Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Motivasi Belajar dengan Evaluasi Belajar Partograf Pada Mahasiswa Tingkat II Diploma III Program Studi Kebidanan Samarinda Poltekkes Depkes Kaltim Tahun 2010 Lamri, Lamri
Husada Mahakam Vol 3 No 1 (2011): Mei 2011
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1338.816 KB)

Abstract

Hasil belajar akan optimal bila ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan untensitas usaha belajar bagi para siswa. Hasil studi pendahuluan di lahan praktik terutama di RSUD.A. Wahab Syahrani belum semua mahasiswa kebidanan bisa mengisi lembar partograf dengan benar, rata-rata dalam penerapannya belum sempurna. Hal tersebut yang mendasari dilakukannya penelitian tentang Hubungan Motivasi Belajar terhadap Evaluasi Hasil Belajar Partograf pada Mahasiswa Tingkat II Diploma III Program Studi Kebidanan Samarinda Poltekkes Depkes Kaltim, Samarinda Tahun 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan evaluasi hasil belajar partograf pada mahasiswa Tingkat II Diploma III Program Studi Kebidanan Poltekkes Depkes Kaltim Samarinda tahun 2009, dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Tingkat II Diploma III Program Studi Kebidanan Poltekkes Depkes Kaltim Samarinda tahun 2009 dengan jumlah populasi 86 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Total sampling. Tempat penelitian di Program Studi Kebidanan Poltekkes Kaltim Samarinda. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan Chi Square (X2), tingkat kepercayaan 95% Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variable motivasi belajar dengan evaluasi hasil belajar partograf. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai X2hitung = 6.36 > nilai X2tabel = 3.84 (Pvalue = 0.012 < α 0.05), OR = 3.42. Peneliti menyarankan kepada institusi pendidikan agar dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa agar tercapai hasil belajar partograf lebih baik. Kepada pengajar agar dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan para mahasiswa tentang pentingnya penggunaan partograf dalam setiap tindakan dalam proses persalinan serta meningktakan motivasi belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran sehingga mencapai hasil yang lebih baik. Kepada mahasiswa agar melaksanakan proses pembelajaran yang disadari oleh keinginan menjadi lebih baik.   Daftar Bacaan : 27 (1999-2009)  
Keaktifan Kader Dan Dukungan Keluarga Mempengaruhi Kualitas Hidup Lansia Lamri, Lamri; Asnah, Asnah
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Lansia memiliki lebih banyak masalah kesehatan dan memanfaatkan lebih banyak layanan kesehatan dibandingorang dewasa muda. Mereka kemungkinan jarang mengalami masalah atau cedera akut, tetapi mereka justrulebih mungkin memiliki konsekuensi yang terus-menerus dan mengganggu dan lebih berkemungkinanmengalami masalah kronis yang menyebabkan lebih banyak kunjungan ke dokter atau dirawat di rumah sakit.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keaktifan kader posyandu dan dukungan keluarga dengantingkat kualitas hidup lansia di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak Balikpapan. Penelitianini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitiancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang ada di Posyandu lansia wilayah kerjaPuskesmas Muara Rapak Balikpapan yang berjumlah 805 jiwa. Pengambilan sampel dengan menggunakanrancangan Proportional Random Sampling, dengan jumlah sampel 90 orang. Analisa univariat menggunakandistribusi frekuensi, analisa bivariate menggunakan uji Chi Square (X2), dan analisa multivariat uji regresilogistik. Hasil analisa menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan keder dan dukungankeluarga dengan kualitas hidup lansia dimana keaktifan kader (Pvalue = 0,041 < nilai α = 0,05), dan dukungankeluarga (Pvalue = 0,000 < nilai α = 0,05). Dan Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hiduplansia adalah dukungan keluarga OR=13,492 (95% CI: 3,822 - 47,623). Diharapkan perawat meningkatkanasuhan keperawatan pada lansia dengan memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga dan kader tentangpentingnya dukungan keluarga dan keaktifan kader untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.
Hubungan Motivasi Belajar dengan Evaluasi Belajar Partograf Pada Mahasiswa Tingkat II Diploma III Program Studi Kebidanan Samarinda Poltekkes Depkes Kaltim Tahun 2010 Lamri Lamri
Husada Mahakam Vol 3 No 1 (2011): Mei 2011
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1338.816 KB)

Abstract

Hasil belajar akan optimal bila ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan untensitas usaha belajar bagi para siswa. Hasil studi pendahuluan di lahan praktik terutama di RSUD.A. Wahab Syahrani belum semua mahasiswa kebidanan bisa mengisi lembar partograf dengan benar, rata-rata dalam penerapannya belum sempurna. Hal tersebut yang mendasari dilakukannya penelitian tentang Hubungan Motivasi Belajar terhadap Evaluasi Hasil Belajar Partograf pada Mahasiswa Tingkat II Diploma III Program Studi Kebidanan Samarinda Poltekkes Depkes Kaltim, Samarinda Tahun 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan evaluasi hasil belajar partograf pada mahasiswa Tingkat II Diploma III Program Studi Kebidanan Poltekkes Depkes Kaltim Samarinda tahun 2009, dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Tingkat II Diploma III Program Studi Kebidanan Poltekkes Depkes Kaltim Samarinda tahun 2009 dengan jumlah populasi 86 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Total sampling. Tempat penelitian di Program Studi Kebidanan Poltekkes Kaltim Samarinda. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan Chi Square (X2), tingkat kepercayaan 95% Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variable motivasi belajar dengan evaluasi hasil belajar partograf. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai X2hitung = 6.36 > nilai X2tabel = 3.84 (Pvalue = 0.012 < α 0.05), OR = 3.42. Peneliti menyarankan kepada institusi pendidikan agar dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa agar tercapai hasil belajar partograf lebih baik. Kepada pengajar agar dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan para mahasiswa tentang pentingnya penggunaan partograf dalam setiap tindakan dalam proses persalinan serta meningktakan motivasi belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran sehingga mencapai hasil yang lebih baik. Kepada mahasiswa agar melaksanakan proses pembelajaran yang disadari oleh keinginan menjadi lebih baik. Daftar Bacaan : 27 (1999-2009)
STUDI KELAYAKAN KAJIAN AKADEMIS PENINGKATAN STATUS PUSKESMAS RAWAT INAP PALARAN MENJADI RUMAH SAKIT KELAS D PALARAN Suman Yuga Utama; Lamri Lamri; Supriadi Supriadi; Rahmad Bahtiar; Syahrani Syahrani; Isnawati Isnawati
Jurnal Riset Inossa Vol. 3 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.697 KB)

Abstract

The increase in population encourages the government to meet the needs in the health sector. In line with this description, the government has developed the Palaran Public Health Center to become a Type D Hospital. Another impact of population growth is the government's ability to provide employment, which is increasing every year. With the investment in the construction of hospitals, it will be able to add new job fields. Rapid population development, such as in the city of Samarinda, demands an additional level of health services at a balanced pace. The Type D Palaran General Hospital is a combination of social and economic services with the development and addition of health services to government facilities. In solving the problem of equity and improving health services, the Type D Palaran General Hospital belongs to the Samarinda City Government, which is legally under the management of the Samarinda City Public Health Office. Based on the policy direction of the 2005-2025 RPJPD of Samarinda City regarding Strengthening the Comprehensive Development of Samarinda as well as the Strategic Plan of the Regional Research and Development Agency of the City of Samarinda for 2016-2021 regarding the Feasibility of Increasing the Status of the Palaran Inpatient Health Center to a Type D Hospital with the provisions as stated in Article 7 paragraph (1) that hospitals must meet requirements related to location, buildings, infrastructure, human resources, pharmaceuticals, equipment, environmental safety and spatial planning as well as Regulation of the Minister of Health Number 3 of 2020 concerning Hospital Classification and Licensing states that hospitals are health service institutions that provide complete individual health services that provide inpatient, outpatient, and emergency services.
STUDI KELAYAKAN KAJIAN AKADEMIS PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) SEMPAJA SAMARINDA Lamri Lamri; Supriadi Supriadi; Rahmad Bahtiar; Syahrani Syahrani; Isnawati Isnawati
Jurnal Riset Inossa Vol. 3 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.624 KB) | DOI: 10.54902/jri.v3i2.48

Abstract

Masih besarnya potensi pengembangan rumah sakit di Indonesia, bisa ditunjukkan dengan masih tingginya taraf kebutuhan akan jasa pelayanan kesehatan, Hal ini bisa diukur menurut derajat kesehatan masyarakat, yang diukur menurut beberapa indikator mortalitas misalnya jumlah kematian bayi , jumlah kematian balita , jumlah kematian ibu maternal, jumlah kematian kasar , dan umur hidup bayi lahir. Potensi kebutuhan rumah sakit pula mampu dicermati menurut masih rendahnya ratio jumlah tempat tidur rumh sakit dibandingkan dengan jumlah penduduk. Perkembangan penduduk yang sangat cepat, misalnya wilayah kota Samarinda menuntut adanya taraf penambahan pelayanan kesehatan dalam kecepatan seimbang. Dalam periode tahun 2015-2020 laju pertumbuhan penduduk wilayah Samarinda rata-rata mencapai 1.84% pertahun. Pesatnya pembangunan yang ada disertai timbulnya pencemaran lingkungan dampak sektor bisnis pertambangan dan lain-lain, menuntut perlunya tambahan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang lebih baik pada wilayah ini. Rumah Sakit Ibu dan Anak Sempaja merupakan kombinasi antara jasa sosial dan ekonomi menggunakan pengembangan dan penambahan pelayanan kesehatan fasilitas pemerintah. Dalam pemecahan perkara pemerataan dan peningkatan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Ibu dan Anak Sempaja merupakan milik pemkot Samarinda, yang secara yuridis berada dibawah pengelolaan Dinas Kesehatan Kota Samarinda.
IDENTIFIKASI BAKTERI YANG DAPAT MENYEBABKAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA URINE PENGGUNA PANTYLINER Ganisya Andriani; Tiara Dini Harlita; Lamri Lamri
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 3 (2023): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i3.20579

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi yang diakibatkan adanya bakteri pada saluran kemih. Mahasiswi aktif menggunakan  dikarenakan beberapa mengalami pengeluaran sekret vagina disekitar waktu ovulasi. Penggunaan  yang tidak tepat menjadi salah satu faktor terjadinya ISK. Jenis bakteri yang mengakibatkan ISK diantaranya yaitu Escherichia coli, Proteus mirabilis, Pseudomonas sp., Klebsiella pneumoniae, dan Enterococcus faecalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang dapat menyebabkan ISK pada urin pengguna pantyliner. Penelitian menggunakan desain deskriptif observasional. Sampel diambil secara total sampling dan berupa urin porsi tengah dari 30 mahasiswi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Kaltim yang menggunakan pantyliner, yang kemudian diidentifikasi menggunakan kultur. Analisis data menggunakan univariat dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, didapatkan 2 responden (6,7%) berisiko berdasarkan perilaku personal hygiene; 7 responden (2,3%) berisiko berdasarkan perilaku lama penggunaan; dan 13 responden (43,3%) berisiko berdasarkan jenis yang digunakan. Hasil menunjukkan bahwa ditemukan positif adanya bakteri pada urin sebanyak 20 sampel (66,7%) terdiri dari bakteri Gram positif Staphylococcus sp. (65%); Gram negatif Klebsiella sp. (10%); dan kombinasi bakteri Gram Positif dan Negatif yaitu Streptococcus sp. dan Acinetobacter baumanii pada 1 sampel (5%) serta Staphylococcus sp. dan Klebsiella sp. pada 4 sampel (20%). Kesimpulan bahwa Sebagian besar bakteri yang teridentifikasi yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih adalah Staphylococcus sp.
Pengaruh Waktu Penyimpanan terhadap Angka Lempeng Total pada Beberapa Jenis Tahu Pramita Rosela Eka Widyanti; Tiara Dini Harlita; Lamri Lamri
Sinteza Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.859 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v3i1.7917

Abstract

Tahu merupakan sumber protein nabati yang terbuat dari ekstrak kedelai yang digumpalkan dengan asam, ion kalsium atau bahan penggumpal lainnya. Sebagai salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi, tahu rentan ditumbuhi mikroorganisme. Sumber pencemaran tahu dapat berasal dari bahan baku kedelai atau air yang digunakan selama proses pembuatan tahu. Banyak konsumen tidak langsung mengolah atau membersihkan tahu setelah pembelian menjadi permasalahan yang ditemukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui angka lempeng total bakteri pada tahu berdasarkan waktu penyimpanan yang dijual di Kota Samarinda. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan pemeriksaan Angka Lempeng Total. Sampel pada penelitian ini adalah 9 jenis tahu yang berbeda yang dijual di Kota Samarinda dengan metode pengambilan total sampling. Masing-masing tahu diberi perlakuan 2 jenis percobaan yaitu segera dan penundaan 24 jam. Adapun jumlah perlakuan sebanyak 18 kali percobaan yang masing-masing dilakukan dengan 4 kali pengenceran dan 2 pengulangan, maka total perlakuan sebanyak 144 unit percobaan. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil pemeriksaan angka lempeng total pada tahu dari 9 sampel diketahui sebagian besar (6 sampel) memenuhi syarat dan (3 sampel) tidak memenuhi syarat, sesuai SNI 3142 tahun 1992 dengan persyaratan Angka Lempeng Total pada tahu maks. 1,0 x 106. Angka lempeng total tertinggi terdapat pada sampel W2T7 (24 jam) yaitu 4,3 x 106 koloni/g dan terendah pada sampel W1T1 (segera) yaitu 9 x 101 koloni/g. Simpulan dari pemeriksaan angka lempeng total pada tahu berdasarkan waktu penyimpanan yang dijual di Kota Samarinda adalah memenuhi syarat pada perlakuan segera dan tidak memenuhi syarat pada penundaan 24 jam. Dengan hasil tersebut diharapkan bagi konsumen agar lebih memperhatikan proses penyimpanan tahu dan lebih baik tahu yang dibeli segera diolah.