imports fell in 2019/20 and 2020/21 after pandemic-related lockdowns that swept the world. The study aims to describe Indonesia's palm oil exports to India and to determine the factors affecting Indonesia's palm oil exports to India. This research was conducted in the destination country of Indonesia's palm oil (CPO) export to India, with the data collection time from 1992 to 2020. The palm oil commodity in this study is based on the harmonized system (HS) 151190010 published by the United Nations Commission trade (UN Comtrade). The method used in this study is time series analysis using a gravity model approach. The results of the analysis using the gravity method show that GDP per capita in Indonesia is based on constant prices, GDP per capita in India is based on constant prices, Indian tariffs and economic distance have a significant effect on the value of Indonesia's CPO exports to India.
Strategi Pendukung Pelaksanaan Peremajaan Kelapa Sawit di Provinsi Jambi Siti Abir Wulandari; Zulkifli Alamsyah; Dompak Napitupulu; Ardi Novra
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 8, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v8i1.166

Abstract

Efforts to accelerate oil palm replanting in Jambi Province are constrained due to internal and external factors that greatly affect oil palm farmers. The total area of oil palm plantation in 2022 in Jambi Province is 1,099,191 ha consisting of 201,835 ha of immature plants, 759,455 ha of yielding crops and 137,902 ha of damaged or old plants. Oil palm replanting needs to be done considering to the age of oil palm which has got unproductive period. Information on internal and external factors is needed to provide solutions to the obstacles faced by smallholders in oil palm replanting. These two factors influence the decision of farmers to rejuvenate their oil palm and find alternatif strategic options that can be done in order to accelerate the replanting of oil palm plantations in Jambi Province. The study design is cross sectional. The data analysis method used in this study is  SWOT analysis