Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KELAYAKAN KAJIAN AKADEMIS PENINGKATAN STATUS PUSKESMAS RAWAT INAP PALARAN MENJADI RUMAH SAKIT KELAS D PALARAN Suman Yuga Utama; Lamri Lamri; Supriadi Supriadi; Rahmad Bahtiar; Syahrani Syahrani; Isnawati Isnawati
Jurnal Riset Inossa Vol. 3 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.697 KB)

Abstract

The increase in population encourages the government to meet the needs in the health sector. In line with this description, the government has developed the Palaran Public Health Center to become a Type D Hospital. Another impact of population growth is the government's ability to provide employment, which is increasing every year. With the investment in the construction of hospitals, it will be able to add new job fields. Rapid population development, such as in the city of Samarinda, demands an additional level of health services at a balanced pace. The Type D Palaran General Hospital is a combination of social and economic services with the development and addition of health services to government facilities. In solving the problem of equity and improving health services, the Type D Palaran General Hospital belongs to the Samarinda City Government, which is legally under the management of the Samarinda City Public Health Office. Based on the policy direction of the 2005-2025 RPJPD of Samarinda City regarding Strengthening the Comprehensive Development of Samarinda as well as the Strategic Plan of the Regional Research and Development Agency of the City of Samarinda for 2016-2021 regarding the Feasibility of Increasing the Status of the Palaran Inpatient Health Center to a Type D Hospital with the provisions as stated in Article 7 paragraph (1) that hospitals must meet requirements related to location, buildings, infrastructure, human resources, pharmaceuticals, equipment, environmental safety and spatial planning as well as Regulation of the Minister of Health Number 3 of 2020 concerning Hospital Classification and Licensing states that hospitals are health service institutions that provide complete individual health services that provide inpatient, outpatient, and emergency services.
STUDI KELAYAKAN KAJIAN AKADEMIS PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) SEMPAJA SAMARINDA Lamri Lamri; Supriadi Supriadi; Rahmad Bahtiar; Syahrani Syahrani; Isnawati Isnawati
Jurnal Riset Inossa Vol. 3 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.624 KB) | DOI: 10.54902/jri.v3i2.48

Abstract

Masih besarnya potensi pengembangan rumah sakit di Indonesia, bisa ditunjukkan dengan masih tingginya taraf kebutuhan akan jasa pelayanan kesehatan, Hal ini bisa diukur menurut derajat kesehatan masyarakat, yang diukur menurut beberapa indikator mortalitas misalnya jumlah kematian bayi , jumlah kematian balita , jumlah kematian ibu maternal, jumlah kematian kasar , dan umur hidup bayi lahir. Potensi kebutuhan rumah sakit pula mampu dicermati menurut masih rendahnya ratio jumlah tempat tidur rumh sakit dibandingkan dengan jumlah penduduk. Perkembangan penduduk yang sangat cepat, misalnya wilayah kota Samarinda menuntut adanya taraf penambahan pelayanan kesehatan dalam kecepatan seimbang. Dalam periode tahun 2015-2020 laju pertumbuhan penduduk wilayah Samarinda rata-rata mencapai 1.84% pertahun. Pesatnya pembangunan yang ada disertai timbulnya pencemaran lingkungan dampak sektor bisnis pertambangan dan lain-lain, menuntut perlunya tambahan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang lebih baik pada wilayah ini. Rumah Sakit Ibu dan Anak Sempaja merupakan kombinasi antara jasa sosial dan ekonomi menggunakan pengembangan dan penambahan pelayanan kesehatan fasilitas pemerintah. Dalam pemecahan perkara pemerataan dan peningkatan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Ibu dan Anak Sempaja merupakan milik pemkot Samarinda, yang secara yuridis berada dibawah pengelolaan Dinas Kesehatan Kota Samarinda.